"Ah.. Maaf mengganggu, " ucap Soojung kikuk mengambil botol minumnya yang terjatuh di lantai.
"Soojung?! Sudah lama kita tidak bertemu," Irene berjalan ke arah Soojung meninggalkan Jongin lalu memeluk Soojung, "kau ada latihan?" Lanjut Irene lagi setelah melepaskan pelukannya dari Soojung.
"Iya Unnie, di ruangan ini. Tapi sepertinya aku terlalu cepat, yang lain belum ada yang datang. Dan sepertinya aku mengganggu kalian, " Soojung menatap Irene dan Jongin bergantian dengan senyuman penuh arti di wajahnya.
Kim Jongin! Baru saja seminggu yang lalu dia membuat hati dan pikiran Soojung tak menentu dengan pernyataan cintanya. Sekarang apa yang Soojung dapat?
Hanya kegamangan yang bertambah saat melihat pria yang sama yang berkata cinta seminggu yang lalu, berpelukan dengan wanita lain.Irene?
Kenapa Jongin tidak pernah menceritakan tentang Irene padanya? Bukankah Jongin bilang Soojung adalah sahabat terbaiknya? Soojung merasa dibodohi dengan semua perkataan Jongin seminggu yang lalu di tempat ini.
Sementara Jongin hanya mematung di tempatnya berdiri menatap Soojung dengan penuh rasa bersalah. Lelaki tan ini tahu jika Soojung pasti sangat kecewa padanya saat ini.
Irene tersenyum canggung, "Jongin belum cerita tentang kami?"
Soojung menggeleng sambil menggenggam erat botol minum dengan kedua tangannya."So-Soojung selalu sibuk jadi... Aku... belum menemukan waktu yang tepat untuk menceritakan tentang kita," jelas Jongin tergagap pada Irene. Membuat hati Soojung terasa semakin tercengkram kuat.
Jongin memilih menjelaskan pada Irene dari pada padanya. Sepertinya Irene punya tempat tersendiri di hatinya, tempat yang terasa lebih istimewa dari tempatnya di sana.
Soojung sadar jika terlalu lama terjebak kebisuan seperti ini pasti Irene maupun Jongin bisa menemukan keanehan yang ingin ia tutupi.
"Hmm... Jadii... Kalian?" Soojung mengalihkan pandangannya bergantian pada Jongin dan Irene dengan menunjukan alis terangkat dan senyum penuh tanya pada keduanya.
Irene menjawab dengan tersenyum malu pada Soojung sesaat lalu menatap penuh cinta pada Jongin yang ada di sampingnya dan dibalas dengan senyuman yang membuat hati Soojung semakin tak menentu oleh Jongin.
🐻 🐻 🐻
Nyaring suara bel apartemen membangunkan Soojung yang tertidur karena kelelahan setelah terisak berjam-jam sebelumnya. Soojung panik, dia tidak ingin Sehun bertanya apa yang menyebabkan matanya sembab seperti ini. Gadis bersurai hazel ini bergegas menuju kamar mandinya untuk mencuci muka berharap mata sembabnya sedikit samar setelah dibasuh air, lalu buru-buru menuju pintu untuk menemui Sehun.
"Jongin?" Pekik Soojung saat mengetahui lelaki yang sedari tadi membabi-buta memencet bel apartemennya, "apa yang kau lakukan di sini?" Soojung buru-buru menarik lengan Jongin untuk segera memasuki apartemennya takut ada yang melihatnya.
Saat Soojung telah menutup pintu dan memutar badannya untuk menghadap Jongin, tiba-tiba bibir tebal Jongin menyapa bibir tipisnya dengan cepat. Kedua mata Soojung membulat sempurna saat Jongin memainkan bibirnya di sana. Kedua tangannya meremas kuat ujung kaus putihnya. Jantungnya terasa berdetak lebih kencang memepercepat aliran darah yang mengalir dalam tubuhnya.
Soojung tidak dapat menguasai tubuhnya kini, kedua matanya perlahan terpejam dan bibir tipisnya yang sedari tadi tidak bergerak kini bergerak seirama dengan bibir tebal Jongin. Merasa kini Soojung telah menyambutnya, Jongin menangkap wajah kecil Soojung dengan kedua tangannya dan melangkahkan kakinya membuat kaki kecil Soojung ikut melangkah mundur hingga permukaan dinding menyentuh punggung Soojung.
"Maafkan aku..." Ucap Jongin terengah setelah melepaskan bibir mereka yang bertaut dengan kening yang masih bersentuhan. Jongin tidak membiarkan bibir mereka berpisah terlalu lama, ia kembali menautkan bibir keduanya lalu memperdalam ciumannya. Saat ini Soojung sepenuhnya sadar siapa pemilik hatinya, bukan Sehun pria yang setahun terakhir menjadi kekasihnya melainkan sahabat yang beberapa jam yang lalu ia pergoki tengah merengkuh tubuh kecil Irene, Kim Jongin.
🐻 🐻 🐻
Jongin tertegun saat melihat cermin besar yang terpasang di depannya. Dalam cermin itu dia melihat pria seperti dirinya yang tengah menatapnya balik, berbaring di tempat tidur dengan perempuan berwajah seperti Soojung dalam pelukannya, tubuh telanjang keduanya tertutupi setengah oleh selimut putih tipis.
Jongin menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang dindingnya dilapisi cat putih itu. Apakah ia bermimpi lagi? Pikirnya. Mimpi yang sama yang selalu menemani tidurnya beberapa malam yang lalu. Tapi hembusan udara hangat dari Soojung yang terasa di dadanya menyadarkan Jongin sepenuhnya jika semua ini nyata.
Jongin tersenyum menatap Soojung yang tertidur pulas. Cinta pertamanya ini terlihat lebih cantik saat tertidur, mata sembabnya tidak mampu menutupi pancaran kecantikannya. Jongin mengecup lama puncak kepala Soojung sambil menguatkan tangan besarnya yang melingkar di punggung mulus wanita itu. Membuat Soojung perlahan membuka matanya.
"Siapa yang lebih kau cintai, aku atau Irene?" Tanya Soojung memecah kesunyian.
"Kau!" Jawab Jongin tegas, "bagaimana denganmu? Siapa yang lebih kau cintai, aku atau Sehun?"
"Kau" jawab Soojung dengan senyuman terukir di wajahnya saat menjawabnya.
"Kenapa ada jeda sebelum kau menjawab pertanyaanku?" Pertanyaan Jongin membuat senyuman hilang dari wajah cantik Soojung. Wanita cantik ini menggeser wajahnya hingga dapat melihat wajah tampan Jongin, lalu menangkap wajah pria tan ini dengan kedua tangan kecilnya. "Karena, aku merasakan jika cintaku sangat besar untukmu saat kau menanyakan pertanyaan itu."
Ngeganjel gt ya? Haha
Kayaknya kaistalhunrene ini gak bisa di stop di sini ya gak?Kalian setuju gak sih kalo dibikin judul khusus buat mereka?? 😉 comment y hihi