C H A P T E R
T H I R T Y T H R E E•Tristan•
"Sebagai sahabat."
-oOo-
Sudah hampir jam 12 malam. Tapi, Gita masih belum bisa tidur. Ingin nonton youtube, tapi kuotanya pasti akan cepat habis. Gita sudah mengechat Nael, Alex, dan keempat sahabatnya, tetapi mereka sudah tidur.
Gita sekarang hanya tidur terlentang menatap langit-langit kamarnya.
Suatu ide melintas di pikirannya. Cepat-cepat Gita membuka handphonenya. Gita membuka aplikasi LINE dan mengadd sebuah id ke kontaknya.
Tian
Gita: Yan
Gita: masih bangun gak
Gita: gw gak bisa tidur nii
Gita: woii
Merasa Tian sudah tidur, Gita menutup kembali handphonenya. Tapi, matanya kembali berbinar ketika merasakan getaran dari benda hitam kesayangannya itu.
Cepat-cepat dia membuka balasan dari teman barunya itu.
Tian: set belom tidur lo?
Gita: belom lah
Gita: org masih bisa ngeline lu
Gita: bosennn akhh
Gita: gak puny byk kuota ni sedih dhe😭
Tian: wkwkwk
Gita: woi jangan wkwk doang dong!
Tian: hehe
Setelah itu, Tian tidak mengirimkan apa-apa lagi. Baru saja Gita mau mengetik, Gita sudah menerima free call dari Tian. Cepat-cepat Gita mengangkatnya.
"Tian!!!!"
"Paan?" Tanya suara di seberang sana.
"Bosen." Gita menggeliat di kasurnya.
"Kenapa gak chat cowok lo aja?" Tanya Tian.
"Udah tidur."
"Hah? Serius?" Tanya Tian tidak percaya.
"Iiiiiya, Tian!" Jawab Gita.
Cowok macem apa, sih. Jam 12 udah tidur. Ceweknya aja belom. Batin Tian di seberang sana.
"Yan! Woi! Bengong lo?" Panggil Gita lewat telepon.
"Temen-temen lo yang di Jakarta?" Tanya Tian lagi.
"Sekarang udah tengah malem, kali, Yan." Ucap Gita ketus.
Tian tertawa. "Ada untungnya, kan, tadi gua ke rumah lo."
Gita berdecak sebal. "Lo malah muji diri sendiri. Bantuin, kek!"
"Bantuin apa?"
"Gue bosen!"
"Gak mau tidur aja?" Tanya Tian.
Gita manyun. "Pengen, sih. Tapi--"
"Sini, gue nyanyiin biar tidur." Potong Tian.
Gita heran. Gita menunggu sampai Tian kembali menyapanya lewat telepon.
"Sebelumnya, sori, suara gue jelek." Kekeh Tian.
Gita tidak menjawab.
Gita mulai mendengar petikan-petikan gitar dari handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labil. // completed
Teen FictionCarlo. Cowok kelas 12 yang udah gue kagumin sejak kelas 10. Menurut gue, Kak Carlo itu ganteng, anak basket, pokoknya gak bisa dijelaskan dengan kata-kata,deh! Nael. Sahabat Kak Carlo. Yang tiba-tiba datang ke kehidupan gue, dan dengan sukarela menj...