Delapan

706 41 0
                                    

Semakin hari Ysabel semakin gencar mendekati Daniel. Ia ingin meyakinkan apakah hatinya benar untuk Daniel..? Namun, ada satu hal yang masih membuat Ysabel bertanya-tanya. Sampai saat ini Ysabel belum mengetahui apakah Daniel sudah memiliki kekasih atau belum..? Setiap kali Ysabel ingin bertanya selalu ada saja yang menghalangi. Entah itu bunyi bel, handphone yang tiba-tiba berbunyi hingga suatu urusan yang mendadak.
Tapi, ada satu hal juga yang membuat Ysabel bingung. Beberapa kali ia memergoki Kakaknya dengan Daniel bersama bahkan begitu mesra. Terkadang Ysabel berpikir apa mungkin mereka sepasang kekasih...? Entahlah Ysabel tidak akan mengetahuinya jika ia tidak menanyakannya. Ia sudah memutuskan akan menanyakannya kepada Kakaknya nanti malam.

Dan sekarang lagi-lagi Ysabel memergoki kebersamaan Kakaknya dengan Kak Daniel mereka tertawa bersama dan begitu mesra.

"Lo udah tanyain belum? Mereka pacaran atau nggak?." Tanya Julia yang berhasil membuyarkan lamunan Ysabel yang selalu melihat kemesraan mereka berdua.

Ysabel menggelengkan kepalanya. "Belum. Setiap kali gue ingin nanya ke Kak Daniel selalu aja ada halangan. Kalau ke Kakak gue, gue lupa terus." Jawab Ysabel polos.

"Yah payah lo mah pelupa. Emang lo nggak penasaran apa? Kalau gue mah udah jelas cengceman gue udah punya doi." Ujar Julia.

"Ya penasaran sih tapi mau gimana lagi kalau gue lupa. Pokoknya nanti malem gue harus, harus dan harus tanyain ke Kakak gue." Tekad Ysabel.

"Eh eh Bel, tapinya emang lo udah yakin banget hati lo buat Kak Daniel?." Tanya Julia ingin memastikan.

Ysabel belum menjawab ia seperti berpikir sambil meyakinkan hatinya. Tapi ia malah tersenyum saat memikirkan Daniel.
"Yah malah senyum-senyum. Gila lo ntar! Tapi sekarang gue udah yakin. Lo bener-bener naksir sama kak Daniel." Ucap Julia yakin bahkan dengan nada yang tinggi.

"Sssttt Jul. Bisa pelan-pelan nggak sih lo kalau ngomong. Nanti kalau ada yang tau gimana? Udah tau banyak orang disini." Protes Ysabel.

"Hehe sorry."

"Yaudah. Eh Liza mana?." Tanya Ysabel saat baru menyadari bahwa sahabatnya satu lagi tidak kelihatan.

"Biasalah dia sama doi. Iri deh gue sumpah! Beruntung banget Liza dapetin kak Enrique. Dia itu perhatian banget sama Liza. Emang sih gosipnya Kak Enrique itu suka gombalin cewek. Tapi, hatinya mah cuma buat Liza doang! Udah gitu Liza bisa jadi bagian dari mereka. Coba gue juga bisa. Ah gue masih berharap sama Kak James." Cerocos Julia panjang lebar. Ysabel hanya bertanya sedikit tapi jawabannya udah kaya kereta. Tapi walaupun begitu Ysabel tetap setia mendengar ocehan Julia.

***

Di kelasnya Kathryn.

Kathryn melirik James. Seperti ingin menanyakan suatu hal, tapi ia ragu.

"James?." Panggil Kathryn.

"Hm." Sahut James.

"Nggak jadi deh." Kathryn bingung harus mulai semuanya darimana.

James yang melihatnya heran. Hingga ia pun menyuruh Amanda teman sebangku Kathryn untuk pindah sebentar dan duduk di samping Kathryn.
"Ada apa?." Tanya James memastikan ia menatap Kathryn.

"Nggak ada apa-apa ko. Nggak jadi." Jawab Kathryn.

"Kathryn gue tahu lo bohong. Ada apa? Kita sahabat 'kan? Udah jujur aja sama gue, gue bakal dengerin ko" Ucap James sambil tersenyum.

"Hm. Tapi lo janji ya lo nggak bakal tersinggung atau marah?."

James menganggukan kepalanya. "Iya gue janji. Emang ada apa?."

"Hubungan lo sama Nadine gimana?." Tanya Kathryn tak enak hati. Menurutnya ini adalah urusan pribadi mereka, sebenarnya tidak ada hak jika Kathryn menanyakannya. Tapi mau bagaimana lagi ini demi Nadine.

"Baik." Jawab James seadanya.

"Oh. Sebenernya gue nggak enak sih ngomongnya,soalnya ini masalah pribadi. Tapi kalau nggak! Bakal ngeganjel di hati gue."

"Yaudah ngomong aja."

"Hm Nadine selalu bilang sama gue katanya lo nggak pernah peduli sama dia. Bahkan dia berpikir kalau lo nggak pernah cinta sama dia. Apa itu bener?."

"Hm Kathryn. Menurut gue lo bener ya ini adalah masalah pribadi. Masalah gue sama Nadine. Jadi lo nggak usah tau yah? Maaf." Ucap James.

"Iya nggak papa ko. Gue juga minta maaf ya udah nanya yang nggak seharusnya ke lo." Mohon Kathryn menyesal.

James menganggukan kepalanya tersenyum lantas kembali ke tempat duduknya.

***

Sepulang sekolah Daniel sudah menunggu kekasihnya di depan kelasnya.

"Eh sayang kamu nungguin aku. Ngapain?." Tanya Kathryn saat keluar dari kelas dan melihat kekasihnya.

"Aku mau ajak pulang bareng." Jawab Daniel.

"Sekarang.?"

"Nggak sayang tahun depan. Ya jelaslah sekarang."

"Ih garing. Aku nggak bisa."

"Biarin. Kenapa?."

"Biasa. Aku bareng Ysabel."

"Yah Ysabel mulu. Akunya kapan?." Ucap Daniel manja dan ngambek.

"Ihhhhahaha. Lucu banget sih sayang aku kalau ngambek gini. Uch uch sayang." Goda Kathryn sambil membelai kedua pipi Daniel.

"Yaudah makanya pulang bareng ayoo!!. Aku pengen kita jalan-jalan dulu." Pinta Daniel memohon. Tak tega melihat kekasihnya memohon. Kathryn pun menelpon Ysabel bilang kalau hari ini ia tak bisa bareng.

"Jadi kamu mau?."

Kathryn tersenyum menganggukan kepalanya. "Yuk! Let's go."

Mereka pun menghabiskan waktunya bersama berdua. Pertama ke danau tempat yang menjadi tempat favorit mereka berdua. Kedua ke kedai Ice Cream kesukaan Kathryn, dan kemanapun tempat yang lainnya. Dimanapun tempatnya yang penting mereka selalu bersama dan bahagia. Dan mereka berharap kebahagiaan ini akan terus berpihak padanya. FOREVER.

-Zora

Complicated Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang