20

1.7K 51 1
                                    

Suara langkah kaki menggema di koridor, suasana masih tampak sepi. Maklum saja, para murid masih belajar di kelas, hanya ada beberapa murid yang mungkin sedang izin ke toilet sekarang.

"Kok lo keluar kelas? Kan belum bel pulang?" Tanya Jenn.

"Gue izin ke toilet tadi, eh gue gak liat jalan terus nabrak lo. Maaf, ya." Ujar Bryan sambil tersenyum.

Bryan ini orangnya murah senyum, Pikir Jennifer.

"Gak apa-apa, kok!" Sahut Jennifer.

"Oh, iya, insiden yang kemarin itu lupain aja, ya?" Ucap Bryan tiba-tiba.

Jennifer mengangguk, "sebenarnya lo kenapa, sih?"

"Gue cuma gak bisa kontrol diri aja saat itu," Jawab Bryan, "maaf."

Lagi-lagi Bryan tersenyum, membuat Jennifer tidak dapat fokus.

Bryan, sepertinya gue udah suka sama lo, deh! Batin Jennifer. Membuat jantungnya lebih sering berdetak. Terlebih lagi, sekarang ini.

Mereka telah selesai menaruh buku tulis di meja Bu Riska. "Makasih," ujar Jennifer sembari mengulum senyum.

"No problem," balas Bryan.

Saat Jenn akan pergi, Bryan menahan tangannya, "boleh minta tolong, Jenn?"

"Kenapa?" Jawab Jenn sambil meredam suara detak jantungnya yang semakin membesar.

"Gue boleh peluk, lo? Sekali aja. Kalo gak boleh juga gak apa-apa, sih." Ujar Bryan.

Tentu saja, Jennifer tidak dapat berbuat apa-apa. Cinta itu membuatmu ke jalan yang buruk, tergantung dengan siapa kau jatuh cinta. Kau akan menambah dosa atau pengalaman, siapa yang tahu?

©All Rights Reserved 2017 Grabellia Aprilia

Because LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang