"Kenalin sayang ini adek aku, nisa"
Jonghyun menyodorkan tangannya ke nisa yang di alas jabat tangan juga oleh gadis itu. Jonghyun tersenyum dengan manisnya sementara nisa hanya diam, terpana dengan wajah kakak iparnya yang kelewat adem
Mereka melepaskan jabatan tangan mereka. Nisa tetap menatap jonghyun lalu menggerakkan bibirnya, "aku nisa, adeknya kak gebi"
Dan saat itu juga nisa sadar bahwa jonghyun sudah mengambil hatinya hanya dalam satu kali tatapan mata
"Nisa! Melamun terus!" Nisa tersentak saat donghan si galak memanggil nama dia dengan nada yang cukup tinggi. Ditolehkannya kepalanya menatap donghan yang sekarang berkacak pinggang dengan takut-takut
"Maaf kak" ucap nisa. Donghan geleng-geleng kepala lalu tanpa basa basi lagi menyerahkan nisa sebuah map
"Nih, anterin ke ruangannya pak direktur" nisa mengangguk lalu dengan cepat menyambar map itu dan membawanya ke ruangan minhyun
Nisa jalan di trotoar dengan lesu. Matanya memperhatikan jalanan yang berlalu lalang dengan tatapan lemah. Perlahan tangannya turun untuk merogoh kocek blazernya dan mengambil handphonye
Nisa lagi-lagi mendengus kala membaca pesan dari minhyun yang terus-terusan menanyakannya. Padahal dia berharap notif pesan yang masuk tadi adalah dari jonghyun. Tapi ternyata bukan
Akhirnya nisa duduk di halte bus sambil sesekali ngeliat jalanan yang masih ramai pengendara. Nisa gak tau aja kenapa pengen pulang telat saat ini. Dia mampir ke minimarket bentar buat beli cemilan dan duduk kembali di halte bus sambil nyemil
30 menit dia duduk disana tanpa ada niat buat pulang kerumah. Handphonenya getar lagi dan ternyata itu notif dari jonghyun
Mas jonghyun
Nisa kenapa kamu belum pulang? Lembur?Nisa
Iya. Aku lemburAbis itu nisa ngirim pesannya dan menghela nafas. Pembicaraannya dengan jonghyun semalam membuatnya menjadi menjaga jarak dengan lelaki itu. Entahlah. Rasanya ini udah waktunya buat nisa untuk move on. Toh laki-laki gak cuman satu
Tapi masalahnya emang ada yang mau bantu dia?
Hnggg.
Tin tin!
Nisa tersentak saat mobil sedan berhenti didepannya. Dia nyerngit bingung lalu membungkuk singkat saat ngelihat minhyun yang keluar dari sana.
"Pak minhyun" sapa nisa. Minhyun senyum lalu ikutan duduk disebelah nisa
"Kamu kenapa belum pulang lagi? Gak dapat taksi?"
"Eng-enggak, lagi pengen disini aja....."
Minhyun manggut-manggut lalu ikutan natap ke jalan, "saya anterin mau?"
Nisa noleh ke minhyun,"h-ha? Gak usah deh pak entar ngerepotin"
"Enggak ngerepotin selama itu kamu" ucapan minhyun tadi telak membuat nisa merona.
Iyalah siapa yang gak malu saat digoda ama cogan?
"O-oke" ucap nisa yang bikin minhyun senyum dengan lebar. Di persilahkannya nisa masuk ke dalam mobilnya lalu mengantar nisa pulang ke rumah
Jonghyun duduk dengan gelisah di sofanya. Matanya sesekali natap ke jam yang udah nunjukkin waktu lewat sebelas malam.
Di ceknya lagi handphonenya lalu mendengus saat gak menemukan notif disana.
Suara mobil yang berhenti didepan rumah membuat jonghyun berdiri dari duduknya dan berlari kecil ke sana.
Dilihatnya nisa yang keluar dari mobil dengan lelaki yang pernah ia temui didepan rumah nisa melalui jendela kaca.
jonghyun menyerngit rumit saat ngelihat bagaimana cara minhyun menatap nisa dan bagaimana cara minhyun memperlakukan gadis layaknya seseorang yang berharga
dan ada satu sisi didalam diri jonghyun yang berteriak saat melihat adegan itu semua dihadapannya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas 🌹Kim Jonghyun✔
FanfictionFallin' love with you is my biggest mistake. [typos and harsh word] Highest rank : #27 in shortstory [05.07.17] #47 in shortstory [04.07.17] #8 in fanfiction [12.08.17] #21 in fanfiction [06.08.17] #32 in fanfiction [02.08.17] #37 in fanfiction [27...