Dua puluh satu

585 46 3
                                    

Pagi ini Kathryn ke sekolah seperti biasanya walau sebenarnya tubuhnya agak drop. Gara-gara kejadian kemarin ditambah dirinya yang kehujanan. Tapi itu tak menyulut semangat Kathryn untuk berada di sekolah.

Tadi sebelum Kathryn berangkat ke sekolah mamanya-amor- mengingatkan Kathryn kapan akan merelakan Daniel..? Yang hanya mampu dijawab 'secepatnya' oleh Kathryn.

Dan sekarang Kathryn akan melakukan itu, bicara pada Daniel. Tepat saat itu Kathryn melihat Daniel yang sedang memegang banyak kertas,entah kertas apa yang di bawanya..?berjalan berlawan arah dengannya,segera Kathryn menghampirinya.

"Daniel?" Panggil Kathryn

Daniel yang tadinya sibuk dengan kertas-kertas itu menunda aktivitasnya saat mendengar namanya di panggil dengan suara yang sangat dikenalinya. "Iya. Ada apa Ryn?" Sahut Daniel menatap Kathryn sebentar lalu melanjutkan aktivitasnya lagi.

"Bisa kita bicara?" Tanya Kathryn

Kali ini Daniel benar-benar menghentikan aktivitasnya lalu menatap Kathryn heran. "Ya. Silahkan kalau kamu mau bicara. Tapi, kenapa kamu harus bertanya dulu?"

"Ya itu karena kamu kelihatan sibuk."

"Oh iya bener juga kata kamu. Yaudah kamu bicaranya nanti dulu ya aku masih ada yang harus di kerjakan."

"Oh yaudah."

"Maaf ya.. aku pergi dulu." Pamit Daniel mengelus kepala Kathryn sebentar lalu pergi.

Kathryn hanya mampu menghela nafasnya panjang melihat punggung Daniel yang semakin lama semakin menghilang dari penglihatannya.

***

'KRING' KRING

Bel istirahat berbunyi dengan segera Kathryn menghambur keluar dan berjalan mengarah kelas Daniel dan ia pun masuk begitu saja ke kelasnya mencari Daniel. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Daniel.

"Kathy?" Panggil Nadine yang heran melihat Kathryn masuk ke kelasnya sambil celingak-celinguk.

"Hm." Kathryn menjawab dengan gumaman.

"Lo nyari siapa si?"

"Daniel. Dimana dia Nad? Ko nggak ada si?

"Lo lupa atau gimana? Lo, 'kan tahu bentar lagi bakalan ada pertandingan basket. Dan sekolah kita yang bakal jadi tuan rumahnya. Jadi, tadi pas pelajaran kedua Daniel sama Enrique dispensasi James juga sama,'kan?"

Kathryn menepuk keningnya pelan. "Oh iya, gua lupa. Berarti sekarang mereka ada di lapangan, 'kan?

"Ya sepertinya sih gitu. Yaudah deh gue kesana dulu ya Nad." Pamit Kathryn.

"Eh tunggu dulu Kathy!" Nadine membuka tasnya mengambil kotak makan dan 1 botol air minum.

"Apa?"

"Bareng. Gue mau bawain ini, khusus buat James." Ujar Nadine tersenyum.

"Oh jadi sekarang lo udah nggak nangis-nangis lagi nih, gara-gara James? Jadi, udah ke buktikan kalo James sayang sama lo."

"Siapa bilang? James masih sama ko,dia masih dingin sama gue. Tapi, gue berusaha lagi buat mencairkan hati yang dingin itu." Lirih Nadine sambil tersenyum sumbang.

Complicated Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang