Hari ini Shilla datang kesekolah dengan santai karna memang ia tidak terlambat dan kini baru menunjukkan pukul 06.50, dengan sedikit bersenandung Shilla menelusuri koridor sekolahnya sampai akhirnya ada seseorang yang menabraknya cukup keras hingga Shilla dan orang itu terjatuh bersamaan."Eh lo jalan gapake mata?!lo galiat gue mau lewat?"ucap gadis yang entah siapa Shilla tidak mengenalnya.
Shilla yang tersontak kaget pun melihat ke sekitar mereka sudah menjadi tontonan gratis bagis siswa yang tengah menikmati perjalanannya disepanjang koridor ini, dengan cepat Shilla berdiri tegap dan membersihkan roknya yang terkena debu "gue? jalan gapake mata? oke biar gue lurusin permasalahan ini dan kata-kata lo barusan. gue jalan pake kaki dan ngelihat pake mata sedangkan disini lo yang posisinya nabrak gue" jelas Shilla menatap gadis itu dan kedua temannya tajam.
"lo anak baru ya? jangan belagu deh lo. lo gakenal siapa gue?"jawab gadis itu tak kalah tajam menatap mata Shilla.
"Harus? harus gue kenal lo siapa? dan lo juga aneh ya lo tau gue anak baru disini tapi lo masih nanya gue lo siapa? Freak" ucap Shilla dengan menatap lawan bicaranya dengan datar.
Baru saja gadis itu akan melancarkan tamparan dipipi mulus Shilla namun dengan cekatan Shilla memegang pergelangan gadis itu.
"Niaa!!" teriak Intan dari kejauhan menghampiri Shilla dan Nia. 'oh jadi Nia namanya' batin Shilla.
"Nia, lo apa-apaan sih? ga habis-habisnya ya lo bikin sensasi disekolah? kurang tenar?" ucap Intan dengan sedikit menaikkan suaranya.
"Waw your new bestfriend? jadi anggota kalian berempat sekarang?" jawab Nia dengan wajah tengilnya.
"Udah. gue gamau cari masalah, kita kekelas aja tan gausah ngeladenin yang gapenting." ucap Shilla sambil menarik lengan Intan pergi menjauh menuju kelasnya.
****
Devan cs hari ini tidak masuk sekolah karna rival sejatinya, Alvian Dirga Servano mencari masalah karna kemarin sudah menghabisi Raka dengan banding 4 lawan 1, permasalahan yang mereka hadapi sebenernya sepele hanya saja Alvian nampaknya gemar membuat Devan geram.
Dengan santai Devan mengeluarkan rokok dari sakunya dan mulai menghisap rokok itu sambil menaikkan kaki di warung belakang sekolah SMA Angkasa yang sebenarnya ini adalah markas geng besar SMA tersebut.
Dari kejauhan Devan sudah melihat Vian cs sedang berjalan kearahnya, namun tetap saja Devan menghisap rokoknya dengan santai.
"Dev, Vian dev" ucap Rian
"iya gue liat" jawab Devan datar.
"bukan itu maksud gue, Vian bawa lebih dev ngga temen-temennya aja ada kali limabelas orang"
"gapapa sih yan, lo lebay banget elah" jawab Aldi dengan santai dan mulai berdiri dari tempat yang ia duduki tadi.
"Waw Devan Ardia Vahregaz, kayanya nyali lo gapernah surut ya"ucap Vian sembari bertepuk tangan, dengan santai Devan berdiri dari kursinya dan menginjak rokok yang tadi ia hisap, ditatapnya mata Vian tajam dan berkata "gue gaada waktu nih lamalama berurusan sama lo. langsung aja maksud lo apa kemaren mukulin temen gue? dan apa faedahnya lo bawa masa sebanyak ini? mau demo?"
"Lo udah masuk ke sarang kita Devan, dan lo masih bisa setengil ini?" tanya Vian "aduh ganyambung. udah deh langsung aja to the point..." belum selesai Devan berbicara suara pukulan kencang terdengar dan Rian langsung tersungkur. "Ah shit!"
Bughhhh!!
Vian memukul rahang Devan dengan sekali hantaman hingga mengeluarkan darah segar disekitar bibirnya, langsung saja Devan membalas dengan pukulan yang bertubi-tubi. akhirya baku hantam pun tidak dapat dihindari Devan benar-benar geram dengan Vian serta teman-temannya yang sangat tidak bermain secara adil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, you (PROSES PENERBITAN)
Teen Fiction(FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA:)) Devan Ardia Vahregaz. cowok paling most wanted seantero SMA Bhakti Pertiwi cowok yang dikenal sangat dingin dengan tatapan mata elang tajamnya, cowok paling tajir dan badboy, serta kepribadiannya yang membuatnya nam...