Lee Taeyong [Imagine]

950 108 1
                                    

Annyeong ㅅㅅ
Author update nihh..
Kali ini author bawa Imaginenya uri leader Lee Taeyong
Moga baper yaa 😆😅
Vote+Commentnya ditunggu loh !

ㅇㅇㅇ

Gimana rasanya berjuang sendiri demi orang lain ?

Kekecewa dan amarah pasti tak bisa dipungkiri tapi dari rasa sakit itu, kamu bakal dapet banyak pelajaran. Tentang menghargai, kesabaran, kesetiaan, keyakinan dan kepercayaan

...

Kamu udah hampir 5 tahun menyandang status 'kekasih' dari pria bernama Lee Taeyong

Kalian udah pacaran dari kelas 2 SMA dan sekarang kamu udah jadi mahasiswa semester akhir di Universitas kamu

Taeyong seharusnya juga masih mahasiswa seperti kamu, tapi berkat kemampuan otaknya yang diatas rata-rata dia udah lulus tahun lalu dan udah mulai kerja di satu perusahaan besar

Sore sepulang kuliah kamu lagi duduk sendirian di halte bus

Line
17.45

Kamu : Tae-ah... Sedang sibuk ?

TY : ak bru smpai rmh. Ad ap ?

Kamu : Eobsseo...yasudah istirahatlah

TY : hm

Kamu tersenyum pahit setelah mendapat balasan singkat dari kekasihmu itu

Taeyong sebenarnya bukan tipikal pria cuek yang akan mengabaikan kekasihnya

Percayalah meskipun dari luar ia terlihat begitu tidak perduli sebenarnya ia sangat penuh perhatian dan romantis

Hanya saja semenjak ia mulai bekerja tahun lalu, perlahan sifatnya berubah menjadi sangat menyebalkan. Dingin, pemarah, moody-an bahkan ia tidak pernah lagi memanggilmu dengan sebutan 'Chagi' ia bahkan sering mengabaikanmu !

"Haah aku merindukan Tae yang dulu" monologmu dalam hati

Tidak terasa sudah satu jam kamu menunggu bus yang biasa kamu naiki, entah kenapa hari ini bus tidak ada satupun yang melintas

Kamupun mencoba menelpon Taeyong mengingat hari yang mulai gelap

"Halo Tae-ah.. Apa aku mengganggumu ?" Sahutmu saat panggilanmu di jawab

"Eoh. Waeyo ?" Taeyong mendesah malas, kamu bisa mendengar itu

"Ee..itu..aku..aku masih diluar-"

"Kalau begitu cepatlah pulang, ini sudah malam" sahut Taeyong cepat tanpa mengizinkanmu mengakhiri kalimatmu

"Ah.. Ne arraseo" ucapmu kecewa lalu menutup telponnya

'Kau benar-benar'
Air matamu menetes, saat ini kamu benar-benar merasa kehilangan sosok Taeyong yang selalu ada disisimu dan selalu siap menemanimu kapanpun

...

Hari ini hari minggu, tidak seperti biasanya kamu hanya berbaring diatas kasurmu

Kamu bukannya malas hanya saja suhu tubuhmu saat ini sedang tinggi. Ya kamu demam

Kamu mengutuk dirimu sendiri karena nekat pulang berjalan kaki ditengah hujan kemarin

Kamu yang tinggal seorang diri di apartemen hanya bisa menahan sakitmu

Obat tidak ada, makanan tidak ada hanya ada beberapa buah di lemari es
'Oh hari yang sempurna !'

Kamu sangat ingin menghubungi Taeyong dan memberitahukan keadaanmu. Hanya saja kamu terlalu takut hasilnya akan mengecewakan dan hanya akan membuatmu semakin sakit

Kamu melirik jam dari atas kasurmu 11.14 karena tidak bisa melakukan apapun akhirnya kamu memutuskan untuk tidur

...

Kamu terbangun saat mencium aroma yang begitu wangi dari kamarmu

Perlahan kamu melangkahkan kakimu menuju dapur, tempat aroma itu berasal

"T..taeyong ?" serumu kaget saat melihat Taeyong sedang mengaduk sesuatu di panci

"Bagaimana bisa dirumahmu tidak ada makanan ataupun obat hah ?!" ia sedikit membentakmu

"Ma..maafkan aku" kamu menunduk menyembunyikan air matamu. Ya kamu kecewa dia berani membentakmu

"Cuci wajahmu dan cepatlah makan, sebentar lagi buburnya siap" sahutnya dingin lalu kembali sibuk pada panci berisi bubur yang ia maksud

Kamu makan bubur buatan Taeyong dengan mata yang berkaca-kaca

Kamu ingin sekali menangis tapi kamu berusaha menahannya. Kamu tidak ingin Taeyong melihat air matamu

"Bagaimana kuliahmu ?" Taeyong membuka suara setelah terdiam cukup lama, ia hanya memandangimu sedari tadi

"Cukup lancar" sahutmu dengan suara serak

Tak ada percakapan lagi setelah itu, Taeyong kembali terdiam

Kamu membanting sendokmu kasar lalu menatap Taeyong

"Kenapa kau seperti ini ?" tanyamu sembari menahan tangis

"...."
Taeyong tak mengatakan apapun ia hanya menatapmu sendu

"Hiks.." kamu menunduk menyembunyikan tangismu

"Menangis saja"

Kamu sejenak terdiam mendengar perkataan Taeyong, detik kemudian tangismu semakin kencang. Kamu benar-benar kecewa pada Taeyong

"Y/n" panggil Taeyong pelan

"Hei lihat aku" sahutnya lagi

Kamu terus menunduk menatap mangkok bubur dihadapanmu. Kamu enggan menatap Taeyong

Taeyong meraih dagumu lalu mengangkat wajahmu pelan
"Sudah berhenti menangisnya ?"

Kamu menepis kasar tangan Taeyong dari wajahmu

"Pulanglah" sahutmu dingin

Taeyong tersenyum lalu berdiri dari kursinya, dengan gerakan cepat ia kembali meraih dagumu lalu mendekatkan wajahnya kearahmu

Ia menciummu, cukup lama kamu terdiam dan mulai menangis saat Taeyong dengan lembut menekan bibirmu

Kamu membalas ciuman hangatnya dengan air mata yang terus mengalir

Taeyong menyudahi ciuman itu lalu menarik nafas sebanyak-banyaknya, begitu juga denganmu

Taeyong kembali duduk lalu menatap kedua matamu

"Pindah ke apartemenku ya ?" sahut Taeyong pelan yang berhasil membuat matamu membulat tak percaya

"Aku ingin kau selalu disampingku" Taeyong meraih tanganmu dan menggenggamnya

"Aku sangat sibuk hingga aku selalu mengabaikanmu.."
Kamu hanya diam menunggu Taeyong melanjutkan kalimatnya

"Aku ingin kau pindah ke apartemenku, jadi aku bisa selalu menemanimu.."

Cukup lama Taeyong menggantung kalimatnya, kamu menatap Taeyong khawatir

"Menikahlah denganku y/n-ya"

"Nde ?" sahutmu tak percaya

"Ayo kita menikah dan hidup bersama" Taeyong mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya

Kamu kembali menangis setelah melihat kalung perak dengan sepasang cincin sebagai bandulnya

"Aku bekerja keras untuk mendapatkan ini dan membeli apartemen kita"

"Ta..taeyong" ucapmu dengan suara bergetar, kamu benar-benar tidak menyangka Taeyong akan melakukan ini padamu

"Kau bersedia hidup bersamaku y/n-ssi ?" wajah Taeyong terlihat begitu gugup

Kamu tersenyum dengan air mata yang masih mengalir

"Ne.." sahutmu pelan sembari menganggukkan kepalamu

End-

NCT Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang