1.a. My Sweet Journey with Jongin - The Journey

7.8K 581 59
                                    

It hurt when you realize you aren't as important to someone as you thought you were
-anonymous-

Aku menatap pilu kawanan awan yang terlihat seperti kapas dari balik jendela burung raksasa ini. Satu setengah jam setelah take off aku masih terjaga. Kelopak mataku enggan tertutup. Wajah yang sangat aku rindukan tergambar jelas saat mereka menutup.

Percakapan seminggu yang lalu terngiang kembali.

"Soojung-ah ternyata jadwal syutingnya di perpanjang sampai minggu depan." Lagi, pekerjaan membawanya menjauh dariku.

"Tidak bisa... dibatalkan?" Suaraku bergetar menahan tangis.

"Um..." Hanya itu yang aku dengar.

"Baiklah, tidak apa-apa..." Ucapku bohong. Aku ingin Jongin mengatakan 'Aku hanya bercanda.' saat ini.

"Maaf... " Tapi ternyata dia tidak mengucapkanya. Sesuatu seperti mencekik tenggorokanku saat mendengar kata ini dari mulutnya.

"Hmm.. Iya tidak apa-apa aku mengerti." Air mata mulai turun menyusuri kedua pipiku.

"Jung-ah, syutingnya akan segera dimulai. Nanti aku hubungi lagi. I Love you!"

"Hmm... Love you too. Jang-" dia memutus sambungan teleponnya, "jangan lupa makan malammu, Jongin-ah!" Bahkan untuk mendengar lanjutan kalimatku saja dia tidak bisa.

Akhir-akhir ini Jongin disibukan dengan drama pertamanya. Sudah hampir 2 minggu Jongin berada di Jepang karena dramanya ini.

Kesibukan barunya membuat kami lebih lama bertemu dan membuatku lebih lama merindukannya.

Sungguh aku tidak keberatan dengan kesibukannya selama ini. Aku sudah terbiasa dengan Jongin dan kesibukannya. Hanya saja hatiku perih seperti tercabik-cabik saat pertama kali Jongin mengingkari janjinya karena kesibukan barunya.

Janjinya adalah untuk menemaniku ke San Fransisco selama 3 hari. Aku berencana untuk melewati malam pergantian usiaku di sana.

8 tahun kami berteman dan 10 bulan kami berpacaran aku rasa cukup bagiku untuk mengenal seorang Kim Jongin. Dan aku rasa ini waktu yang tepat untuk mengenalkan Jongin secara resmi kepada Jess dan kedua Orangtuaku.

Aku rela bekerja tanpa jeda sebulan ini agar mendapat 4 hari libur untuk hari spesial itu. Tapi rencana hanya tinggal rencana.

Luka hatiku sedikit terobati dengan kejutan yang Jess berikan. Kakak tersayangku ini diam-diam mengajak Eomma dan Appa untuk merayakan ulangtahunku bersama. Pantas saja aku sulit menghubungi mereka dari satu hari sebelumnya.

Saat membuka pintu apartemen aku terkejut dengan suara memekik seperti terompet dari dalam rumah. Langit-langit ruangan tengah tertutup oleh balon-balon berwarna pastel. Untaian pita berwarna merah muda yang diikat pada ujung balon terlihat indah menjulur dibawah balon-balon itu.

Pada dinding sudah tersusun balon huruf berwarna terang yang membentuk 'Happy Birthday, Klee'. Penglihatanku seketika memudar karena cairan bening yang tiba-tiba saja keluar dari kedua mataku saat aku melihat Eomma, Appa, Jess, Amber, Luna Eonni, dan kedua manajer Oppa berkumpul di ruangan itu.

K & K Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang