⚫Four⚫

1.9K 215 37
                                    

🌾🌾🌾🌾

Wendy melihat eomma Suga sedang duduk santai diteras.

"Apa aku harus bertanya sekarang? Mungkin ini tidak mengganggu."

Wendy menghampirinya. Ia duduk tepat disamping dimana eomma Suga duduk sambil bersandar.

Eomma Suga terkejut saat melihat Wendy yang tiba - tiba saja muncul disampingnya, "Wendy?"

"Iya."

"Ada apa? Kenapa kau muncul tiba - tiba? Mengangetkanku saja."

"Emm... Maaf eomma. Eomma boleh aku bertanya?"

"Tentu saja."

"Apa sebenarnya Suga punya adik laki - laki?"

Eomma Suga terkeju mendengar perkataan Wendy barusan, "O- oh iya. Eomma lupa menceritakannya ya? Kenapa memangnya? Dan darimana kau tahu soal itu?"

"Oh. Em, aku baru saja melihat foto keluarga yang dipajang diruang tengah. Dan aku melihat ada seorang anak laki - lakinya mirip sekali dengan Suga. Jadi kupikir itu mungkin adiknya. Dan ternyata benar."

"Tapi, kenapa ia tidak tinggal disini? Kenapa Suga hanya sendiri waktu ia masih kecil?" Lanjut Wendy

"Jadi waktu itu."

Flashback

Plak!

"Hiks! Hiks!Hiks! Appa maafkan aku." Suga menangis sambil berlutut dihadapan appanya. Takut. Ya, itu yang hampir setiap hari ia rasakan.

"Dasar anak bodoh! Mana hasil belajarmu setahun ini? Sudah berapa kali kau tidak naik kelas? Apa kau tidak malu! Dan lihat adikmu sekarang! Bahkan ia sudah mengalahkanmu!"

"Aku tidak tahu appa. Maafkan aku. Aku akan belajar lebih giat lagi. Hiks hiks hiks."

"Belajar. Belajar. Belajar! Untuk apa kau belajat kalau tidak ada hasilnya!" Bentaknya membuat seisi ruangan ikut terkejut

"Appa, berhentilah memarahi hyung. Aku setiap hari melihatnya belajar. Sampai - sampai hyung selalu tertidur dimeja belajranya." Bela Yongki, adiknya Suga

"Tapi mana hasilnya? Kau tahu, sudah berapa tahun ia mengulang pelajaran? Apa dia tidak bosan tinggal dikelas satu terus? Dan kau Yongki, pergilah kekamar! Kau tidak perlu membela hyungmu itu#"

"Baik appa." Hanya itu yang dapat ia katakan. Bantahan? Itu tidak mungkin melakukan itu.

"Besok aku akan membawa Yongki ke Paris. Dia akan tinggal bersama pamannya. Karena mungkin kita akan sibuk bekerja tahun depan. Karena banyak proyek yang harus kita selesaikan sayang," Ucap Appa Suga kepada Eomma Suga

Suga yang mendengarnya merasa takut. Kehilangan. Tentu. Karena selama ini, ia yang selalu menjaga Yongki saat orang tuanya tidak ada dirumah. Yongki bahkan menjadi teman bagi Suga saat Suga merasakan kesepian.

"Tapi bagaimana dengan suga?" Ucap eomma Suga

Ayah Suga menatap kearah Suga yang masih menangis, " Aku tidak peduli lagi dengan anak itu," Ucapnya lalu pergi dari hadapan Suga dan istrinya

Appa, mungkin sekarang aku bodoh. Mungkin sekarang appa membenciku. Tapi, aku akan buktikan nanti pada appa.

"Suga sayang. sekarang pergilah kekamar." Eomma Suga membelai halus rambut hitam Suga dengan kasih sayang

"Baik eomma."

🌾🌾🌾🌾
Krek!

"Hyung. Kau tidak papa? Lukamu hyung." Ucap Yongki sambil menghampiri Suga

[ON GOING] Rumah Tangga ✔ MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang