Jonghyun duduk diruangannya sambil sesekali ngecek berkas-berkas bernilai jutaan dollar itu. Menandatanganinya lalu memberikannya kepada hyunbin--sekretarisnya--
Cowok jangkung yang duduk disofa ruangan besar itu natep jonghyun heran. Karena udah beberapa kali dia mendapati bos sekaligus kakak beda rahimnya itu terlihat gelisah dan termenung
Karena gedek liatin jonghyun yang gak fokus ke kerjaannya, hyunbin nepuk bahu jonghyun yang membuat atensi cowok tampan itu ke hyunbin
"Kenapa sih bang? Kayanya gelisah amat"
iya. Hyunbin mah emang gitu. Gak suka liat tempat manggil jonghyun. Untung jonghyun baik, kalo enggak mah udah dipecat. Gak ada hormat-hormatnya ama bos hhh
Jonghyun menggeleng, "enggak. Lagi pusing aja" sebenarnya jonghyun jawab asal aja. Dia gak mungkin kasih tau sebenarnya apa yang sedang ia pikirkan sekarang. Bisa bahaya
Hyunbin manggut-manggut, "yaudah deh. Gue pergi dulu ya bang, mau makan" kata hyunbin sambil nepuk-nepuk perutnya
Hyunbin ketawa pelan, "yaudah sana. Abang titip makan juga ya"
Iya. Jonghyun manggil dirinya abang sama yang lebih muda dari dia. Gak cuman hyunbin doang.
Hyunbin mengangguk sebelum akhirnya benar-benar keluar dari ruangan CEO itu.
Selepas hyunbin pergi, jonghyun kembali diam tertegun. Perlahan matanya menatap figura yang berada di atas mejanya. Mengambil figura itu lalu mengelus nya pelan
Fotonya dan gebi yang diambil didepan rumah mereka. Difoto itu jonghyun terlihat sedang merangkul gebi sementara cewek itu memeluk pinggangnya.
Bahagia.
Itu lah kata yang pas untuk mendeskripsikan foto itu. Senyum yang mereka lempar saat itu adalah senyum kebahagiaan karena mereka sedang berbahagia saat itu.
Foto itu jonghyun letakkan diatas mejanya agar ia dapat bersemangat dalan menjalani kerjaannya.
Tapi entah kenapa jonghyun merasa sedih dan merasa bersalah disaat yang bersamaan saat melihat foto itu sekarang
Matanya tiba-tiba berair lalu dengan cepat ia menelungkupkan foto itu dan menutupi wajahnya
"Maafin aku...."
Nisa nengokin jam setiap lima menit sekali, lalu matanya ngelirik pintu yang belom kebuka sama sekali. Tanda jonghyun belom pulang.
Nisa udah persis banget macam istri yang nunggu suaminya. Tapi apalah daya takdir mengukir kalau dia hanyalah adek ipar jonghyun....
Jlebbb
Sepuluh menit kemudian jonghyun masuk kerumah dengan keadaan yag cukup berantakan.
Dua kancing kemeja yang terbuka, rambut acak-acakan, jas yang disampir asal dengan tas kerja yang ditenteng. Ini jonghyun udah kaya badboy versi kalem sekarang
"Mas jonghyun habis lembur ya?"
Tidak seperti biasa. Jonghyun hanya membalas dengan anggukan atas pertanyaan nisa. Biasanya cowok itu bakalan ngomong kalau kerjaannya numpuk dan ngeluh kepalanya pening. Tapi sekarang dia cuman nganggukin kepalanya dan menatap nisa datar.
"Mau aku buatin teh lemon? Bi---"
"Aku mau langsung tidur." Nisa tertegun. Antara kaget dan bingung. Kenapa jonghyun aneh malam ini? Padahal tadi pagi bagus-bagus aja.....
Nisa mengangguk dengan kikuk dan setelahnya menatap punggung jonghyun yang berjalan menuju kamarnya
Sebelum sempat mutar kenop pintu, jonghyun berhenti disana lalu menolehkan kepalanya natap nisa yang masih diam.
"Lain kali kamu gak perlu nunggu aku. Kamu bukan istri aku....."
"Iya, aku emang bukan istri mas. Aku kan adek ipar mas"
dan setelahnya nisa meninggalkan jonghyun yang masih mematung disana. Sementara nisa langsung menghempaskan tubuhnya diatas ranjang dan menangis
Tbc
Karena lapak sebelah udah selesai, aku mau fokus sama buku ini dan buku satu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas 🌹Kim Jonghyun✔
Fiksi PenggemarFallin' love with you is my biggest mistake. [typos and harsh word] Highest rank : #27 in shortstory [05.07.17] #47 in shortstory [04.07.17] #8 in fanfiction [12.08.17] #21 in fanfiction [06.08.17] #32 in fanfiction [02.08.17] #37 in fanfiction [27...