Hah.....hah.....hahh.....
"Udah udahh.... gue capekk, capek bangett" Kata Vinka dengan nafas terengah engah
"Haaahhhhh........." Nike mengeluarkan nafasnya
"Ini semua gara gara lo, coba kalo lo ga ngomong macem macem ama cowok tadi" Ucap Nike kesall
"Yeeee, kan lo duluan yang nanya ke dia... bukan salah gue lah" Jawab Vinka membela dirinya masih dengan nafas terengah
"Walaupun gue yang nanya duluan, tapi elo yang mancing emosi dia, lo ga liat tadi muka dia serem banget pas lo ngomong" Tanya Nuke kesal
"Gu... gue liat, tapi yaaa..."jawab Vinke terbata
"Tapi apa? Lo masih mau bela diri lo?,ughh.. pokonya kalo ketemu dia lagi, lo jangan bikin masalah, kalo dia yang mau bikin masalah ke elo, gue ga mau ikut campur!!!" Jelas Nike kepada temannya
"Yahh... jangan gitu dong Nik, gue juga kan gatau kalo bakal gini jadinya" Ucap Vinka membujuk temannya
"Bodoamat, gue ga peduli, udahh ayo pulang, bikin gara gara aja lo, jadi jauh kan kita muter kaya gini" Ucap Nike sambil menarik tangan temannya
***
Di apartemen, Vinka masih memikirkan tentang pria yang ia temui di jalanan, ia begitu takut jika nantinya pria itu akan bertemu kembali dengannya, bagaimana jika nanti ia bertemu dengan pria itu?, lalu pria itu dendam karena ia memakinya, lalu menculiknya, kemudian dibunuh, lalu badannya akan dimutilasi? Ohh, tidak...tidakk, jangan sampai itu terjadi
Vinka segera menyingkirkan pikiran buruk yang mungkin saja terjadi padanya, ia segera memikirkan pekerjaan yang dibicarakan Nike, ia memikirkan apa dia kerja saja disana? Kan lumayan untuk menambah uang sakunya
Ia segera menelfon Nike untuk mengetahui informasi yang lebih jelas untuk bekerja disana, ia meyakinkan dirinya untuk bekerja di tempat yang dikenal oleh Nike, ia yakin jika ada seseorang yang dikenal oleh Nike, ia akan aman bekerja disana
"Halo..."
"Kenapa vin?"
"Emm... gue mau nanya soal pekerjaan yg tadi lo bicarain ke gue"
"Hah?! Jangan bilang lo mau kerja disana?"
"Iya Nik, setelah gue fikirin kayanya ga papa deh gue kerja disana"
"Ish, jangan Vinkaa, ga baik buat lo, mending nanti kalo ada pekerjaan lain gue pasti kasih tau lo deh"
"Gak gak... gue udah pikirin dengan mateng kalo pekerjaan ini harus gue coba"
"Lo tinggal pastiin aja gue kerja di bagian aman, pelayan juga ga papa lah yang penting aman" lanjut Vinka
Nike menrik nafas panjang dan dengan berat hati berkata "Yaudah, terserah lo, nanti gua kasih nomer telfonnya ke lo, dan gue pastiin kenalan gue ini ga akan macem macem ngasih pekerjaan ke lo"
"Seriuss Nik? Waah makasih banget, lo emang sahabatt terbaikk guee" Ujar Vinka dengan nada senang
"Iya iyaaa, tapi kalo ada apa apa lo harus langsung bilang ke gue, biar gue omelin tuh kenalan gue"
"Iya iyaa, gue pasti bilang... tapi ga harus di omelin juga kali kenalan lo"
"Enggalah, harus diomelin. Lo itu sahabat gue satu satunya, kalo lo kenapa kenapa ntar gue ama siapa" Ujar nike dengan nada sok sedih
"Yaaa, iyadehhh sahabat satu satunya tapi sering memojokkan gue kalo ada masalah" kata Vinka dengan mengingat kejadian tadi
"Hehe, namanya kan sahabat" Kata Nike sambil tersenyum
"Yaudah, gue mau telfon kenalan lo dulu, cepetan kirim ke gue nomer telfonnya"
"Sip, habis gue matiin telfonnya gue langsung gue kirim ko, baayy"
Tutt... tutt... tut...
Dan benar saja sudah ada sms masuk di hanphonenya, memang sahabatnya ini yang terbaik.
***
Vinka sudah sampai di sebuah club malam yang cukup terpencil jika ia lihat dari tempat ia berdiri. Jalanannya cukup sepi karena ini sudah malam atau memang karena tempatnya yang bahkan sangat terpencil.
Vinka menguatkan hatinya karena ia sedikit ragu untuk masuk kesana, padahal tadi ketika menelfon ia sudah cukup yakin untuk mengikuti pekerjaan ini.
"Haaaahhh........" Vinka menarik nafas kuat dan meyakinkan dirinya, akhirnya dengan berani ia melangkah ke tempat itu, atau tepatnya club malam
'Cklek'
Vinka membuka pintu dan suara musik yang begitu keras langsung masuk ke telinganya, ini pertama kalinya ia datang ke club malam, ia melihat ke keliling penjuru ruangan, ada yang menari ditengah ruangan mengikuti irama musik, ada juga sepasang orang yang sedang duduk bermesraan dengan yang satunya berada di pangkuannya, entah apa yang akan mereka lakukan. Vinka langsung memalingkan wajahnya ke tempat lain mencari hal hal baik untuk matanya, dan yang ia dapatkan malah melihat orang sedang berciuman dengan nafsu menguasai mereka."Hiiii..... apa aku sanggup akan bekerja disini?" Tanya Vinka pada dirinya sendiri
"Ya, kau akan bekerja disini, dan tidak boleh mengundurkan diri, karena sekali kau berkata akan bekerja maka harus bekerja" Jawab seorang pria yang tentu saja ditujukan kepada Vinka
"Aaa.... apaa? Apa maksudmu? Jadi aku tidak boleh berubah pikiran?" 'Yang benar saja' jawab Vinka dan melanjutkan katanya di dalam hati
"Ya benar, kau tidak boleh berubh pikiran, karena orang yang bekerja disini harus selalu menepati perkataan awal mereka, dan termasuk dengan kau" Jawab Pria itu
"Ahh... baiklah baiklah aku tidak akan berubah pikiran, aku akan bekerja disini, sebentar... Anda siapa?" Tanya Vinka yang sedarsi tadi menanggapi perkataan pria itu tapi ia tidak mengetahui siapa pria itu
"Oh maaf, aku belum memperkenalkan diri ya? Namaku...
#
#
#
#Wahaaaaaa, balik lagii maaf yaa baru update sebenernya masih mau lanjutin tapi belom dapet namanya, sebenernya bingung mau kasih nama aja, kalo alurnya udah kepikiran, btw yang mau kasih saran nama boleh masukin ke komentar yaa dan maaf untuk typo yang adaa
Makasiiii😘😘😘
Jangan lupa Voment😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Past
RomanceBagaimana jika tiba tiba kamu bertemu orang dimasa lalu yang sudah hampir kamu lupakan. ~Christina Vinka Seorang gadis yang ingin melupakan masa lalunya, tetapi seketika bertemu kembali dengannya. ~Nicholas Adam Pria masa lalu yang ingin memperbaik...