Part 6

5 1 0
                                    

Pagi hari terlihat wanita cantik yang sudah siap untuk pergi bekerja seperti biasanya, ia sedang sarapan sambil menunggu waktu untuk menuju kantornya.

Pagi ini akan diperkenalkan CEO baru di tempatnya bekerja, ia mengingat perkataan temannya apakah mungkin ia adalah orang yang dia kenal, ia terus memikirkannya hingga tak sadar sudah sampai di tempat tujuan

"Vin.. kenapa diem aja, ayo masuk" Ucap Nike menyapa temannya yang sudah tiba tetapi diam saja di depan pintu masuk

"Oh.. iyaa," Ucap Vinka tersadar dari lamunannya yang terus memikirkan siapa yang akan muncul menjadi CEO baru di tempatnya

Di dalam kantor sudah ramai para pekerja dengan suara bisikan yang menunggu dan menebak seperti apa CEO baru di perusahaan tersebut. Apakah tampan atau tidak, menakutkan atau tidak, masih sendiri atau sudah ada pasangan, banyak sekali sampai tidak bisa diredam lagi suara bisikan tersebut


###

Takk... takk... takk...

Terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan besar yang sudah terkumpul banyak orang untuk menyambut kedatangan CEO baru mereka.

"Halo semua,..." Ucap lelaki tersebut

Vinka yang sedari tadi selalu melihat sepatunya dan menundukkan kepalanya tiba - tiba kepalanya mendongak keatas, ia mengenali suara tersebut, suara yang selalu menemaninya hampir di semua masa sulitnya, suara yang selalu ada ketika ia hilang harapan, suara yang selalu ia rindukan

'Benar, itu dia' Ucapnya dalam hati menahan rasa sakit dan kerinduan serta air mata yang akan segera keluar melalui matanya, ia begitu merindukannya, ia pun langsung menundukkan kembali kepalanya karena jika ia terus melihatnya mungkin ia akan lepas kendali dan berlari menuju ke arahnya dan langsung memeluknya dengan perasaan rindu yang masih ia tahan selama ini

Biarpun di mulutnya ia berkata sudah melupakannya, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa lelaki yang selama ini menemaninya di masa itu adalah kenangan yang sangat ia ingat dan sulit untuk dilupakan

"Perkenalkan Saya Adam, semoga kita bisa saling membantu untuk kedepannya. Terima kasih" Ucapnya dengan nada berat dan berwibawa sembari matanya melihat mengelilingi ruangan tersebut dan tertuju pada seorang wanita yang sedang menundukkan kepalanya

Sudah lama ia tidak melihatnya, ia begitu merindukan wajah tersebut, kenangan yang ia buat bersamanya selalu terulang walaupun sekarang ia hanya memandangnya dari jauh, ia selalu menyalahkan keputusan yang sudah ia buat, secara tidak langsung ia juga sudah menyakiti wanitanya yang selalu mewarnai kehidupannya di masa itu, tetapi ia yakin dapat memperbaiki semuanya dan kembali menjalin hubungan dengan wanita pujaannya, ia yakin akan hal itu

Ia pun pergi meninggalkan ruangan tersebut setelah memberikan perkenalan singkat melewati kerumunan orang - orang yang ada di ruangan tersebut, juga melewati kekasihnya yang sudah lama tidak ia temui, dalam hatinya ia berpikir untuk segera menemuinya begitu nanti ada kesempatan

Semua orang yang berada di ruangan tersebut terpana melihat wajah atasan baru mereka, ia begitu tampan dengan aura wibawa yang terlihat ketika berbicara dan jalan melewati mereka, walaupun belum mengetahui bagaimana cara kerja atasan mereka, tetapi mereka tetap tidak peduli dan langsung memuji ketampanannya

"Wahh, CEO baru kita sangat tampan"

"Siapa yang menyangka bahwa kita akan memiliki atasan yang nyaris sempurna ini"

"Kenapa waktu cepat sekali berlalu, aku belum cukup melihat wajahnya"

Dan masih banyak sahutan lainnya yang memuji paras atasan mereka, begitu pula teman Vinka, tetapi ia hanya menunduk dan tidak melihatnya lagi walaupun ia ingin sekali untuk melihat wajah yang ia rindukan, 


###


Brakk...

Suara gebrakan meja terdengar keras dari meja, terlihat seseorang dengan raut wajah kesal dan bingung, bagaimana bisa rencana yang sudah ia buat sedemikian rupa dapat digagalkan juga oleh orang itu, ia sudah mengupayakan segalanya di kesempatan ini, ia pikir dapat menangkapnya tetapi ia selangkah dibelakangnya lagi, hal ini sudah sering terjadi, ia pasti selalu gagal jika menyangkut kasus ini

Tak.. Tak... 

Seseorang berjalan menuju meja orang tersebut dan berteriak dengan kencang seperti orang yang sudah lama menahan amarahnya sedari tadi

"Bagaimana cara kalian bekerja?" Ucapnya dengan nada keras

Lelaki yang tadinya masih duduk di mejanya langsung berdiri merespon teriakan yang sudah jelas ditujukan kepadanya

"Aku sudah mengizinkan kalian untuk memimpin rencana ini dengan alasan yang kalian berikan, tetapi apa hasilnya?" Lanjut pria tadi

"Aku tidak mau tahu, berikan laporan hari ini dan buat lagi rencana yang lebih matang, aku tidak mau hal seperti ini terulang kembali" Ucapnya dengan nada keras yang masih sama

Pria itu berjalan keluar meninggalkan pria yang berada di ruangan tersebut

"Hahh..." Serunya menghela nafas

Mereka yang berada di ruangan tersebut kembali duduk dan melanjutkan pekerjaan, sementara pria yang tadi menjadi sasaran amarah tetap diam tanpa melakukan apapun. 

Namanya Edy, seorang detektif yang baru saja ditugaskan untuk memimpin aksi penangkapan kasus narkoba yang sudah lama diincar oleh pihak kepolisian dan juga baru saja digagalkan oleh pelaku tersebut, ia sudah menangani banyak kasus dan  hampir tidak pernah gagal untuk menangkap pelaku utama di setiap kasus yang ia tangani. 

Tetapi ini berbeda, ia sudah dua kali merencanakan aksi penangkapan tetapi selalu gagal, entah ia yang kurang kompeten atau ada sesuatu dibalik organisasi narkoba tersebut. Kerutan terlihat di wajahnya yang sedang memikirkan rencana apalagi yang harus ia siapkan dan bagaimana agar aksinya tersebut berhasil.


###


"Baik bos, akan kami lakukan" Ucap seorang pria

Raut wajah kesal terlihat jelas di wajah pria yang sedang duduk sambil menatap jendela di depannya, sorot matanya akan membuat semua bawahan yang ada disana takut dan gemetar, transaksi yang akan dilakukan dengan partnernya harus ditunda karena polisi yang ikut campur di aksi tersebut, padahal transaksi ini merupakan salah satu dari sekian banyak yang akan menghasilkan keuntungan besar baginya

Sementara ini ia berencana untuk tidak melakukan transaksi besar telebih dahulu, ia tidak bisa gegabah karena ini sudah yang kedua kalinya, ia tidak bisa mengambil resiko lagi, yah menunda sementara tidak akan merugikannya karena masih ada usaha lain yang ia miliki


#

#

#

#

Tbc.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang