Part 10 - Weird Feeling

350 14 1
                                    

Arziana Pov:

Sebuah tepukan di pundak membuyarkan lamunan tentang masa lalu ku.

"Kenapa, Na?" Aku menoleh dan mendapati Kayla sedang menatap ku dengan sedih.

Aku tersenyum simpul. "Gapapa Kay, lo kenapa sih dari tadi nanya gue kenapa mulu." Ujarku sebal. Bukan apa- apa tapi aku risih di tatap seperti itu olehnya.

Kayla mendudukan tubuhnya disamping ku, jarinya mengusap pipiku yang.... Aku terkisap ketika menyadari pipiku basah.

"Gak sadar kan lo kalo lo nangis dari tadi."Ujar Kayla pelan.

Tumben Kayla gak cerewet kayak biasa, biasanya kan dia bakal mengomeli ku sampai mulut nya capek sendiri. Tapi ini? Ku lirik Kayla yang sedang menghela nafas kasar. Apa dia ada masalah?

"Kay, lo kenapa? Ada masalah ya?"

Dia terlihat gelagapan lalu tersenyum .... Kikuk(?) "err..gapapa kok." Ujarnya ragu.

Aku yakin pasti ada yang tidak beres, gak mungkin kaleng rombeng macam Kayla langsung berubah kalem kalau bukan karena ada masalah. Aku terlalu mengenal Kayla.

"Kay, gue tau lo pasti ada masalah, cepet cerita!" Paksa ku.

"Gaada ih."

"Lo masih anggep gue sahabat kan?!" Tanyaku.

Kayla mendelik, lalu memukul pundak ku pelan. "Masih lah autis!" Ujarnya sebal.

Aku cemberut. "Makannya cerita!" tuntutku.

Kayla menggigit bibir bawahnya, nah kan! Gadis ini gugup. Aku tahu sekali kebiasaannya."Err, tapi kalo gue cerita lo jangan ketawa ya."

Aku mengangguk cepat.

Kayla tampak menggaruk tengkuknya. "Eum.. Jadi akhir-akhir ini ada pelanggan rese Na, dia cowok. Kalo gasalah namanya Ryan, tuh cowok selalu duduk di meja nomor 5. Setiap hari dia datang ke cafe buat makan siang,--"

"Terus apa masalahnya?" Potongku cepat.

Kayla mencebikan bibirnya."Gue bahkan belum selesai cerita, idiot!"

Aku melotot, heran banget deh sama Kayla. Sering banget nyebut aku idiot-_-

Gadis itu menghela nafas, wajah cantik nya tampak kesal ketika mengingat sesuatu. "Tuh cowok gila, Na!"

Aku mengernyit. "Kenapa emangnya?"

Gadis itu mendengus. "Bayangin aja! Gak ada angin gaada ujan tiba-tiba dia ngelamar gue di depan umum!!" Pekiknya.

Aku tersenyum senang. "Terus terus lo terima gak lamarannya?" Tanyaku antusias.

Kayla mendelik kepadaku, lalu melipat kedua tangannya di dada. "Gak lah bego! Kenal aja enggak, gila kalo kalo gue langsung terima gitu aja. Makannya gue langsung nyirem jas mahalnya pake jus jeruk." Jelasnya.

"Gila lo!" Aku terkekeh setelah mendengar cerita Kayla. Kok ada ya cowok absurd yang tiba-tiba ngelamar Kayla. Mending kalo yang di kamarnya putri keraton, nah ini? Pereman pasar wkwk.

"Cowok itu lebih gila dari gue!" Balas Kayla tak terima.

Aku tertawa keras, ternyata ada juga manusia yang lebih gila dari Kayla.

"Mau aja tuh cowok sama preman tanah abang kek lo." Gumamku pelan, tetapi ternyata Kayla mendengarnya. Gadis itu langsung menatap ku sinis.

"Katanya gak bakal ngetawain? Ini apa? Dasar!" Ujarnya jengkel.

Aku tertawa sambil mencolek dagu Kayla yang langsung di tepis gadis itu dengan kasar. Kapan lagi coba godain Kayla.

"Eh, Na. Lo gak bilang ke Raffa kan kalo nginep disini?" Tanya Kayla tiba- tiba.

Black Marriage [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang