36(B)

10.3K 2.4K 349
                                    

Ngeliat dia yang jalan dengan lemah dari belakang membuat gue merasa sedih. Ingin rasanya gue menghampiri dia lalu memeluk dia dari belakang dan mengucapkan banyak kata maaf. Tapi gue sadar diri dengan status dia dan dengan siapa gue sekarang






Gue hanya terdiam di sepanjang jalan pulang. Gue bahkan hanya menjawab singkat sederet pertanyaan yang diajukan pak minhyun sewaktu dimobil.






Tapi yang namanya kalau pikiran itu kemana-mana, omongan orang akan masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Alias gak mudeng.






Bahkan gue hanya berlalu begitu aja saat mobil pak minhyun sampai didepan rumah.






Daniel, kak aron dan orang-orang berada dirumah hanya menatap gue heran. Sayup-sayup gue dengan mereka yang bertanya kepada pak minhyun tapi pak minhyun jawab dengan kata 'saya juga gak tau'.






Kenapa kami harus bertemu kembali? Dan kenapa saat gue bertemu dengan dia rasanya gue ingin memeluk dia.






Gue hampir melupakan bayang-bayang dia walaupun hati gue tau hati gue masih mencintai dia.






Rindu itu kembali datang hanya dengan dengan beberapa detik pertemuan kami di pasar malam itu. Gue kira itu mimpi. Tapi ternyata itu memang dia.






Sosoknya tak banyak berubah. Hanya saja lingkaran mata nya dan tubuhnya yang lebih kurus yang membedakannya. Wajah nya masih sama seperti dulu... wajah yang ingin selalu gue tangkup lalu gue kecupi, dan wajahnya yang tenang membuat gue selalu ingin melindungi dia.






Banyak kata yang mewakili perasaan gue sekarang. Gue tidak menyangka bahwa akhirnya gue akan kembali bertemu dengan dia






Entah apa yang sedang Tuhan rencanakan hingga menjungkir balikkan hati gue seperti ini.






"mas mau ngapain sekarang?"

"Meluk kamu."






Dan saat-saat kenangan kami kembali berputar diingatan gue, gue hanya menangis tersedu. Membenamkan wajah gue dibantal untuk meredam suara tangis gue.






Suara ketukan di pintu membuat gue memberhentikkan tangis gue. Dengan asal gue mengelap wajah gue lalu membuka pintu kamar.






Kak aron berdiri disana lalu menatap gue khawatir yang membuat geu menjadi gak nyaman karena telah merepotkan dia.






"Kamu gak papa kan?"





"Enggak kok kak, aku capek aja..." ucap gue





"Ada yang cari kamu" ucapan kak aron tadi membuat gue menyerngit bingung. Mungkin pak minhyun?





Gue turun ke lantai dasar lalu kaget saat melihat hyunbin berdiri di ambang pintu utama. Wajahnya nampak panik dengan keringat yang membanjiri pelipisnya membuat gue bingung.






Ada apa?






"Hyun-hyunbin?"





"Kak nisa, bang jonghyun kak!" Gue semakin panik saat hyunbin terisak didepan gue. Gue menatap dia dengan sama paniknya apalagi ada nama dia didalam sana.






Perasaan gue gak enak.......






"Bang jonghyun kak!"





"Iya jonghyun kenapa bin?"





"Bang jonghyun kecelakaan!"







Dan hanya dengan deretan kalimat itu, gue merasa kaki gue tak mampu lagi berpijak.






Tbc





GAK SABAR MAU NAMATIN FF INI TERUS LANJUT FF JEONGHAN HEHEHEHE



BTW, KALAU AKU PUBLISH FF DANIEL ADA YANG MAU BACA? HEHEHE

Mas 🌹Kim Jonghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang