Tiga

1K 54 0
                                    

Tak terasa 3 hari sudah berjalan dan hari ini siswa-siswi baru telah resmi menjadi murid SMAN 71.

"Huhh akhirnya selesai juga ya dan sekarang kita udah sah menjadi siswi SMAN 71." Teriak Ysabel kegirangan.

"Dan yang bikin gue seneng kita sekelas Jul. Huhh betapa beruntungnya hidupku." Lanjut Ysabel.

"Hahaa iya bener banget Bel, dan sekarang gue bisa dengan mudah ngedeketin kak James." Julia senyum-senyum sendiri membayangkan bagaimana jika dirinya bersama Kak James.

"Lo kayanya udah naksir berat ya sama dia?." Ysabel hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku julia yang baru menyandang status menjadi temannya.

"Hm iya. Banget."

"Heehhh dasar. Eh, btw kelas kita dimana ya?."

"Oh iya bener juga dimana ya kira-kira."

Mereka berdua kebingungan mencari kelas mereka. Tapi, di saat mereka kebingungan tanpa di sengaja mereka berpapasan dengan Daniel.

"Hi kak." Sapa Ysabel kikuk sambil tersenyum.

"Eh, hi juga." Balas Daniel tersenyum.

'Yaampun kak Daniel senyumnya manis banget sih. Ih apa sih nggak-nggak lo nggak boleh terpesona Ysabel.'Batin Ysabel berkata tanpa sadar ia memukul dirinya sendiri.

"Dek kenapa?." Tanya Daniel yang heran melihat tingkah laku Ysabel.

"Oh..ng__nggak ko." Ysabel gugup.

"Oh yaudah kalau gitu kakak permisi ya." Pamit Daniel.

"Eh tunggu dulu ka." Cegah Ysabel.
"Kita boleh minta tolong nggak?." Lanjutnya.

"Hmm. Memangnya minta tolong apa ya?."

"Mau nanya kak, Kalau kelas 10F dimana ya kak?."

"Oh 10F ada di lantai 3."

"Kakak bisa anter kita nggak?." Pinta Ysabel ragu.

"Anter?." Tanya Daniel memastikan.

"Iya. Itu juga kalau kakak nggak keberatan."

Daniel melirik arloji yang ada di tangannya, dia bingung mesti nganter adik kelasnya atau nggak..? Karena Daniel sudah punya janji untuk menemui Kathryn.

"Nggak keberatan ko. Yaudah ayo Kakak anter." Akhirnya setelah sekian lama bingung dan berpikir Daniel pun memilih untuk mengantar adik kelasnya dulu baru menemui Kathryn setelah itu dia akan menjelaskan semuanya.

Tanpa terasa mereka pun sudah sampai di kelas 10F dan selama perjalanan Ysabel hanya memperhatikan Daniel. Baginya Daniel sangat keren dan baik hati.

"Ini kelasnya. Udah ya Kakak pergi dulu." Pamit Daniel terburu-buru karena takut kekasihnya marah dan terlalu lama menunggunya, Daniel tidak ingin mengecewakan kekasihnya.

Belum sempat Daniel pergi, Ysabel menarik lengan Daniel. "Tunggu dulu ka."

"Hm." Daniel menautkan alisnya bingung ada apalagi ini.

"Makasih yah." Ucap Ysabel dengan senyuman manisnya, mungkin orang lain yang melihat senyuman Ysabel akan terpesona. Tapi tidak bagi Daniel! Menurut Daniel wanita yang memiliki senyum manis hanyalah kekasihnya Kathryn dan mengingat Kathryn membuat Daniel tersenyum sendiri.

"Oh iya sama-sama." Ucap Daniel sambil melepaskan tangan Ysabel yang berada di lengannya.

***

Sementara Kathryn yang sudah berada di taman mondar-mandir menunggu kekasihnya sesekali melirik arlojinya.
"Duhhh, Daniel mana sih? Lama banget." Gumam Kathryn.

Kathryn pun kesal karena telah menunggu terlalu lama hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari taman.
"Sayang." Belum sempat Kathryn melangkah seseorang yang sudah sangat di ketahuinya memanggilnya.

"Sayang." Daniel menghampiri Kathryn.

