-♡-
Ini sudah beberapa minggu setelah kejadian di bandara itu, tapi masih saja banyak wartawan yang selalu datang ke rumahku. Mereka bagaikan semut yang merubungi sebutir gula.
Mereka terus menanyakan hal yang sama.
"Pesan apa yang Taehyung tulis di kertas itu?"
"Apa kau menjalin hubungan spesial dengan Taehyung?'"
Atau semacamnya.
Aku bosan dengan pertanyaan-pertanyaan itu.
Apa Bang Shi Hyuk tidak angkat bicara?
Kan tidak mungkin aku menjawab, 'Taehyung menulis McD'. Mereka tidak akan percaya padaku.
Aku saja masih tidak mengerti maksud alien itu menulis 'McD' pada selembar tissue itu apa. Aku hanya bisa berandai, 'Seandainya aku punya Doraemon. Aku akan meminta alatnya untuk mencari tau apa maksud Taehyung.'
Baiklah. Sekarang aku harus jalan kaki menuju kampus. Tapi apa?
Aku harus melewati para zombie penasaran ini lagi.
Supir pribadi kami pulang kampung, appa perjalanan ke London. Jadi mau tidak mau aku harus jalan kaki untuk ke kampus, karena aku tidak bisa menyetir.
Dengan bahu kokoh sekokoh kayu jati , dan anti peluru alias bulletproof aku berjalan menabrak semua wartawan. Lalu aku mengambil masker mulut dari jaketku dan memakainya.
Lalu aku tidak sengaja menjatuhkan kamera dari salah satu wartawan tadi. Dan aku mendengar satu protesan darinya.
"Nona! Kau harus mengganti ini!"
Aku meniup poniku.
"Siapa suruh datang ke rumahku terus. Tidak bosan apa?"Untung saja, dia adalah baris paling belakang dari para wartawan tadi.
Walaupun mereka akhirnya mengejarku. Tapi aku lari secepat mungkin seperti flash dan mendapatkan taxi.Aku bisa bernafas lega untuk sementara ini.
-♡-
"Jikyung!! Seyeon!!!" aku melambaikan tanganku pada teman-temanku itu.
Seperti tidak bertemu seabad saja."Lili!!!" Mereka berlari ke arahku dan kami pun berpelukan seperti Teletubbies.
Kami selalu berada di kelas yang sama setiap harinya, tidak pernah berbeda. Karena kami sudah merencanakannya. Karena kami mengambil jurusan sastra, kami tidak pernah merasa bosan. Karena menurut kami dunia sastra sangat asyik.
Tak terasa... Sudah pukul 4 sore.
"Lili, bagaimana kalau kita ke Mekdi?" tanya Seyeon.
"Bukankah Jikyung tidak suka ?" aku mengeryitkan mata.
"Hm. Jikyung, ceritakan semuanya!" titah Seyeon lalu dibalas Jikyung dengan anggukan.
"Sudah lama aku tidak makan fastfood karena selama ini aku sedang diet,jadi aku berusaha membenci fastfood. Tapi sebenarnya aku sangat rindu makan Mekdi. Jadi kemarin aku ke sana dan rasanya masih kurang. Sekarang aku berniat mentraktir kalian." cerita Jikyung penuh antusias.
"KAJJAAAAA!!! TRAKTIR KAMI!!!" Seyeon melompat-lompat seperti anak tk sedang main trampolin. (let's go!)
"Hm..." gumamku.
Aku tidak tau kenapa rasanya enggan sekali untuk ikut ke McD , padahal biasanya aku semangat ke sana. Seperti akan terjadi sesuatu di sana. Tapi yasudahlah. Aku ikut saja.
Apapun itu ayam-ayamku sayang yang lezat! Aku datang! Tolong jangan kabur dariku BUAHAHAHA!
-♡-
Tidak jauh untuk jalan kaki dari kampus ke McD, kamipun akhirnya sampai.
"Silahkan duduk!!!" Jikyung menarik dua kursi , untukku dan untuk Seyeon.
"Aku pesankan dulu ya," katanya lalu kami mengangguk dengan senyuman.
"Lili, dulu kau adalah A.R.M.Y kan?"tanya Seyeon.
"Hm," aku mengangguk lalu meminum air mineral yang ada di tasku.
"Tapi itu dulu. Sejak banyak ujian saat SMA. Aku tidak menjadi fangirl lagi," lanjutku kemudian minum air mineral lagi."Ah... Memang sih terlambat untuk memberitau ini. Tapi, McD ini tidak jauh dari dorm Bangtan loh." katanya.
Aku langsung terbatuk. Dan kejadian di bandara itu terulang lagi. Air putih yang aku minum keluar dari hidung.
"LILI!! ITU MENJIJIKAN!" Seyeon menekan nadanya.
"Mi-mianhae," gumamku lalu mengusap hidungku. (I'm sorry <informal>)
"Kenapa kau panik? Bukankah kau bukan A.R.M.Y lagi?"
"Mm.. Mm.."
Tiba-tiba mataku tertuju pada seseorang yang duduk di bangku yang tidak jauh di belakang Seyeon. Aku rasa orang itu menatapku.
Aku tidak tau pasti karena orang itu mengenakan kacamata dan topi hitam. Dengan T-shirt putih polos serta celana jeans selutut.
"Lili! Kau melamun?" Seyeon mengibaskan tangannya di depan mataku.
"Ah... Tidak."
"Aku mau ketoilet. Tolong jagakan tasku. Jangan sampai ada yang mencurinya. Oke? Kau mendengarku tidak?"
Dasar Seyeon, kenapa cerewet sekali sih.
"Iya iya. Dasar cerewet," aku terkekeh. Lalu Seyeon melesat ke toilet begitu saja.
Kemudian orang misterius yang tadinya kutatap sedang berkutat dengan ponselnya. Tidak lama kemudian ia menoleh ke arahku lagi.
'Mampuz, ketauan,' batinku.
Aku langsung memalingkan wajahku. Tapi aku rasa orang itu menatapku dan ponselnya secara bergantian berkali-kali.
Aku langsung memberanikan diri menoleh ke arahnya.
Tiba-tiba orang itu berdiri dan berjalan ke arahku.
Dan sungguh... Aku sangat terkejut saat-
"Taehyung Hyung mencarimu..." orang itu sedikit mengangkat kacamatanya dengan tangan satunya lagi yang memberiku surat.
"Jeon Jung-" mataku sudah hampir copot rasanya.
"Ssht" ia meletakan telunjuknya pada mulutnya.
"Hm..." aku mengambil surat itu. Dan Jungkook pergi begitu saja.
Jadi ini maksud Taehyung dari 'McD'
Untung tidak ada wartawan di sini. Aku tidak bisa membayangkan kalau para wartawan tau aku diberi surat oleh Jungkook juga. Dan bakal jadi apa A.R.M.Y yang iri denganku. Bisa-bisa rumahku dilempari ARMY BOMB secara harfiah.
Aku membuka surat itu.
"Apa lagi ini!?" kurasa mataku sudah seperti boneka Annabelle , saat ini, cantik bukan? Tentu saja aku sangat cantik. Aku langsung membungkam mulutku di detik berikutnya.
I just want to scream until my voice runs out.
-♡-
츄와,
💋💋💋
Flo

KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fans 《Kth》 ; ON GOING
FanfictionBerawal dari tragedi tersedak dengan tidak elitnya. Song Lyona, gadis blasteran berdarah Indonesia-Korea itu bertemu dengan idolanya , Kim Taehyung.