♡♡ Oh Man Holy Shit!

452 35 4
                                    

—♡—

"T-tae..."

Taehyung memejamkan matanya. Dan wajahnya makin dekat dengan wajahku. Dalam kebanyakan drama korea, di situasi seperti ini akan terjadi  'kiss scene' kan? Jangan! Semoga tidak terjadi!

Aku masih melotot melihat wajah Taehyung yang sudah sangat dekat. Apa 'kiss scene' itu sungguh akan terjadi? OH TIDAK! JANGAN DULU! AKU MASIH MAU HIDUP, SETIDAKNYA HINGGA AKU PUNYA CUCU.

Kini jantungku mulai berdetak tak beraturan lagi. Dan otakku tidak bisa berpikir jernih.

Akhirnya aku memutuskan untuk memejamkan mataku, hingga kurasakan hidung mancungnya menyentuh hidungku.

Tapi tidak lama kemudian kurasakan ia menjauhkan wajahnya dan mendekatkan mulutnya ke telingaku.
"Apa yang kau pikirkan?" bisiknya dengan suara bariton miliknya . Aku merinding, sungguh.

Aku membuka mataku perlahan dan melihatnya sedang menyeringai nakal. Dasar gila.

Aku masih menatapnya lekat-lekat hingga...
"Ah-Choo!!" aku bersin tepat di wajahnya, rasakan itu!
Anggap saja itu balasan karena ia membuat jantungku hampir kalap.

"Yahh!!" ia terdengar seperti merengek sambil mengusap wajahnya.

"Minggir!" ketusku sambil mendorong dada ratanya.
"Aigoo." ia bergumam.

Lalu aku pergi ke kamar untuk mengambil plester sebentar , dan kembali ke dapur.
"Aku masakkan bubur saja." aku mulai mengotak-atik peralatan dapur lagi.

"Tidak usah, nanti saja." Taehyung memberiku backhug. Astaga, cobaan macam apa lagi ini , ya Tuhan.

Sejujurnya, aku sangat menyukai perlakuan manisnya yang sering ia praktekkan padaku. Apa dia benar-benar tidak pernah berpacaran sebelumnya? Dia sudah terlihat seperti seorang professional.

Aku menahan nafasku karena tegang.
"Tae."

"Aku tidak mau kau terluka lagi. Nanti kita pesan dengan delivery saja." katanya kemudian mencium pipiku dari belakang.

"Terus, apa yang akan kita lakukan setelah itu?" tanyaku.

Ia meletakan dagunya di atas bahuku. "Menikmati waktu berdua'an. Bagaimana kalau kita cuddling saja?" tawarnya. Sialan kau Taeh.

"AH GELI!" aku memutuskan untuk memukul punggung tangan besarnya yang ada di perutku. Agar ini tidak berkelanjutan.

"Tapi... tidak asyik kalau delivery. Bagaimana kalau kita keluar saja? Makan di restaurant terdekat , sekaligus berkencan juga?" tawarnya.

"Bagaimana kalau ada fans yang melihat kita?" aku menatapnya dengan khawatir.

"Aku membawa ini! Yoongi hyung yang meminjamkan." Taehyung mengacungkan masker penutup mulutnya yang bergambar kumamon.

"Kurasa itu tidak cukup..." gumamku sambil memikirkan sesuatu. Hingga suatu ide bodoh muncul di benakku.

"Tunggu!" aku berlari ke kamarku dan mengambil sesuatu di meja riasku. Lalu tidak lama kemudian aku kembali ke tempat Taehyung menunggu.

"Apa itu?" tanyanya.

"Bor." jawabku datar.

"Untuk apa?" uhh wajah polosnya , ya ampun.

"Untuk mengebor wajahmu agar makin tampan. Hey! apa kau tidak pernah melihat ini sebelumnya? Ini pensil alis!" aku terkikik geli.

"Tadi aku tidak melihatnya dengan jelas." Taehyung mengerucutkan bibirnya.

Lucky Fans 《Kth》 ;  ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang