1

18.2K 3.3K 860
                                    

Kata orang, keluarga itu adalah tempat lo berlindung dan disanalah lo mendapatkan kasih sayang yang gak akan pernah lo dapatkan oleh orang lain.

Tapi gak selamanya teori itu benar.

Dan itulah yang gue rasakan

Hidup selama 22 tahun dengan perbedaan kasih sayang yang gue terima dari orang-orang yang mereka sebut keluarga.

Kata kasih sayang dari orang tua seolah terasa sangat tabu untuk gue, karena gue sendiri belum benar-benar merasakan hal itu

Gue selalu dibandingkan dengan kakak perempuan gue, Gebi

Ibu gue selalu membanggakan wajah kak Gebi gue yang begitu cantik rupawan, sedangkan ayah gue selalu membanggakan nilainya akademik maupun non akademiknya yang bagus

Kakak gue begitu sempurna dilihat dari sisi manapun. Kehidupan yang baik, wajah yang cantik, banyak mendapatkan cinta dari orang, karir yang bagus serta kepribadiannya yang sopan membuat nilai plus dalam diri kakak gue selalu bertambah

Kakak gue benar-benar berbeda sjauh dengan gue. Kita bagai langit dan bumi.

Gue gak cantik,nilai gue juga gak bagus, karir gue gak sebagus kakak gue dan gue gak dicintai oleh orang disekitar

Kakak gue juga memiliki kisah asmara yang baik. Dia mendapatkan suami yang baik dan bergelimang harta. Bisa dibilang mereka se-level.


Sedangkan gue? Pacar aja gak punya. Jangankan pacar orang yang suka ama gue aja gak ada




Iri?



Ya. Bahkan sampai pengen rasanya gue menenggelamkan diri gue kedalam sungai, tapi gue sadar itu hanya akan menyia-nyiakan hidup yang udah Tuhan kasih buat gue.

Walaupun begitu, gue tetap bersyukur akan kehidupan gue sekarang

Selama masih bisa bernafas dan makan-minum gue sip sip ae lah


Apa gue ada bilang tentang kekurangan kakak gue?

Oh iya gue lupa,kekurangan kakak gue cuman satu ;








Dia gak pandai ngurus suaminya


●●●

Seperti biasa gue bangun jam 5 pagi hanya untuk beres-beres rumah, masak dan berbenah diri. Gue kaya pembantu ya? Udah biasa sih dibilang gitu gpp

Setelah selesai sarapan dan segala macam dua orang itu akan turun dari kamar mereka dan bergabung dimeja makan. Sementara gue akan membereskan dapur

Hidup gue selama tinggal sama orang tua dan kakak gue sebenarnya sama aja. dijadiin kaya pembantu, tapi entah kenapa gue gak keberatan sama sekali.

"Nisa, kamu gak sarapan dulu?" Tanya suami kakak gue, mas jonghyun. Gue emang manggil dia gitu karena udah kebiasaan jadi yaudahlah

Gue menggeleng lalu melirik jam yang melingkar dilengan kiri gue, "enggak mas, aku sarapan dikantor aja"

"Mau saya antar?"

"Ga--"

"Udahlah dia bisa berangkat sendiri kok, gak usah repot-repot anterin dia" kakak gue bersuara. Dia masih tetap menyeruput kopinya sambil melihat kertas-kertas yang berisi rancangan bajunya. Ia kakak gue designer, dia punya butik sendiri dan brand sendiri yang sukses besar dipasaran. Sementara gue cuman pegawai kantor biasa.

"A-ah iya aku bisa pergi sendiri pake bis kok" sambung gue

"Kamu yakin?"

"Ih kamu ini dia bilang gak papa ya gak papa gimana sih?!"

"Tapi geb---"

"Iya mas beneran gak papa, aku berangkat dulu ya udah mau telat" setelahnya gue berlalu dan lebih memilih pergi ke kantor dengan bis.




Satu lagi, kakak gue gak se-sempurna yang orang pikirkan....

Tbc

Mas 🌹Kim Jonghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang