⚫Three⚫

1.9K 247 40
                                    

🌾🌾🌾🌾

Pagi yang cerah menyelimuti kota Seoul. Hari ini adalah hari dimana Suga dijadikan penerus saham milik ayahnya.

Walaupun ayahnya yang masih memegang saat ini. Tetapi Suga sudah bisa bekerja menjadi presdir bersama ayahnya.

Wendy membuka pintu kamar Suga dengan perlahan. Disana terlihat jelas kalau Suga masih nyenyak tidur dibawah selimut yang menutupinya.

Wendy mencoba membangunkan Suga. Walaupun ini adalah hal pertama yang ia lakuakan. Ya, Wendy sebelumnya belum pernah membangunkan seorang namja. Apalagi masuk kedalam kamar seorang namja.

Tetapi ia harus terbiasa dengan ini. Karena sebentar lagi, ia akan menjadi istri sah namja yang sedang tertidur itu.

Dengan perlahan ia mulai melangkahkan kakinya mendekat ranjang. Tetapi sebelumnya, ia melangkahkan kakinya terlebih dahulu kearah jendela. Membukanya. Agar sinar matahari yang bagus untuk tulang itu bisa masuk kedalam.

Setelah itu ia baru membuka selimut yang menutupi seluruh anggota badannya. Membuat orang yang sedang tertidur itu mengerutkan dahinya. Akibat sinar matahari yang datang menerpa wajahnya.

Suga membalikkan badannya. Dimana wajahnya tidak dapat terkena sinar matahari.

"Suga ayo bangun!" Wendy menggoyang- goyangkan tubuh Suga. Membuat Suga menghela.

"Ayo bangun!" Tanpa patah semangat Wendy masih saja melakukannya. Membuat tidur Suga menjadi tidak nyenyak lagi.

"Diam!" Bentak Suga. Membuat Wendy berhenti seketika. Ya, Suga adalah orang yang sering sekali bangun siang. Sampai - sampai saat ia masih sekolah. Ia sering sekali terlambat. Dan saat sedang tidur. Ia tidak ingin diganggu.

Tanpa basa - basi lagi. Wendy menjambak rambut Suga. Sampai - sampai Suga yang sedang asik tidur itu bangun.

"Awwwwww!!!!!!"Jeritnya. Saat Wendy dengan sengaja menjambak rambutnya yang tipis itu.

Ia memukul tangan Wendy yang digunakan untuk menjambak rambutnya barusan. Menatap Wendy dengan tatapan marah.

"Apa yang kau lakukan!" Bentaknya membuat Wendy yang ada didalam sana ketakutan.

"Apa yang kau lakukan!" Bentaknya membuat Wendy yang ada didalam sana ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wendy tidak dapat berkata apa - apa. Jujur takut. Ya, itu yang ia rasakan  saat ini. Wendy hanya bisa mematung ketika Suga sudah marah.

Wendy mengalihkan pandangannya kebawah. Ia tidak berani melihat
wajah Suga sekarang. Wendy berani berbuat. Tetapi tidak berani bertanggung jawab.

"Apa yang kau lakukan HAH!" bentaknya lagi.

"Kenapa kau hanya diam saja!" Lanjutnya dengan nada masih membentak

"Aku membangunkanmu karena ini sudah waktunya kau berangkat. Kau lupa kalau hari ini adalah hari jadimu menjadi penerus saham milik ayahmu?" Wendy masih menatap kebawah

[ON GOING] Rumah Tangga ✔ MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang