(mulmednya gak nyambung, biarlah yg penting enak)
C H A P T E R F I F T E E N
•One Month•Your song got me feelin like i'm in love🎶
-oOo-
Setelah mengantar Gita ke tempat Carlo, Nael melihat acara penembakan itu di balik sebuah pohon.
"Cih, nembak kayak gitu anak SMP juga bisa." Cibir Nael pelan.
Setelah semuanya bubar, Nael berjalan menuju motornya yang tak jauh dari taman itu.
"Nath!" Ujar seseorang sambil menepuk pundak Nael.
Nael berbalik. "Ehh, Selamat yak! Gua ikutan seneng!" Nael memeluk Carlo layaknya pelukan laki-laki pada umumnya.
"Thanks!" Balas Carlo.
"Lo gak masuk? Bukannya lo tugas?" Tanya Nael mengalihkan pembicaraan.
"Baru mau. Gua kan kesini mau makasih ke lu. Kalo lu gak ngenalin dia ke gue, mana gue tau ada cewek kayak dia." Ujar Carlo sambil tertawa.
"Cewek kayak dia? Maksud lo?" Tanya Nael bingung.
"Dia, tuh, apa adanya, lembut, baik." Jawab Carlo.
Nael menautkan alisnya. Sepertinya, Gita tidak pernah berlaku seperti itu kepadanya. Kecuali waktu minta makan. Iya, Kalau ada maunya.
"Ok, gua duluan, ya. Hati-hati di jalan!" Carlo menepuk pundak Nael, lalu menyebrang.
Nael rasa, tadi waktu Carlo bilang "mana gue tahu ada cewek kayak dia" Seperti meremehkan. Dan saat Carlo menembak Gita tadi, tidak ada apa-apanya dari imajinasi Nael. Jangan-jangan Carlo cuma main-main. Batin Nael.
Nael menghapus negative thinkingnya soal Carlo. Tidak baik berpikiran buruk tentang sahabat sendiri. Nael yakin itu hanya dirinya saja yang iri dengan Carlo.
Ia lalu naik ke atas motornya, dan menuju ke 'rumah' mamanya.
-oOo-
Nael berjalan ke arah makam mamanya, dengan membawa sekantung bunga tabur. Lalu ia berjongkok di sebelah makam itu.
"Hai, ma. Inget sama cewek yang Nael ceritain beberapa minggu yang lalu, gak? Dia udah jadian sama Carlo. 90% berkat bantuan Nael. Coba kalo Nael gak pindah ke sini, Gita bakal selamanya cuma bisa ngagumin Carlo dari jauh." Cerita Nael.
"Kalau Nael gak pindah ke sini, mungkin Nael bakal tetep jadi bad boy. Dan kayaknya...." Kalimat Nael menggantung. "Nael butuh perubahan lagi, ma."
-oOo-
Sebulan kemudian..
Gita melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolahnya.
Hari ini hari pertama Gita menjadi anak kelas 12. Bahkan, Gita sering dikira masih anak SMP oleh teman-teman Amel. Nasib orang pendek.
Gita menuju papan pengumuman untuk melihat daftar kelas. 12 IPA 1. Dan senangnya, ia sekelas dengan Clara, Sisca, dan Feli. Sedangkan Laura, beda sendiri. Kasihan.
Gita lalu iseng mencari dua nama lain.
Nathanael. 12 IPA 3.
Alexander Xavier. 12 Bahasa 1.
(an: gua gangerti pembagian kelas Sma hehe maklum cuma anak smp.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Labil. // completed
Teen FictionCarlo. Cowok kelas 12 yang udah gue kagumin sejak kelas 10. Menurut gue, Kak Carlo itu ganteng, anak basket, pokoknya gak bisa dijelaskan dengan kata-kata,deh! Nael. Sahabat Kak Carlo. Yang tiba-tiba datang ke kehidupan gue, dan dengan sukarela menj...