"Ngapain kesini?." Tanya Kathryn jutek.

"Ya nemuin kamulah." Jawab Daniel.

"Masih inget emangnya?." Sindir Kathryn

"Sayang jangan marah gitu dong. Maaf tadi aku abis nganterin adik kelas dulu, dia nggak tahu dimana kelasnya katanya. " jelas Daniel.

"Bohong.". Tukas Kathryn cemberut

"Aku beneran Ryn. Kamu nggak lihat, ini aku keringatan lho gara-gara lari kesini biar kamu nggak marah.. ini aja aku masih ngos-ngosan." Ucap Daniel sambil mengatur napasnya yang kelelahan.

"Yaudah iyadeh aku percaya sama kamu. Yaudah kamu duduk dulu! Aku mau beliin minum dulu buat kamu."

"Uhh sosweet... tapi jangan lama-lama ya sayang." Rajuk Daniel.

"Kenapa emangnya kalau lama?."

"Nanti aku kangen." Daniel mengucapkan dengan nada manjanya.

"Ih jijik banget deh." Setelah mengatakan itu Kathryn beranjak pergi untuk membeli minuman.
Tak lama kemudian Kathryn datang kembali dan sudah ada botol air mineral dingin di tangannya.

"Nih minum." Kathryn memberikannya kepada Daniel lantas duduk di sebelahnya.

"Makasih meonggg."

"Ih apa-apaan tuh meonggg. Emang aku kucing apa?!." Protes Kathryn.

"Emang kamu kucing 'kan?."

"Apaan sih Daniel ih nggak jelas! Jijik banget sih masa di samain sama kucing."

"Kenapa emang? Kucing itu menggemaskan tau."

"Apanya yang menggemaskan. Ngaco kamu mah!."

"Iya menggemaskan kaya kamu." Goda Daniel yang mampu membuat pipi Kathryn merona dan menahan senyumnya.

"Ih pokoknya aku nggak suka. Kamu nyamain aku sama kucing." Protes Kathryn

"Kalian kan emang sama. Buktinya nama kamu aja Kath, dan dalam bahasa inggris Kath itu adalah kucing." Jelas Daniel

"Ih ya bedalah. Kalau dalam bahasa inggris penulisannya C.A.T sedangkan namaku K.A.T.H. jadi beda. Ngerti,'kan?." Kathryn sengaja menekankan di setiap kalimatnya.

"Tapi menurut aku itu sama aja."

"Tau ah terserah deh dasar nyebelin." Kathryn cemberut.

"Tapi ngangenin 'kan?." Daniel mengedipkan sebelah matanya.

Dengan kesal Kathryn pun mencubit perut Daniel cukup kencang. Sementara yang di cubit hanya mampu meringis. "Awww awww sakit sakit sakitt. Sayang ini beneran sakit lho!." Ringis Daniel kesakitan, Kathryn yang melihat itu langsung khawatir.

"Maaf maaf. Kekencangan yaa? Abisnya kamu nyebelin sih." Kathryn merasa bersalah sekaligus khawatir.

"Awwww." Ringis Daniel sambil memegangi perutnya.
"Emang sakit banget ya,?."
Daniel menganggukan kepalanya.

"Maaf yaa." Ucap Kathryn menyesal lantas memeriksa perut Daniel, alih-alih nanti terluka. Namun, Daniel mencegah Kathryn yang ingin membuka seragam yang dikenakannya. "Kenapa?." Tanya Kathryn heran karena Daniel mencegahnya.

"Kamu genit. Buka-buka seragamku awww." Ledek Daniel memeluk tubuhnya sendiri seperti orang yang ingin di apakan oleh Kathryn.

Kathryn yang melihat tingkah laku Daniel, hanya tertawa sumbang.
"DANIELLLLLLLLLL." teriak Kathryn lantas memukuli Daniel dimanapun.

"Buahaahha Awwww awwww sakit sakit ampun ampun."

Daniel dan Kathryn tertawa bahagia, seakan dunia hanya di huni oleh mereka berdua. Dan mereka berharap kebahagiaan akan selamanya hadir di hubungan mereka. Happy Ever After.

-Zora

Complicated Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang