Chapter Tujuh Belas

141 7 0
                                    

"Angga kemana sih? Jalan nya sepi banget lagi. Tapi emang Bener kok ini alamatnya" Gerutu Ayani saat ia berjalan di tengah jalanan yang sepi.

Pukul 20:45
Ayani terus mencari Angga di tengah gelapnya malam, lantaran siang tadi Ayani mendapat pesan kalau Angga ingin bertemu. Mau tak mau Ayani harus menuju ke alamat yang Angga tuliskan. Tapi hingga saat ini ia tak menjumpai sosok Angga. Bahkan jarang ada orang yang berlalu lalang di sekitarnya.

"Ayani, bagaimana kabar mu?" Kata seseorang yang mengejutkannya.
"Siapa lo?"
"Kau lupa dengan ku?" Seseorang tersebut kian mendekat. Ayani tak bisa mengetahui siapa orang tersebut, lantaran dia memakai masker untuk menutupi sebagian wajahnya.

"Jangan coba-coba mendekat, atau gue akan teriak" Ancam Ayani.

"Teriak? Coba saja. Bahkan Angga pun tak akan datang kemari. Lo tahu Ayani, perasaan ini masih sama. Sekalipun gue berubah menjadi monster yang mengerikan yang bakal buat hidup lo sama seperti Ayana."
"Lo siapa? Apa mau lo?" Ayani terus menjaga jarak dan selalu waspada.

"Lo nggk perlu tahu siapa gue, lo sendiri yang buat gue hancur. Lo nyuruh gue buat suka sama Ayana. Lo ngorbanin segala perasaan lo meski ini terlalu pahit untuk lo kenang"

Ayani mulai memahami ini.

"Raka?"
"Iya ini gue. Gue yang suka sama lo. Bukan Ayana"
"Kenapa lo dateng? Kenapa lo tiba-tiba muncul dan neror hidup gue? Apa salah gue Ka?"

"Lo nggak salah. Gue sendiri yang terlalu nuntut keadaan. Keadaan yang membawa Angga untuk masuk ke hidup lo dan merebut lo dari gue"

"Raka. Hentikan!" Teriak Ayani.
"Gue akan berhenti saat lo bernasib sama seperti Ayana"

Ayani pun berlari sekencang-kencangnya, ia berusaha untuk menghidar dari kejaran Raka.

"Ayani.. Awas.."
Brakkk........ "kejadian tersebut tak dapat terelakkan.

"Devaann"

Semua karna gue, gue dan gue.

Sunset TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang