For him, she is the princess. For her, he is the universe.
Jangan bayangkan pertemuan keduanya yang romantis, yang ada dipenuhi tensi. Namun, baik Sewoon maupun Chaeyeon tidak pernah menduga akhir kisah mereka lebih dari sekadar panggilan "muka dek...
Kadang aku masih tidak mengerti kenapa bisa pacaran sama Chaeyeon. She the most spoiled brat girl I've ever seen in my life, yet I love herso deeply.
Iya bener kata Daehwi, cinta bikin buta. Padahal banyak aja yang lebih baik dari dia. Yang lebih pengertian juga banyak dari Chaeyeon.
Tapi yang bikin aku kelimpungan sendiri ya cuma dia sih.
Mana ayahnya Chaeyeon pas tahu akau pacaran sama anaknya malah senang banget. Kata Daehwi, "bapak mertua udah memberi restu. Tinggal bapak ibu lo aja nih ngasih restu apa kaga kalian nikah."
Aku tampol pake raket tenis abis ngomong gitu dan Daehwi teriak aku sekarang kasar karena pacaran sama Chaeyeon. Ya padahal emang mulutnya Daehwi aja yang suka asal makanya berakhir aku sering menampolnya.
"Woon, seriusan cewek yang nyamperin itu pacar lo?" Woodam nanya hal yang semua orang nanyain ke aku sejak sebulan yang lalu.
"Sekali lagi lo nanya, dapat piring cantik, Damo."
Donghyun dengernya cuma ketawa dan kita lagi perjalanan ke kampus. Naik mobilnya Donghyun karena motorku masuk bengkel, Jaehyun yang biasa kalau aku mau tebengin lagi di LA, ada urusan katanya sama keluarga ibunya.
Tapi ya Chaeyeon juga ngapain muncul di kampus? Udah tahu anak Teknik gak bisa lihat yang bening dikit, langsung ributlah mereka. Apalagi Daniel, Hankyeon, Jihoon dan Guanlin yang tidak bisa menerima kenyataan kalau aku yang katanya muka paling buluk di kelompok 18 udah punya pacar. Cantik lagi kata mereka.
Ya emang bener sih dia cantik.
"Malu tuh sama kaca di rumah masing-masing. Ngomong cakep, tapi yang punya pacar Sewoon yang kalian katain buluk," Xiyeon emang nyinyir karena dia yang ada di tempat kejadian pas Chaeyeon nyamperin aku.
Jisung yang biasanya emang mulutnya macam lambe turah bareng Daehwi udah langsung dibungkam Daehwi, "gak usah sirik, kalian belum tahu aja gimana si uler. Si oon ini tahan sama dia sampe sekarang aja gue merasa ajaib."
Selambe turahnya Daehwi, dia masih setia kawan sama aku.
"Woon, angkat tuh telepon dari cewek lo," celetukan Woojin membuat lamunan Sewoon buyar dan dia melihat Chaeyeon menelepon dari aplikasi chat.
Ya kalo nelpon pake operator mah kantongnya Sewoon yang jebol. Telepon internasional itu motong pulsanya juga kalau nerima telepon, mana Chaeyeon kalau ngomong itu lama. Cerita hal-hal yang dia gak paham apaan kayak pattern, cutting atau sebangsanya lah.
Kualat dulu ngatain Chaeyeon bodoh, sekarang dia yang berasa bodoh kalau cewek itu cerita soal dunianya.
"Kamu kok lama banget sih ngangkatnya? Jalan sama cewek mana lagi?" ebuset dah, belum apaan udah dituduh enggak-enggak.
"Aku kuliah teknik Chae. Gimana mau punya banyak temen cewek?"
"Itu buktinya kemarin pas aku ke kampusmu lagi dikintilin sama yang rambut pink norak itu!"
"Xiyeon?" Sewoon mencoba mengingat. "Itu temenku. Lagipula dia udah punya pacar."
"Belain aja terus orang. Akunya kapan?"
Sewoon, sabar. Chaeyeon emang suka begini.
