"Hansol hari ini absen, kata Yuta dia sedang demam. Ada perlu apa kau mencarinya ?"
Haerin meringis, ia menggeleng pelan sebagai jawaban atas pertanyaan dari teman sekelas Hansol, Moon Taeil
"Dia menindasmu tapi kau mencarinya bukankah itu aneh ?" ujar Taeil yang sepertinya tak puas pada jawaban gadis itu
"Ponselku disita oleh Hansol Sunbae, jadi aku kemari untuk mengambilnya" jawab gadis itu akhirnya
"Omaya. Aku hampir lupa" sahut Taeil dengan wajah terkejutnya
"Ini, Hansol mengirimiku pesan, dia bilang kalau kau datang dia menyuruhmu melakukan apa yang dia katakan kemarin"
Taeil menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan chat antaranya dan Hansol
"Dia menyuruhmu melakukan apa ?" sahut Taeil penasaran
'Sunbae ini sangat ingin tau' batin Haerin kesal. Gadis itu hanya menggeleng lagi sebagai jawaban dan segera pergi dari depan pintu kelas Taeil dan Hansol, mengabaikan teriakan Taeil yang masih meminta jawaban darinya
"Kamarnya di lantai dua nomor tiga dari kiri kan ?" monolog Haerin sembari mengingat perkataan Hansol kemarin malam setelah ia mengantungi ponsel Haerin di atap
Gadis itu tengah berada di taman dalam asrama yang aksesnya terlarang bagi siswa dan hanya bisa dimasuki dengan kunci dari pengawas, beruntung Haerin bisa meminjam kunci itu dengan alasan kunci kamarnya terjatuh dari jendela kamar ke taman itu
Ya taman itu berada disisi kanan dan kiri bangunan kantin yang berarti taman itu berada antara satu sisi asrama putra dan putri
Haerin mengangkat tangga lipat yang sudah ada di dalam taman itu, ia menggesernya tepat mengarah ke jendela kamar yang ia duga kamar Hansol
Gadis itu nekat demi mengambil kembali ponselnya, ponsel berharga yang menjadi satu-satunya penghubung gadis itu dengan kekasih khayalannya, Park Chanyeol
Tok tok tok
"Sunbae- psstt, Hansol Sunbae" Haerin mengetuk pelan jendela kamar Hansol sembari menyebutkan nama pria itu
Krekk
"Masuklah" ujar Hansol setelah membuka jendela kamarnya lebar-lebar, pria itu nampak pucat dengan tubuh berselimut training panjang dan hoodie tebal
Haerin tersenyum lebar setelah berhasil melompat masuk ke kamar Hansol melalui jendela
"Jadi seperti ini kamar pria" gumam gadis itu sembari merapihkan seragam sekolahnya, matanya menyusuri setiap sudut kamar asrama Hansol yang sama besar dengan kamar miliknya, hanya saja kamar ini sedikit berantakan
"Ini" Hansol yang sudah berbaring di atas ranjangnya menyodorkan ponsel Haerin ditangannya
"Goma-"
"Ji Hansol kau sudah bangun ?"
Suara yang selanjutnya diiringi ketukan pintu tadi sontak saja membuat Haerin panik dan hendak kembali melompat ke luar jendela, Hansol yang melihat gelagat gadis itu dengan cepat menyambar tangan Haerin hingga membuat gadis itu jatuh di atas kasurnya
Hansol dengan cepat membungkus tubuh Haerin dengan selimut dan memeluknya seolah gadis itu adalah guling
"Aku masuk" sambung suara yang sempat menghilang tadi
Dan selanjutnya terdengar suara pintu terbuka
"Kau sudah mendingan ? Aku bawakan bubur dari bibi kantin"
"Aku masih pusing, terima kasih Doyoung-ah, letakkan saja di meja nanti akan ku makan" jawab Hansol dengan santainya, padahal dipelukan pria itu Haerin mati-matian menahan nafas agar tak membuat Doyoung curiga
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Short Stories
FanfictionMampir aja siapa tau suka I made the stories for myself Make the⭐orange if you like them