"Part9"

981 69 1
                                    

James:"apa kau cemburu dengan medison??!! ".    Teriak james sedikit kencang dan itu membuat nadine menghentikan langkahnya dan langsung menoleh kearah james.

Nadine:"ti-tidak " jawab nadine sedikit terbata-bata dan berlari kecil meninggalkan james.

***********

   Kelas sudah berakhir beberapa menit yang lalu tapi nadine belum kunjung datang, james menunggu dengan sabar kedatangan nadine di tempat parkir yang sedikit terik.
    
    Bukannya nadine yg datang tapi malah bret, tom, laurent, dan issa. Mereka mendekati james dan menyapa james manis "hai jams" tanya mereka bersamaan.

  "Bret, cepat lihat di mana nadine sekarang " jawab james langsung.

  Tampa bertanya bret menurut saja karna dari ekpresi wajah james dia sangat khawatir sekali, jadi bret langsung memejamkan matanya dan memegang kepalanya dengan dua tangan. "Kalian sudah tau kan kalo kami vampir? "Tanya james langsung "sudah"jawab laurent dan issa bersamaan.

     James langsung mengalihkan pandangannya ke pada bret.

  "Jams nadine dalam bahaya, dia akan di bunuh dengan sekelompok wanita di belakang kampus!!! " teriak bret langsung dengan nada khawatir.
 
   Mendengar hal itu james langsung melesat begitu cepat ke arah belakang kampus, setelah sampai benar nadine di kelilingi sekelompok wanita yang tentu salah satu dari mereka adalah madison,.

  Medison mengeluarkan pisau yg dari jauh saja terlihat sangat tajam, nadine tak bisa bergerak karna tangan kanan dan kirinya begitu erat di pegang oleh beberapa orang, medison bersiap untuk menusuk nadine "sruk" suara tusukan pisau dan sedikit darah yang berlarian kemana-mana,  tom, bret, laurent dan issa yg melihat itu hanya bisa berdiri melemah karna kaki mereka serasa lumpuh sesaat begitu melihat kejadian itu.

"Jaameess!! "Teriakan nadine yg langsung menangkap james dan menaruh kepala james ke paha miliknya.

  James yang tertusuk pisau bukan nadine, nadine tidak luka sedikitpun, tapi james sepertinya kehilangan banyak darah, kaos james yg awalnya putih kini menjadi merah pekat.

   " james bangun, plis bangun jangan tinggalin gue james, gue ga mau lo pergi, bangun! " ucap nadine sambil mengusap pipi kanan james dan sambil menangis.

  Sedangkan medison dan beberapa anak buahnya kabur meninggalkan kampus begitu cepat.

  Tetesan air mata nadine jatuh ke pipi james, james sedikit membuka matanya dan mengusap pipi nadine perlahan "plis nadz,  jangan menangis di depan ku nadz, aku baik-baik saja! " ucap james pelan sambil sedikit menahan sakit dan dengan senyuman termanis yg dia punya.   "Apa nya yang baik-baik saja, kau tertusuk james, hanya demi menyelamatkan ku jams" ucap nadine masih dengan keadaan menangis.

   James hanya tersenyum dan pingsan, sedangkan nadine langsung menagis lagi.

  " hei kenapa kalian hanya menonton cepat tolong james!! " teriak nadine dengan kasar dan menunjuk ke arah tom  ,bret, laurent, dan issa.

Mereka langsung mendekati nadine dan james. Tom dan bret mengangkat james dan melesat menuju mobil james, karna mobil james lebih kencang dari pada mobil mereka.

  Tom menyetir dan bret duduk di depan dan nadine duduk dibelakang dan menaruh kepala james di paha milik nadine, sepanjang perjalanan ke rumah sakit nadine hanya menangis melihat ke arah wajah james dan pisau yg dari tadi menancap di bagian perut james.

   Laurent dan issa mengikuti mobil james dari belakang .

***********

      Sesampainya mereka di rumah sakit dan  tom langsung mengangkat james dan membawa james ke ruangan darurat.

  "Maaf mbak, tidak boleh masuk silahkan duduk di depan" suara salah satu suster yg mencegah nadine masuk.