"Aku gatau diri kalau bisa selingkuh dari kamu, Chae," aku mencoba menjelaskan. "Lagian kamu gak ada kelas? Bukannya jam segini harusnya ada kelas ka ... ka apa itu?"
"Cutting class, Sewoon. bukan kating," helaan napas bisa di dengar olehku. "Weekend ini aku mau balik."
"Ngapain lagi? Sebulan lalu kamu juga balik ke sini."
"Kangen ayah," kagak ngarep juga kok aku dikangenin. Tapi omongan selanjutnya malah buat aku gak sadar senyum, "sama kangen masakanmu."
"Tukang masaknya gak?"
"Biasanya sih kalau aku bilang kangen sama orangnya juga gak mau dikangenin balik. Jadi ya gitu."
Ketawa aja gue dengernya dan samar sih gue denger Donghyuk, Woojin dan Woodam ngomong susah ya kalo ada di antara mereka yang punya pacar. Semacam yang lain numpang napas doang.
Cuma karena sudah sampai area kampus, aku bilang udahan nelponnya. Begitu mobil berhenti, langsung lari ke gedung mesin karena hari ini dosennya killer. Telat 5 menit langsung gak dikasih masuk kelas.
Satu setengah jam kemudian, aku berada di warsin--warung mesin--karena nungguin Donghyun, Woojin sama Woodam selesai kelas. Kenapa juga sih motorku pake acara aki soak segala sampai gak bisa dipake?
Bosen, buka HP dan ternyata ada chat dari Daehwi dan Samuel. Lah tumben dua anak ini chat kepisah? Biasa sampis di grup juga.
Tahunya pada curhat, siapa lagi kalau bukan karena Ennik Somi Douma? Heran, bertiga ini akhirnya gak kepisah juga padahal kemarin Daehwi udah kesenengan denger Somi balik ke Kanada.
Sewoon: Poliandri aja deh kalian bertiga. Bagi jadwal hari ini sama siapa besok sama siapa Sewoon: Capek gue nonton kalian yang gak kelar-kelar masalahnya sama Somi
Iya aku copy paste aja tulisan itu ke Daehwi dan Samuel terus berdua malah nyampah chat dengan kata-kata cursing versi masing-masing. Daehwi maki-maki aku karena ketuleran ulernya Chaeyeon dan malah ngebukain aib cewek itu. Samuel cursing full english dan aku kebayang dia malah ngerap ngomong ini.
"Woon, ayo," Woodan nyamperin meja aku dan aku pergi bayar uang makan di kantin.
Alhamdulillah, warsin harganya masih waras. Tidak seperti kantin SMA-nya yang ngalah-ngalahin harga food court di mall.
"Woon, beli palem merah yang murah di mana?" tanya Woodam yang membuatku melongo.
"Hah? Buat apaan?"
"Disuruh beli taneman buat matkul lingkungan hidup. Mana ntar juga disuruh ke TPA juga buat studi kasus."
"Sabar ya Damo," Woojin nepuk pundak cowok itu karena dia duduk di sampingku sementara Woodam di depan, sampingan sama Donghyuk yang nyetir.
"Ntar deh gue temenin beli pas motor udah bener," lalu aku merasa HP-ku getar dan ternyata dari Chaeyeon lagi.
Kenapa sih belakangan ini dia nelpon aku terus?
"Chae, kamu kenapa...?" aku gak selesai ngomong karena denger dia nangis. "Kenapa nangis?"
"Perasaanku gak enak," aku dengar dia kayak kesulitan napas. Kuduga hidungnya mampet dan rasanya mau aku kasih tisu. "Dari kemarin aku mimpiin kamu mati tahu!"
"Kamu pasti tidur lupa baca doa." aku hanya ketawa aja dengernya.
"Seriusan! Mimpinya berulang terus...."
Aku hanya mendengar sampai di situ perkataan Chaeyeon. Suara hantaman nyaring sebelum semuanya menggelap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter tersulit diketik tahun ini jatuh kepada chapter ini :') *lalu ngebut ngetik 3 chapter selanjut*