"Kamu itu senang banget ngerjain Tante Aika. Memangnya kenapa sih?" tanya Arrson pada Wayner sambil menidurkan anak-anaknya di kamarnya.
"Aku suka sama Tante Aika, cantik. Kalau sudah besar, aku mau nikah sama Tante Aika."
Mata Arrson membulat mendengar ucapan Wayner yang mendadak seperti orang dewasa. "Hah? A-apa?"
"Iya, Pa. Kalau Wayner sudah besar, aku mau nikah sama Tante Aika. Soalnya Wayner sudah jatuh cinta sama Tante Aika yang cantik dan baik hati. Tante Aika sifatnya mirip Tante Jane. Hangat." ucap Wayner dengan mata yang mulai mengantuk.
Arrson sangat terkejut mengetahui anak kecilnya sudah bisa jatuh cinta. Bahkan cinta pertamanya dengan seseorang yang dewasa. Astaga! Mau jadi apa Wayner ketika besar nanti?
Lotta... Bagaimana ini? Apa aku tidak memperhatikan anakku dengan baik hingga dia menjadi dewasa sebelum waktunya?
Terdengar suara dengkuran halus dari Wayner dan Erin. Kedua anaknya sudah tertidur lelap. Arrson akhirnya meninggalkan kamar dan melipir ke ruang tamu sambil merenung.
Apa sebenarnya Wayner hanya menginginkan sosok Ibu atau... memang Aika adalah wanita yang bisa masuk dalam hati Wayner hingga anak itu sangat menyanyanginya?
Arrson sedikit bingung dengan cinta monyet Wayner.
.
.
.
.
.Aika semakin heran melihat Wayner yang tiap hari mengunjungi kantor Ayahnya itu dan selalu mengganggu dirinya saat bekerja.
"Tante Ai, aku bawa bunga untuk Tante." ucap Wayner.
"Terima kasih, Wayner. Kamu datang lagi hari ini? Kok tumben hampir tiap hari sih?" tanya Aika bingung.
"Soalnya aku mau liat wajah Tante sih." kerling Wayner dan sukses membuat Aika tertawa.
"Kamu itu, kecil-kecil sudah jadi playboy, gimana kalau sudah besar?"
"Ih, Tante Ai... Aku bukan playboy tapi aku pria setia. Kalau sudah suka dengan satu wanita, aku akan setia sama dia." ucap Wayner dengan wajah polos namun bicara kalimat orang dewasa.
Tawa Aika semakin membuncah dan Arrson yang gak sengaja mencuri dengar dari balik pintu semakin terbelakak matanya mendengar ucapan Wayner. Astaga! Bagaimana bisa Wayner seperti ini? Memang dulu Lotta adalah seorang playgirl tapi masa menurun ke Wayner yang masih kecil ini?
Arrson menjambak ftustasi rambutnya dan melihat Wayner yang masih mennggoda Aika.
"Ehem." Arrson menyadarkan Wayner yang sedang mengganggu Aika bekerja. "Kamu itu jangan ganggu Tante Aika. Sana pulang, sebentar lagi kamu harus les kan?"
"Iya, Pa... Aku tahu. Aku cuma mau kasih bunga buat Tante Aika. Aku gak bakal bolos les kok. Oke deh, Tante... Jangan selingkuh dari aku ya..." kerling Wayner lagi yang langsung membuat Arrson semakin jengkel.
"WAYNERR... CEPETAN KAMU LES SANA!"
.
.
.
.
.Saat pulang kantor dan Aika tersenyum puas karena hari ini tidak banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Aika langsung segera keluar dari kantor dan menunggu kendaraan umum. Ya-jam pulang seperti ini pasti kendaraan umum selalu penuh.
TIN TIN
Aika menoleh ke arah mobil yang membunyikan klaksonnya. Mobil yang sangat dikenalnya. Mobil Arrson. Alis Aika bertautan, seolah bingung kenapa Arrson menepikan mobilnya di depan Aika.
Arrson membuka kaca mobilnya, "Kamu masih disini? Sudah mau hujan loh."
"Iya, Pak. Lagi tunggu angkot soalnya. Penuh banget dari tadi angkotnya. Lagi nunggu yang lenggang, Pak." ucap Aika berharap agar Arrson segera pergi dengan mobilnya.
"Masuk." ucap Arrson.
"Hah?"
"Saya bilang masuk ke dalam mobil saya. Buruan. Jangan buat saya nunggu lama." tegas Arrson dan Aika dengan seribu kebingungan segera masuk dalam mobil Arrson.
Aika sebenarnya sedikit takut dengan Arrson yang selalu terlihat dingin dan galak padanya. Namun dia tahu kalau Arrson adalah orang yang hangat, buktinya Wayner begitu menyayangi Ayahnya.
"Sabuk pengaman."
"Ya?" Aika bingung kembali.
"Haduh, kamu ini telmi banget. Saya bilang sabuk pengamannya dipakai. Ah-sudah. Saya bantu "
Arrson memdekatkan dirinya pada Aika membantu menggunakan sabuk pengaman. Aika langsung merona begitu dia bisa mencium aroma tubuh Arrson yang sekilas terhirup olehnya.
Deg deg deg.
Aika tahu jantungnya berdetak tidak normal. Ah-ada apa dengan dirinya ini. Hey! Itu atasan kamu! Sadar dirilah Aika!
Arrson sadar wajah Aika merona. Dia segera menjauh dari Aika dan kembali melajukan mobilnya. Mendadak Arrson teringat dengan Lotta yang dulu juga sedikit telmi memakai sabuk pengaman.
Ingat Arrson... dia bukanlah Lotta.
Gaje? Hahaha. Nikmati sajalah. Lagi buntu ide kayaknya. Maklum sajalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Time, One More Chance [TAMAT]
Roman d'amourJanice Steffany Valleria - Jane, terlahir di keluarga sederhana. Setelah lulus kuliah, Jane diterima kerja diperusahaan internasional sebagai sekretaris. Entah beruntung atau sial, anak sang CEO - Alvianno Justin Hartanto, Vian menyukai dirinya dan...