Part 6 - Flashback [2]

209 6 3
                                    

Ziana Pov:

Kayla menatap heran kearahku, wajahku sudah memerah, mataku berair mungkin sekali kedipan saja dapat membuat air mata itu jatuh. Ya, aku meninggalkan Raffa. Dan langsung ke kelas menemui Kayla.

"Na, lo kenapa masang muka mau mewek begitu?" tanya Kayla bingung.

Aku menghela nafas kasar. "Dia.. Dia suka sama orang lain." lirihku.

Sejenak Kayla menatap bingung kearahku, namun tak berapa lama mata nya melebar lalu berubah menjadi pandangan iba. Kalian tidak usah bingung Kayla sudah tau siapa Dia yang ku maksud.

"Lo tau dari mana dia suka cewek lain?"

Aku menghela nafas sebelum menceritakan percakapan singkat antara aku dan Raffa di kantin tadi.

"Dia suka Grace? Anak cheers itu?" Ujar Kayla terkejut.

Aku mengangguk. "Jadi mungkin gue udah gak punya harapan secara Grace itu bisa di bilang almost perfect." Aku gak salah ngomong lho, Grace itu cantik, modis, anak cheers, tajir, the most wanted girl, walaupun gak pintar-pintar banget.

Sedangkan aku?

Termasuk golongan geek di sekolah, gak modis, bukan anak cheers, gak tajir, ya walaupun banyak yang bilang aku cantik karena wajah indo ku dan bukannya aku narsis, tapi banyak guru yang bilang bahwa aku murid yang cukup cerdas. Tapi tetap saja! Grace masih lebih unggul jika di bandingkan denganku. Terutama jika menyangkut posisi aku dan dia di hati Raffael.

Kurasakan Kayla mengusap punggungku. "Jangan nangis ya Na, mungkin dia bukan yang terbaik buat lo."

Aku menoleh ke arah Kayla. "Apa aku harus merelakan dia?"

Kayla mengangguk. Benar, melepaskan perasaanku demi kebahagiaan pria yang ku cintai adalah hal yang tepat.

°°°°°°

Hari demi hari ku lalui dengan susah payah, ternyata menghilangkan perasaanku tidak semudah menumbuhkan nya. Berkali-kali aku mencoba tapi hasilnya,

Nol besar.

Aku belum bisa membunuh perasaan ini, sampai-sampai sekarang aku sedikit menjaga jarak dari Raffa.

"Zia, Kayla!" Panggilan seseorang membuat aku dan Kayla kompak mendongak dari aktivitas kami.

Ternyata Raffael yang memanggil. Ada apa ya?

"Kenapa?" tanya Kayla ketika Raffa sudah berada di hadapan kami.

Raffa menggaruk tengkuknya yang kuyakini tidak gatal sama sekali.

"Ck! Buruan kalo mau ngomong. Gue belom ngerjain tugas fisika ni!" omel Kayla karna Raffa tak kunjung berbicara.

"Iya, iya.. Eum anu i-itu eh gimana ya." Ujar Raffa sambil menggaruk kepalanya. Aku mengernyit bingung.

"Mau ngomong apa Raff?" tanya ku lembut.

"Gue jadian sama Grace."  ujar Raffa malu-malu.

Jleb

Dadaku langsung sakit ketika mendengar berita ini.

"O-oh gitu, selam..at ya." Ujarku terbata, lalu berusaha tersenyum senang.

Kulihat Kayla memasang wajah garang. "Ck! Lo kesini ganggu gue sama Nana cuma mau ngasih kabar jadian lo doang ish."

Aku tahu Kayla begini agar aku tidak bersedih atau yang lebih parah menangis di hadapan Raffa.

Raffa cengengsan tanpa rasa berdosa. "Hehe iyalah, kan sebagai sahabat yang baik, lo berdua harus tau kabar gembira ini." Apa dia tidak melihat perubahan sikapku? Ah sudahlah percuma jika berbicara dengan orang yang sedang jatuh cinta.

Black Marriage [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang