Chapter Sepuluh

140 12 0
                                    

Wahai sunset yang hadir di sore ini
Dulu aku membenci
Tapi kini aku amat merindu
Kau tahu, kini aku tak bisa berjumpa dengan mu
Tak bisa melihat betapa indahnya senja
Betapa indahnya suasana sore hari ini yang hanya bisa ku rasakan

Ia menatap ke arah langit. Merasakan buih-buih hawa dingin selepas hujan menerpa.
Ia kembali diam mematung, penglihatannya kini tak lagi berfungsi. Ia hanya bisa merasa. Merasakan keadaan yang amat pilu, baginya.

Pandangannya kosong. Tatapannya terarah pada satu titik. Sebuah kenyataan pahit yang tak bisa ia cerna.

Ia kembali diam. Ia kembali merasakan betapa sejuknya sore itu. Meski ia sadar bahwa ia harus terima kenyataan ini.

Oh Tuhan, sebegitu pilukah yang saat ini kurasakan? Aku seperti patung yang hanya bisa berdiam diri tanpa melakukan apa-apa.
Aku harap sunset itu tak pergi hanya karena kekurangan ku. Selalu...

"Ayani" Panggil Angga.
"Angga" Dia mulai hafal dengan suara itu. Laki-laki yang pernah mengajaknya bermain basket tempo hari yang lalu.

”Bagaimana keadaan lo?"
"Seperti yang lo lihat. Tidak cukup baik" Katanya dengan nada tak bersemangat.
"Maafin gue" Ucapnya.
"Tak ada yang salah. Lo pun tahu ini kecelakaan yang harus gue alami"
"Gue janji untuk slalu ada buat lo. Lebih-lebih kalo gue bisa jadi sunset di setiap mimpi yang lo punya"
"Lo nggak perlu lakuin itu. Lo hanya perlu terima gue apa adanya dan jangan pergi di saat gue lagi terpuruk"

Mereka melebur dalam rinai hujan yang turun di sore ini. Ayani nampak bahagia dengan Angga. Dari jauh, Ayana dapat merasakan kekuatan cinta mereka amat kuat.
Angga memang harus ada untuk Ayani.

"Gue seneng lihat mereka bisa sebahagia itu"
Ujar Ayana.
"Apa lo juga bahagia?" Tanya Raka.
"Amat bahagia. Gue akan bawa kebahagiaan mereka kelak saat gue udah pergi"
"Lo nggak akan pergi. Lo akan tetap di sini, sama gue dan Ayani"
"Apa pun yang terjadi sama gue. Tolong jangan kasih tahu Ayani. Gue nggak ingin dia khawatir.
Biar waktulah yang akan memberi tahunya"
"Asal itu yang terbaik buat lo"

Tak berapa lama Ayana pun jatuh pingsan.
Raka pun langung membawanya kerumah sakit.

Rasanya hidup ku akan berakhir
Pada saatnya...

Sunset TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang