Special part for VeronicaNauli 😛
Hari ini adalah hari dimana akan diadakannya pentas seni di SMA Harapan Bangsa dalam rangka menyambut tahun ajaran baru. Sudah menjadi kebiasaan sekolah ini ketika awal tahun pelajaran baru berlangsung. Acara ini dibuka untuk umum dan free ticket. Biasanya acara ini diadakan di malam hari sedangkan pagi harinya akan diadakan bakti sosial ke panti asuhan dan panti jompo di sekitar SMA Harapan Bangsa serta mengunjungi makam guru-guru SMA Harapan Bangsa yang telah tiada. Acara ini biasanya akan dimeriahkan oleh ekstrakulikuler paduan suara, tari tradisional, dance, cheerleader, modelling, band yang tentu saja ada Band Snipper Snaf, dan puncak acaranya akan ada drama musikal. SMA Harapan Bangsa tidak mengundang artis karena biasanya mereka akan mengundang artis ketika acara perayaan ulang tahun sekolah.
"Woe No!" Sapa Ve sembari menepuk bahu Arveno keras.
"Sakit ogeb, lu jadi cewek alus dikit nape," jawab Arveno.
Ve hanya menampilkan deretan giginya. Dari arah belakang mereka, ada seseorang yang mengendap-endap ingin mengaggetkan mereka.
DOR! Teriak orang itu seraya menepuk bahu Arveno dan Ve. Tetapi bedanya ia menepuk bahu Arveno dengan keras sedangkan Ve hanya ditepuk dengan pelan. Arveno dan Ve secara kompak membalikkan badan mereka, bersiap untuk memarahi orang yang berani-beraninya mengagetkan mereka.
"COCO!" teriak mereka berdua. Orang yang menepuk mereka tadi adalah Coco si bocah iseng.
"Sakit Co sial banget gue hari ini. Tadi ditabok ama Ve sekarang ama lu. Kalian emang cocok dah..Co semoga hari ini lu berhasil nem-"
Hampir saja Arveno keceplosan bila Coco tidak segera mendekap mulut Arveno. Ve menautkan kedua alisnya, ia bingung mengapa tingkah Coco dan Arveno sangat aneh.
"Dasar aneh! Eh kita mau latihan dimana nih? Studio lagi dipake bandnya si Gobleh," tanya Ve.
Arveno segera melepaskan bekapan tangan Coco agar ia bisa menjawab pertanyaan Ve.
"Bau banget tangan lo Co, tadi gue sih udah nego sama Gobleh katanya ntar jam 10 giliran kita yang make," jawab Arveno.
Coco hanya mendengus sebal akan perkataan Arveno yang mengejek bau tangannya. Sedangkan Ve menganggukkan kepalanya mengerti. Pagi ini para pengisi acara memang disibukkan dengan latihan dan gladi bersih sehingga mereka dan para panitia acara diberi kelonggaran tak mengikuti bakti sosial. Dan itu artinya Ravella juga mengikuti bakti sosial karena ia tidak menjadi pengisi acara hmmm hari yang sepi bagi Arveno.
"Terus ini kita ngapain?" Tanya Ve.
"Gabut dah ni, gladi bersihnya kapan sih?" Tanya Coco.
"Katanya sih ntar siang jam 12," jawab Arveno sambil memainkan ponselnya.
"Aih lama amat yaudah gue cabut dulu aja kalo gitu," ucap Ve.
"Mo kemana lo?" Tanya Coco penasaran.
"Kepo," jawab Ve sambil menjulurkan lidahnya.
"Awas ae kalo sampe ntar lo ga dateng buat latihan," ancam Coco.
"Sans dedek Coco tersayang, gue cuma mo ke rumah ngelanjutin nonton drama korea kesayangan gue daripada gabut di sini." Jawaban Ve membuat Coco blushing karena ada kata-kata 'tersayang'. Maka ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai tanggapan atas ucapan Ve.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu (Completed)
Ficção AdolescenteRavella ibarat candu bagi Arveno. Maka, ia bertekad ingin memperjuangkan cintanya pada Ravella. Namun, saat ia tengah berjuang untuk cintanya, kenyataan pahit justru menyapanya. Tak disangka jika Malvin, kakak Arveno adalah kekasih Ravella! ditambah...