Kembali seperti semula, gue kembali ke kebiasaan gue yaitu menunggu dia. Jam udah nunjukkin 10 malam tapi gue belom ada niat sama sekali buat tidur.
Walaupun mas jonghyun udah ngasih tau kalau jangan menunggu dia, entah kenapa gue masih bersikeras menunggu dia sekarang
Satu cangkir teh lemon hangat yang gue buat 30 menit yang lalu perlahan mulai mendingin. Sesekali mata gue singgah ke jam besar diujung ruangan.
Klek
Gue dengan cepat menegakkan tubuh gue untuk melihat mas jonghyun yang masuk kedalam rumah. Dia melonggarkan dasinya tanpa melihat ke gue. Kaya nya sih masih belom sadar kalau ada gue
Dan bener aja, setelah matanya singgah ke gue dia kaget
"Lah? Kenapa belom tidur nis?"
"Nungguin mas....." jawab gue pelan. Dia terdiam sebentar lalu menghela nafasnya. Kok gue takut dia marahin gue ya?
"Aku kan udah bilang kalau jam sembilan keatas kalau aku belum pulang lebih baik gak usah ditungguin"
Gue menggaruk tengkuk gue canggung lalu mengangguk, "i-iya mas"
Mas jonghyun duduk di hadapan gue, lalu matanya singgah ke teh lemon yang udah dingin
"O-oh! Aku buat baru lagi aja ya" baru aja gue mau ngambil cangkirnya, dia nahan tangan gue lalu mengisyaratkan gue untuk kembali duduk
Setelah duduk dia meraih cangkir tadi lalu menyeruputnya
"Kalau udah dingin gak terlalu enak mas..." cicit gue
"Enggak kok. Rasanya kaya biasa"
"Oh iya nis"
"Iya?"
"Kalau aku boleh jujur, sebenarnya aneh saat kamu berperilaku seperti ini disaat istri aku aja gak melakukan hak yang sama"
"H-ha?"
"ehm, gimana ya.... ya gitu"
Gue sebenarnya mengerti apa yang dia katakan, tapi gue mau pura-pura bego aja dulu. Hehe
"Lagian aku udah biasa kok mas" kata gue. Dia menatap gue yang gue balas senyum tipis
"Dulu waktu aku pernah tinggal dirumah kakek, aku sering nungguin paman aku pulang. Ya kaya gini hehe" jelas gue
"Kenapa kamu tinggal dirumah kakek kamu?"
Masa gue harus jujur sih kalau saat itu gue diusir dari rumah karena gak sengaja ngebolongin baju kakak gue dengan setrika?
Enggak enggak! Nanti mas jonghyun berpikiran buruk pula tentang kak gebi!
"Ya aku pengen aja tinggal disana.... karena kakek kan juga lagi sakit saat itu, jadi bantuin nenek juga hehe"
"Dan gebi gak ada ikut bantuin?"
Etdah
"enggak enggak bukan gitu! Kak gebi juga ngurusin kakek kok!"
Ini dusta sih sebenarnya. Bahkan saat kakek sakit kak gebi gak mau sama sekali ngurus kakek. Jangankan ngurus! Jenguk aja gapernah!
Sebenarnya banyak kekurangan yang kakak gue punya. Tapi rupa dia terlalu sempurna, dan orang akan berpikir berkali-kali untuk meyakinkan bahwa dia orang seperti itu
Entah kenapa mengingat mendiang kakek gue, gue kembali sedih. Karena gue dekat dengan kakek gue dan pada saat beliau pergi, kehidupan gue seolah hancur.
"Kamu kayanya sayang banget ya ama kakek?"
"Iya dong hehe, karena gimana ya--- eumm.... karena aku dekat dengan kakek? Tentu aja aku sayang kakek" jawab gue sambil nyengir
"Kalau sama aku?"
"Apanya dulu ni?"
"Kamu sayang gak sama aku?"
Lah kan udah gue bilang jangan baper, kenapa sekarang jadi modar?
Tbc
Thank's ya'all for #27 in ss😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas 🌹Kim Jonghyun✔
FanfictionFallin' love with you is my biggest mistake. [typos and harsh word] Highest rank : #27 in shortstory [05.07.17] #47 in shortstory [04.07.17] #8 in fanfiction [12.08.17] #21 in fanfiction [06.08.17] #32 in fanfiction [02.08.17] #37 in fanfiction [27...