  Selama dokter mengurus james nadine hanya duduk menangis tampa henti, laurent yang melihat sahabatnya menagis sampai separah ini mendekati nadine dan memeluk nadine "sabar ya nadz james pasti baik-baik saja "ucap laurent sambil mengelus-elus belakang tubuh nadine, dan mencoba menenangkan nadine "tapi james terluka parah itu gara-gara gue rent " jawab nadine masih dalam keadaan menagis.

    Beberapa menit  kemudian dokter keluar dan nadine langsung menanyakan keadaan james "dok gimana keadaan james" tanya nadine khawatir .
  "Keadaannya buruk dia kehabisan Banyak darah, kalau besok dia tidak bangun juga berarti dia koma, dan dia harus menginap disini. " jawab dokter masih berdiri didepan nadine.

    "Dok boleh kami masuk? " tanya tom.

  "Boleh tapi jangan terlalu berisik " jawab dokter dan pergi meninggalkan mereka.

     Mereka masuk di mana james dirawat, saat mereka masuk james masih pingsan, lagi-lagi nadine menangis padahal baru saja dia berhenti menangis, wajar saja kalau nadine menangis,  selang infus di tangan kanan dan kiri james alat untuk mendeteksi detak jantung, dan beberapa alat* medis lainnya.

    Nadine duduk di kursi sedangkan yg lain hanya berdiri, memperhatikan mereka saja. Nadine mengelus-elus dengan lembut rambut james, nadine hanya menatap james yg kini berbaring tak berdaya, wajahnya sangat pucat , sudah pucat tambah pucat, bisa dibilang seperti orang MATI.

        Malam sudah semakin larut, tapi nadine masih melihat james saja tampa henti, karna sudah larut laurent dan issa ijin pulang "ee nadz kita pulang dulu ya, besok kita balik lagi" tanya issa sedikit ragu.

  Nadine hanya mengangguk dan masih memegang tangan kanan james dengan kedua tangannya.

  "Iya nadz, gue nitip abank gue sama lu" sambung bret sambil menepuk lembut bahu nadine

    "Iya" jawab nadine lemah.

Semua orang telah pergi, dan kini hanya james dan nadine di dalam sana.

   "Bangunlah james , aku merindukanmu james " rengek nadine masih dengan menggenggam tangan james.

  Tok, Tok, Tok. Suara ketukan pintu.

  "Masuk" ucap nadine lesuh.

Ternyata dokter dan beberapa suster, "boleh kami periksa keadaan pasien ?" tanya dokter.
  "Silahkan dok" jawab nadine sambil melepaskan genggaman tangan james. 

  Dokter memeriksa keadaan james dan nadine hanya melihat saja, setelah dokter meriksa "keadaan pasien sedikit membaik, mungkin besok dia akan sadar" ucap dokter dengan senyuman.
    Nadine yang mendengar hal itu merasa bagaikan sekarang dia ada di surga, dirinya merasa bahagia, bahkan sangat bahagia sampai tidak bisa di jelaskan bagaimana.

  Dokter:"ya sudah saya permisi" ucap dokter sambil meninggalkan nadine dan james.

Nadine duduk di mana dia duduk tadi, nadine kambali memegang tangan james "syukurlah tuhan mengabulkan permintaan ku, aku harap kau segera bangun jams" ucap nadine bicara begitu senang dan bicara dengan james yg pasti tidak akan merespon.

   Tangan james sedikit bergerak dan itu membuat mata nadine membulat, tangan james bergerak dan dia sedikit membuka kelopak matanya perlahan, hal yang pertama james lihat adalah nadine yang ternyata Setia menunggunya. "Nadine " ucap james kecil dan sangat lembut.

   "James, tunggu sebentar aku akan pergi memanggil dokter. " ucap nadine sangat senang dan berdiri .

  James memegang tangan nadine agar dia kembali duduk. "Tidak usah"jawab james kecil "mendekatlah nadz" lanjut james.

    Nadine mendekat dan "cup"

Bersambung.......

Sedikit saran :-baca nya kalo bisa di khayalin atau ber imajinasi biar lebih seru.

Terima Kasih atas waktunya, jangan lupa VOTE & COMMENT NAKALNYA.

  Ada tawaran yg punya ide bisa tulis aja di kolam coment yg paling Bagus akan aku masukkan ke cerita ako.

#salam semuanya

     #salam manis muni

Twilight IN JaDineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang