CHAPTER ONE

1.2K 56 11
                                    

C H A P T E R O N E
•Anak baru•

"Anjay, cogan"

-oOo-

Gita menempati meja kosong. Tadinya, Gita akan duduk dengan Clara, tetapi Clara tidak masuk. Jadilah Gita harus duduk sendiri.

Bel masuk berbunyi bersamaan dengan riuhnya murid -murid memasuki kelas 11 IPA 2.

Setelah beberapa menit kemudian, Bu Rini memasuki ruang kelas dengan seorang anak laki- laki di belakangnya.

"Anak-anak, sekarang kita punya teman baru, namanya, Nael." kata Bu Rini setelah berdiri di depan kelas.

"Hai. Saya Nathanael, panggil aja Nael. Pindahan dari Bandung. Salam kenal." Anak itu memperkenalkan diri.

Banyak siswi di kelas tersebut berbisik bisik "Anjay cogan." , "Akhirnya kelas kita ada cogan!" , "Gua gak kuat liat cogan!" , dan sebagainya.

Oh, Nael namanya. Batin Gita yang tanpa sadar sudah senyum-senyum sendiri.

"Ya sudah, Nael, kamu duduk di sebelah Gita, ya. Meja ke-tiga dari depan." Kata Bu Rini yang otomatis membuyarkan lamunan Gita.

"Hah, kenapa??" Kata Gita kebingungan. Gita pun menengok ke kanan dan mendapati seorang laki-laki yang tengah ketawa ringan.

"Gua disuruh Bu Rini duduk sebelah lu." Nael tersenyum. Setelah dudum di bangku sebelah Gita, Nael mengulurkan tangannya pada Gita. "Gua Nael, salam kenal."

Gita menyalami tangannya dengan gugup. "Gua Gita, salken."

Woy, tangan gue dipegang cogan!Tangan gue! Tolong tangan gue! Batin Gita lebay.

Bu Rini memulai pelajaran. Tetapi, suasana diantara Gita dan Nael menjadi sangat canggung, sehingga mereka memilih berdiam diri, dan asyik dengan dunianya masing-masing. Nael mengikuti pelajaran, sedangkan Gita hanya asyik bermain dengan lamunannya.

-oOo-

Kriiiiingg

Semua murid berhamburan keluar kelas. Gita dan teman-temannya berjalan santai menuji kantin, sambil membicarakan si anak baru.

"Gila lu, Git, udah di dudukin sama cogan, tapi diem-dieman. Gua jadi lu sih, udah gua gebet si Nael itu" ujar Sisca sambil menyikut Gita.

"Gua bukan cewek gampangan kayak lu, sih, bwek" balas Gita sambil menjulurkan lidahnya, mengejek Sisca.

"Ehh, sembarangan kalo ngomong!" kata Sisca mendengus kesal.

Gita tertawa ringan dan mencari tempat duduk.

Setelah menemukan tempat kosong, mereka semua duduk dan memesan makanan.

"Lu harusnya ngobrol sama dia, Git! sayang banget, tau, cogan di diemin" timpal Feli sambil meneguk minumnya.

Gita yang sudah mulai lelah dengan perkataan teman-temannya, hanya membalas dengan datar. "Iyeiye gua ngobrol nanti"

"Ehh jangann Git, Alex mau dikemanain??" ejek Laura sambil tertawa

Gita hanya manyun sebal "Apaan sih, orang gua--"

Gita mematung ketika melihat Nael mengobrol dengan Carlo.

Fix gua bakal ajak ngobrol. Batin Gita.

-oOo-

Waktu istirahat belum selesai, tetapi Gita sudah duduk lebih dulu di kelasnya. Memikirkan akan bicara apa nanti, saat Nael datang.

Labil. // completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang