Carlo. Cowok kelas 12 yang udah gue kagumin sejak kelas 10. Menurut gue, Kak Carlo itu ganteng, anak basket, pokoknya gak bisa dijelaskan dengan kata-kata,deh!
Nael. Sahabat Kak Carlo. Yang tiba-tiba datang ke kehidupan gue, dan dengan sukarela menj...
"lo itu masa lalu Gita doang." "terus masa depannya?" "orang yang lo liat sekarang."
-oOo-
Setelah perjalanan lebih dari satu jam, Alex dan Gita akhirnya sampai di Taman Safari. Dan setelah sukses memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, mereka berdua membeli tiket, dan mulai melihat-lihat binatang-binatang yang ada.
Gita dengan lincah berkeliaran ke pinggir kandang hewan. Tak jarang juga dia mengelus-elusnya lalu memberinya makan.
Diam-diam, Alex selalu memotret Gita. Setiap Gita berlari, memberi makan hewan-hewan, dan setiap kali ia merengut karena ada hewan yang tidak mendengar panggilannya.
"Ayo, kita ke tempat pandaaa!" Gita menarik-narik lengan Alex menuju kandang panda.
Alex hanya mempasrahkan dirinya yang terus ditarik-tarik sejak tadi.
"IH LUCUUUU!" Teriak Gita persis di sebelah kuping Alex.
Alex langsung menoyor kepala Gita "Budek gue ntar, dodol!!"
Gita tak mendengarkan teguran Alex. Matanya terfokus pasa beberapa ekor panda.
Alex mengamati wajah Gita dari samping. Bahkan dari SMP pun semyumannya tak pernah berubah. "Abis ini ikut gue, ya." bisik Alex.
"Ke mana?" Tanya Gita menoleh sedikit.
"Surprise." Jawab Alex yang membuat Gita kesal.
Setelah puas menonton panda, Alex menggeret Gita ke sebuah toko mungil dekat situ. Alex membukakan pintu untuk Gita. Baru satu langkah pun Gita sudah dapat histeris.
"INI LUCU SEMUA, LEX!!!" Gita memeluk Alex senang.
"Tunggu." Alex menjauh sedikit dari Gita, mengambil suatu barang dari kawanannya.
"Buat lo." Katanya setelah kembali. Tangannya menyodorkan sebuah bando panda lucu untuk Gita.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Habis ini kita harus foto pake onesie!!" Ujar Gita over-excited.
Gita menyambar dua buah onesie panda dengan ukuran berbeda. Diberikan satu untuk Alex. "Pake. Abis itu kita foto."
Alex hanya memegangi onesie itu, sambil memandangi punggung Gita yang memasuki fitting room.
Tak lama kemudian, Alex keluar dari fitting roon, dengan onesie menutupi tubuhnya. Gita yang sudah terlebih dahulu menunggu di luar, tertawa melihat temannya itu.
