21

1.7K 46 0
                                    

"Lo kenapa, sih? Hari ini gak jelas banget. Ketawa sendiri lagi, mirip orang gila. Habis dari ruang Bu Riska lo ngapain emang?" Tanya Bambang sambil menstabilkan gerak motornya.

"Idih, kepo!" Jawab Jenn acuh tak acuh. Ia tersenyum sembari menatap spion dan melihat pantulan wajah Bambang di situ.

Mengingat kejadian sebelum bel pulang tadi. Ia tidak bisa memghilangkan kejadian itu dari benaknya. Seakan kejadian itu adalah sebuah memori yang tidak boleh hilang.

"Suka-suka gue, dong!" Sahut Bambang.

"Dih!"

Bambang tidak merespon, ia hanya terus mengendarai motornya menuju rumah Jenn. Memang hari ini Jenn menumpang karena sedari tadi tidak ada angkot yang lewat.

Jadi, Bambang dengan rendah hati dan tidak sombong menawarkan tumpangan di motor SupraX nya itu tanpa imbalan. Dan Jenn menerima tawaran itu.

"Ini rumah, lo?" Tanya Bambang yang menghentikan motornya perlahan.

Jennifer mengangguk, "sederhana, 'kan?"

Bambang memperhatikan rumahnya itu dari atap hingga tanah. Memang biasa saja, tidak terlalu berlebihan.

"Lo cowok pertama yang pernah ke rumah gue," ucap Jenn, "ngomong-ngomong, jangan kasih tau yang lain ya."

Bambang menegak salivanya, "orangtua lo, mana?"

"Di dalem, kenapa?"

"Oh. Enggak apa-apa, titip salam aja, ya?"

Jenn mengangguk, "iya."

Kemudian Bambang menstarter motornya, "Gue cabut dulu, bye."

Jenn hanya melambaikan tangannya singkat, "gue tau kalo semua cowok bakal gak suka sama kesederhanaan gue," gumamnya.

©All Rights Reserved 2017 Grabellia Aprilia

Because LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang