Part 9

73.3K 2.4K 33
                                    




Malam ini Shilla sedang berkutat dengan semua kertas dan pensil warna yang berada di mejanya. Sebulan lagi Shilla akan berpartisipasi dalam acara bergengsi yaitu London Fashion Week, terlalu banyak yang Shilla harus kerjakan sampai-sampai ia tak mendengar ponselnya sudah bergetar sejak tadi.

Dan kini pun sudah hampir pagi hari tapi Shilla belum juga tidur dan tidak mengecek ponselnya sama sekali. Shilla yang sudah di kejar deadline tetap memaksakan dirinya untuk menyelesaikan desainnya walaupun ia sudah sangat mengantuk. Shilla pun berhenti sejenak dan pergi ke dapur untuk membuat secangkir kopi. Dengan langkah berat Shilla pun menaiki anak tangga lagi untuk menuju kamarnya. Sesampainya dikamar pun Shilla menaruh gelasnya diatas meja dan merebahkan tubuhnya kekasur "yaAllah capek banget" ucap Shilla pada dirinya sendiri, tangannya pun meraba-raba kasurnya untuk mencari keberadaan ponselnya, dan ketika sudah dapat Shilla pun melihat ada 50 missed call dari nomer yang tidak ia kenal dan line dari teman-temannya "ini siapa yang nelfon sampe segininya?" tanya Shilla pada dirinya sendiri "au ah bodo amat. mending gue lanjut ngerjain".

Tanpa Shilla sadari kini sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan Shilla pun mulai siap-siap untuk berangkat kesekolah. Ia membersihkan dirinya di kamar mandi, Shilla yang sedang berkaca pun melihat wajahnya yang tampak kurang tidur dan kantung mata yang sangat terlihat, akhirnya ia memutuskan untuk memakai kaca mata ala vintage untuk menutupi katung matanya.

****

Di sekolah, Devan pun sudah menunggu keberadaan Shilla didepan kap mobilnya, namun yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya, sampai akhirnya ada mobil jazz memasuki pekarangan sekolah dan parkir tidak jauh dari mobil Devan, ketika dilihatnya tampak Shilla yang turun dari mobil sembari menyampirkan tas ranselnya, Devan pun langsung berlari menghampiri Shilla "apasih Dev pagi-pagi udh lari-lari" ucap Shilla sembari berjalan ke arah kantin "lo kemana aja semalem?" tanya Devan "gue gakemana-mana. gue dirumah doang semalem. kenapa?" tanya Shilla "kok lo ga angkat telfon gua?" "telfon? yang mana ya?"ucap Shilla tampak sedang berfikir "OH! Yaampun itu lo? yang nelfonin gue sampe lima puluh kali lebih itu lo? gue kira siapa" "iya gua. Terus lo kenapa gangangkat?"tanya Devan "gue gamegang hp semalem, ada tugas soalnya"jawab Shilla "oh gitu. Shil, nanti temenin gua nyari buku matematika mau ga? pas pulang sekolah" tanya Devan "lo? nyari buku? matematika?"tanya Shilla tak percaya "iya. emang kenapa? udah deh temenin aja ya gua tungguin depan kelas. oke?" ucap Devan yang sudah berlari ke teman-temannya meninggalkan Shilla "duluan Shil jangan lupa ya" teriak Devan dari kejauhan "yaAllah gue butuh tidur" ucap Shilla menggerutu.

Shilla yang kini sudah berada di kursi kelasnya hanya merebahkan kepalanya di meja dan memejamkan matanya. Ketika Shilla sudah mulai agak terlelap Anin datang dan mengagetkan Shilla yang membuat ia sangat kesal dan cemberut "apaan sih nin masih pagi lo bikin jantungan aja"ucap Shilla kesal "ya lo lagian, masih pagi udah ketiduran aja" Shilla yang malas menanggapi Anin pun kembali melakukan aktifitasnya yang terganggu tadi. "Btw, Shill ada yang ngehubungin lo ga semalem? atau kemarin gitu?" tanya Anin penasaran, Shilla yang sudah tau akan maksud pembicaraan Anin pun menjawab "oh lo yang kasih nomer gue ke Devan ya?" "ngga kok. Bukan gue yang kasih ke Devan"ucap Anin "Halah gausah boong. gapapa kok lagian tadi Devan juga udah bilang sama gue" "HAH. yaampun lega gue, gue kira kalo ketauan bakal di skakmat sama Devan kalau gue bilang dia nanya nomer lo terus gue kasih. Lagian dia bilang gitu sih kemaren kan serem gue jadinya" jelas Anin

"ada apaan sih? kok kalian seru banget kayanya?" tanya Intan yang baru datang dengan Gladis "biasa Shilla, dugaan kita bener kan kayanya Devan ada rasa deh" jawab Anin "SERIOUSLY?!"teriak Gladis yang membuat seisi kelas menoeh kearah mereka berempat "aduh Gladis jangan kenceng-kenceng kek suara lo"ucap Shilla "sorry sorry, kaget lah gila gue. jelasin dong kok bisa sih?"tanya Gladis "kok bisa? maksud lo?hahhaha jelaslah Shilla cakep gitu juga"jawab Intan pada Gladis "yagitu. bener yang kayak kita dugaduga. terus kemaren si Devan nyamperin gue pas gue nunggu jemputan, ya gue kagetlah serem dia ngapain coba nyamperin gue lari-lari lagi kaya dikejar maling, ternyata dia minta nomer Shilla sama gue. Kalau Shilla gapenting menurut dia gamungkin kan sampe kaya gitu mintanya?" tanya Anin "iya sih bener juga. terus lo gimana Shil telfonan dong semalem?"tanya Intan

Dear, you (PROSES PENERBITAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang