Part 1 - Sadden First Night

438 22 3
                                    

Happy Reading^^

Arziana Pov

Hari ini tepat tadi pagi aku resmi menjadi isteri dari  Raffael Adzra Khaikal, pria yang aku cintai sedari SMA.

Setelah melewati berbagai prosesi yang melelahkan dan tentunya menguras tenaga. Badan ku rasanya remuk semua akibat berdiri hampir seharian dengan gaun yang berat, dan tak lupa mulutku yang kebas karena terlalu banyak tersenyum. Lebih tepatnya senyum palsu.

Aku tersenyum masam ketika mengingat acara pernikahanku.

Dan sekarang aku sedang berada dikamar pengantinku yang super mewah dan megah ini. Kupikir ini terlalu besar untuk ukuran satu orang. Ya satu orang karena mungkin aku akan tidur sendiri di malam pengantinku.

Aku berjalan keranjang lalu menjatuhkan tubuh capek ku di ranjang, aku masih memakai gaun pengantinku.

"Tuhan apakah ini hukuman atas perbuatan ku di masa lalu?" Gumamku pelan menatap langit kamar pengantinku.

Raffa?

Aku masih ingat bagaimana dia pergi dari tempat ini tanpa mengatakan apapun.
Sebenarnya aku merasa kecewa, ketika menyadari aku akan tidur sendiri dikamar yang luas ini. Namun aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, toh memang ini perbuatan bodohku dimasa lalu. Memangnya aku bisa berharap apa dari pernikahan ini?

Daripada memikirkan perasaan ku yang sudah hancur lebur, lebih baik aku mandi air dingin untuk menghilangkan rasa pegal sekaligus menyegarkan pikiranku yang ruwet.

Didalam kamar mandi, aku menangisi semuanya, menangisi pernikahanku, menangisi hubungan ku dan Raffa yang hancur dengan menyisakan kebencian Raffa yang besar terhadapku, menangisi takdir yang seakan mempermaikan aku.

Setelah 30 menit aku berendam aku memakai bathrobe ku, membuka gagang pintu dan ....

Brukkk

Aku menabrak tubuh tegap Raffa.

"Aww!" ringisku menahan sakit di bokong yang sukses mencium lantai. Huaa malu><

Pria tinggi itu hanya diam seperti patung, aku mendongak dan mendapati dia sedang menatapku. Okay apakah ini imajinasiku saja atau memang benar, aku melihat ada sorot khawatir(?) di mata hitamnya.

'Gak mungkin! Dia kan benci padaku' Batinku terus menyangkal sorot khawatir Raffa.

"K-kamu mau m-mandi?" Tanyaku gugup.

Dia hanya mendengus lalu masuk ke kamar mandi tanpa berbicara, rasanya aku ingin menangis sekeras-kerasnya, tanpa kusadari sebuah air mata lolos dari pelupuk mataku. Ku hapus air mata itu lalu bangkit dan berjalan menuju koperku untuk  memakai baju yang sempat tertunda karena kejadian 'tabrakan tidak disengaja itu'.

¤¤¤¤

Selesai berpakaian aku duduk di tepi ranjang king size ini. Menunggu Raffa keluar dari kamar mandi. Aneh rasanya sudah lebih dari 30 menit dia di dalam, aku saja yang wanita tidak selama itu. Oke abaikan.

Drrrt .. Drrt .. Drrtt

Ponselku bergetar tanda pesan masuk.

From: Kayla Tengil

Nana 'dia' gak nyakitin lo kan?

Kalian tidak udah bingung darimana dia tahu masalah aku dan Raffael. Kayla adalah sahabatku dari SMA bahkan dari bayi. Jadi dia tahu betul seluk beluk perjalanan hidupku.

To: Kayla Tengil

Gue baik-baik aja Kay, ck! Lo tuh lebay banget tau ga (-_-)

*send*

Tak berapa lama Kayla membalas. Pasti dia akan mengatai ku monyet atau sejenisnya.

From: Kayla Tengil

Gue kan khawatir sama lo monyet (-_-), tapi syukurlah lo baik-baik aja:)

Tuhkan bener!

To: Kayla Tengil

Yaudah iya samyang:)

Tapi, Kayla itu walaupun tengil bin sengak tapi dia sayaaaang banget sama aku begitu pun sebaliknya.

Walaupun dia idiot, autis, ngeselin tapi dia sahabat baik ku. Ahh sudahlah kenapa aku jadi ngomongin si Kayla sih?

"Ekhem!" Deheman seseorang membuyarkan lamunan ku tentang Kayla.

"Eh?" Hanya itu yang keluar dari mulutku. Aish Zia bodoh!

Raffael berdiri di hadapanku, hanya memakai celana pendek selutut dan bertelanjang dada. Bisa terlihat dada bidang dan perut sixpack nya. Eh Zia jangan omes deh! Dia menatapku tajam. Refleks aku menundukan kepalaku.

"Lo mau tidur dimana?" Tanyanya dengan nada dingin.

"A-aku tidur di sofa aja!" Gugup! Itu yang kurasakan, bagaimana tidak, ini kali pertama dia berbicara padaku setelah 'kejadian itu'.

Akupun segera beringsut menuruni ranjang, mengambil bantal dan selimut lalu berjalan menuju sofa.

Apa dia ga kasihan padaku? Ah sudahlah Zia, mana mungkin dia akan berbaik hati pada orang yang paling dia benci.

Kulihat dia sudah berbaring dengan nyaman di ranjangnya.

"Matikan lampunya!" Perintahnya, dasar bossy!

Aku berjalan menuju saklar lampu dan mematikan lampu sesuai permintaanya. Kamar pun menjadi gelap gulita, hih serem juga.

Aku kembali menuju sofa kecil yang cukup muat untuk menampung badanku(?)

"Halah siap-siap deh besok pegel-pegel." Gumamku lalu menarik selimut dan meluncur ke alam mimpi.

Haaah benar-benar malam pertama yang sangat menyedihkan untuk di kenang.

TBC

Pendek ya? Maaf yaa lagi stuck banget:(
Ada yg nunggu cerita ini lg ga sih?:( kalo gaada aku jd males repost nya.

Oke segitu aja. See u in next chapter, jangan lupa baca Discovery Of Love (promosi ehehe xd)

Salam

Kimra

Black Marriage [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang