Dear you, my best friend
Hari ini Calum sama gue makin deket. Apa dia beneran ada rasa ke gue juga?
•••
"Sel, lo kenapa? Kok lo daritadi diem mulu sih? Lo masih marah ya gara-gara gue pulang duluan sama Alex?" tanya Nadia.
Gue menggeleng "Ga. Gue cuma lagi bingung aja."
"Bingung ngape? Sini dong crita."
"Sebenernya, Calum itu suka gak sih sama gue?"
"Lo ngapain tanya gue? Emangnya gue Calum apa? Tanya sono sama orangnya ndiri."
"Yekali Nad."
Nadia ngambil siomay gue, terus dia makan. "Tapi sih diliat-liat dari sikapnya Calum ke elo sih, ya dia suka sama lo. Apalagi kan Calum terkenal gapernah peduli gitu sama cewek."
"Oh iya, gimana perkembangan lo sama Alex? Masih betah prenjonan mulu?" tanya gue.
"Ya gue sih kagak betah prenjonan mulu. Tapi yaudah lah, tunggu waktunya aja."
•••
Sabtu.
"Cal, ini ada nastar. Emak gue barusan nyuruh gue buat ngasih ke lo."
"Oh oke, makasih ya."
Gue sama Calum lagi ada di perjalanan buat pergi ke timezone. Entah kenapa, hati gue udah gak ngerasa deg-deggan. Tapi tuh kayak ngerasa nyaman waktu di deket dia.
Sesampainya di timezone, gue naek roller coaster. Emang sih udah sering banget gue naek roller coaster disini, dan ga serem-serem banget kayak di Dufan.
Calum ngerangkul gue, dan gue bersender di badannya. Awalnya gue gasadar, tapi waktu beberapa lama, gue sadar. Gue bersandar ke badan Calum.
Habis naek roller coaster, gue maen boom boom car. (gatau namanya). Dia udah brapa kali nabrak gue. Tapi seru juga maen sama dia.
"Cal, photo booth yuk! Di snapshoot." ajak gue.
"Ah gamau. Malu."
"Ayolah Cal. Ayoooo."
"Iya iya."
Habis photo booth, Calum langsung senyum-senyum terus ketawa sendiri.
"Sel, muka lo liat deh. Najisun banget." ledek Calum.
"Yeeu kok gue? Liat dong tuh muka lo! Udah matanya jereng, mulutnya meleber kemana mana."
"Itu namanya lucu tau." balas Calum.
Habis puas main timezone, gue sama Calum makan di KFC. Abis makan, gue ngeliat ada bazar slime.
"Cal, Cal. Bentar deh, gue mau liat slime."
Gue langsung mampir ke bazar slime, terus mulai mainin slime nya, sama squishy nya. Terus ada fidget spiner.
"Lucu slime nya. Cobain deh Cal."
Calum langsung maenin slime yang barusan gue beli. Terus dia mulai ngerasa lengket, terus mulai ngibas-ngibasin tangannya.
"Apaan anjer ini? Lengket banget."
"Ah lo mah gabisa mainnya."
Terus Calum ngelapin tangannya ke baju gue. Taek emang. Untung sayang.
"Woi lo ngapain meper anjir." kata gue, terus gue langsung meperin slime ke mukanya.
Abis beli slime, gue pulang. Di mobil, Calum asik banget mainin fidget spiner yang baru dia beli tadi.
"Liat deh sel, spiner gw bisa muter di idung dong. Tandanya gue mancung."
"Iya mancung. Kayak jambu aer."
"Oh iya Cal, gue tadi kan beli album nya Meghan Trainor. Puter kuy?"
Calum langsung ngebuka kasetnya terus muterin lagu itu. Dan lagu Just a Friend to you mengiringi perjalanan kita.
Why you gotta hug me like that
Everytime you see me
Why you always making me laugh
Swear you catching feelingI love you from the start
So it breaks my heartWhen you say I'm just a friend to you
Cause friend don't do the things we do
Everybody knows you love me too
Tryna be careful with the words I use
I say it cause I'm dying to
I'm so much more than just a friend to you"Cal." panggil gue.
"Apa?"
"Sebenernya, kita ini apasih?"
"Maksudnya?"
"Ya sebenernya kita itu apa? Temen? Sahabat? Atau bahkan lebih dari itu?"
Calum mulai melambatkan mobilnya. Lalu ia memakirkan mobilnya di pinggir jalan, yang lumayan sepi.
"Maksud lo itu–"
Gue langsung memotong perkataan Calum "Iya! Kalo kita temen atau sahabat, ya gapapa. Tapi sikap lo itu nunjukin lo itu memperlakukan gue lebih dari seorang sahabat. Atau kita ini friendzone?"
Calum masih terdiam sambil menatap gue. Lalu, gue mematikan lagu. Gue menarik nafas panjang.
"Ga salah kan kalo gue suka sama lo? Apa gue nya aja yang kebaperan?"
"Gue juga suka sama lo, tapi gue takut."
"Takut kenapa? Takut gue ga bales cinta lo?"
Calum menggeleng kepalanya "Gue cuma takut lo malu punya pacar kayak gue."
"Malu? Hey! Liat sekitar lo. Banyak cewek yang mau bertukar posisi sama gue. Walaupun lo punya sisi buruknya juga, kalo lo beneran niat buat ngubah itu, lo gausah malu. Malah gue bangga punya pacar yang bisa berubah. Karena berubah itu ga gampang."
"Jadi lo yakin?"
Gue mengangguk "Iya. Gue yakin."
"I love you." bisik Calum sambil memeluk gue.
"I love you too."
•••
(a/n)
plz jangan jadi silent readers :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious||Hood
Fanfiction[COMPELETED! SEBELUM MEMBACA, HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU KARENA ADA BEBERAPA CHAPTER YANG DI PRIVATE] Berawal dari tawuran antara pelajar, membuat mereka saling mengenal dan lebih dari kata mengenal, dan membuat mereka semakin mengerti apa yang se...