3

25 4 1
                                    

Cuacanya tetap sama. Angin masih kencang, bahkan lebih kencang dari sebelumnya hingga pohon-pohon pun mulai bergoyang

"YYA, PARK SIYEON AWAS!"

Krek

Sret

Sebuah dahan besar yang berada diatas tiba-tiba jatuh dan hampir menimpa Siyeon. Untung saja Jihoon dengan sigap menariknya ke belakang sehingga dahan itu tidak menimpanya

Siyeon terkaget. Beberapa orang mulai mendekatinya dan bertanya apakah dia tidak apa-apa

Tapi, pada dasarnya Siyeon adalah orang yang masa bodoh dengan kejadian di sekitarnya, ia hanya bisa tersenyum sambil mengatakan dengan ceria bahwa ia tak apa-apa

Padahal, hampir saja dahan tadi merenggut nyawanya jika Jihoon tak menariknya tepat waktu

"Masih bisa tersenyum?"

Jihoon berbicara setelah tidak ada orang lagi yang berada di sekitar mereka

Siyeon memasang wajah bingung

"Memangnya kenapa?"

Jihoon menghembuskan nafas kasar sembari menutup matanya

Demi tuhan, Siyeon ini memang tidak pernah peduli dengan apa yang terjadi padanya

Kau tahu! Aku hampir saja kehilanganmu tadi jika aku tidak menarikmu! Kau ini memang tidak bisa menjaga dirimu sendiri, dasar bodoh!

Jihoon ingin mengatakan itu pada Siyeon dan memberitahu bahwa kejadian tadi tidak bisa dianggap main-main

Tapi yang keluar dari bibir Jihoon adalah

"Sudahlah, lupakan saja"

"Aku memang sudah melupakannya, Sunbae"

Jihoon menghela nafasnya lagi. Kali ini lebih lembut

Siyeon hanya terkekeh sebelum tidak sengaja melihat kembali luka di tangannya

"Jihoon! Luka nya berubah warna!"

Sontak ia ikut melihat tangan Siyeon

Luka itu berubah menjadi hitam. Padahal saat Siyeon mengeluh sakit, luka tersebut berwarna merah darah dan seperti akan mengeluarkan banyak darah

"Sepertinya ini bukan luka Siyeon"

Jihoon menatap sahabat-beda-setahunnya itu tepat di mata

Sedangkan yang ditatap hanya mengerjapkan matanya bingung

"Maksudmu?"

"Lebih baik kau cari tahu lewat orang yang menabrakmu karena aku yakin hal ini berkaitan dengan itu"

----------

Siyeon berdiri menyandar di pintu lobi gedung sekolah putra

Ia dipaksa oleh Jihoon untuk mencari tahu siapa orang yang dia tabrak saat kembali dari taman siang tadi karena Siyeon sendiri tidak tahu siapa yang telah dia tabrak

Entah apa yang dipikirkan Jihoon. Tapi laki-laki kelahiran tahun 1999 ini yakin sekali jika luka yang dimiliki Siyeon itu semua berawal dari tabrakan itu

Dan selama ini, insting Jihoon tidak pernah salah ataupun main-main

Niat awal Jihoon ingin menemani Siyeon untuk mencari tahu orang itu. Tapi, ia tiba-tiba ada les tambahan bersama Park Woojin dan Son Dongmyeon

Jadilah Siyeon berakhir menunggu sendirian disini

Masalahnya adalah, Siyeon tidak tahu dia siapa dan di tingkat apa. Karna dia tadi hanya melihat wajahnya sekilas dan terasa asing bagi Siyeon

365 Days [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang