"Siapa yang kau lihat dalam video ini?"
"Eh?"
"Jongin atau Sehun, siapa yang kau lihat dari awal sampai akhir di video ini?"
"Hmm..." Soojung berpikir sejenak, kemudian menjawab, "Jongin?" Dengan ragu.
"Berarti dia lah jawaban dari keraguanmu."
Soojung diam termenung setelah mendengar ucapan Amber. Benarkah? Pikirnya. Ia kembali memutar video itu dan memang matanya kembali terfokus pada sosok Jongin walaupun beberapa kali ia mencoba mengalihkan pandangannya pada kekasihnya Sehun tapi pandangannya selalu kembali pada Jongin.
Soojung memang dibuat bimbang akhir-akhir ini setelah sahabat dekatnya Kim Jongin tiba-tiba mengungkapkan perasaannya, padahal Jongin tau jika saat ini ia tidak sendiri. Sudah hampir satu tahun Soojung menjalin hubungan dengan rekan satu tim Jongin di EXO, Sehun.
Sebenarnya Jongin tidak menuntut Soojung untuk memilih antara dirinya dengan Sehun, tapi tetap saja kebimbangan merajai hatinya. Bagaimana tidak, sahabatnya sekaligus rekan satu tim pacarnya, mencintainya? Siapa yang tidak akan bimbang mengalami hal seperti ini?
Malam itu saat Jongin dan Soojung bertemu di gedung SM Entertainment setelah menyelesaikan jadwal masing-masing. Jongin tiba-tiba mengajaknya berbicara empat mata di sebuah ruang latihan yang kosong.
"Aku tidak bermaksud apapun, hanya saja... Aku sudah tidak sanggup lagi menahan semuanya. Sudah kucoba untuk membuang perasaan ini jauh-jauh, tapi tetap kembali hingga membuatku lelah. Aku hanya ingin kau tau, itu sudah cukup. Jangan sampai yang akan aku katakan padamu, merubah apapun! Janji padaku jangan ada yang berubah setelah aku mengatakannya!" Jongin mengulurkan jari kelingkingnya pada Soojung.
"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti!"
"Kau tidak harus mengerti, hanya harus mendengar apa yang akan aku katakan. Ayo berjanjilah!"
Soojung mengikuti kemauan Jongin untuk mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Jongin dan menempelkan ibu jari mereka. Setelah itu Jongin terlihat menghela nafasnya sambil menundukkan kepalanya beberapa saat. Dia terlihat ragu. Tapi kemudian Jongin memandang mata Soojung sambil menggenggam erat kedua tangannya. Membuat Soojung merasa berbeda. Jantungnya berdetak lebih cepat karena pandangan Jongin tidak seperti biasanya. Apa ini? Batinnya.
"Aku... Mencintaimu, Jung Soojung!" Ucap Jongin membuat seluruh tubuh Soojung terasa disiram air salju dari puncak Himalaya.
"Uh?"
Jongin tersenyum setelah selesai mengucapkan kalimatnya, kalimat yang berhasil membuat suasana hati Soojung berubah tak karuan. Hatinya seperti tersiram air panas kemudian tiba-tiba disiram air dingin bergantian terus seperti itu.
Tiba-tiba ponsel yang ada di saku celananya berbunyi. Soojung melepaskan tangan kiri Jongin yang menggenggam tangan kanannya. 'Mine' terlihat pada layar. Soojung menatap mata Jongin seolah meminta persetujuan. "Angkatlah!" Ujarnya sambil melepas tangan kanannya yang masih memegang tangan kiri Soojung.
"Hmm.."
"Kau dimana? Aku menunggumu di tempat biasa" Suara bariton Sehun terdengar dari seberang sana.
"Aku.. mmm... Sebentar lagi ke sana,"
"Cepatlah, aku sangat merindukanmu." Biasanya Soojung selalu tersenyum bahagia mendengar kata cheesy ini dari Sehun tapi tidak dengan saat ini. Pandangannya berpindah pada Jongin, seolah takut Jongin mendengar yang Sehun ucapkan.