Pertanyaan Rian

101 10 1
                                    

Haruskah hati ini patah untuk kedua kalinya?

Caca POV
Kenapa lo datang lagi disaat gue udah bisa lupain lo. Bukain lupain lebih tepatnya sedikit merelakan. Hahaha kamu bodoh atau polos Ca. Kesempatan kedua itu memang boleh saja kamu berikan kepada orang yang kamu ingini, tapi ingat tidak semua orang bisa menggunakannya dengan baik. Tidak menutup kemungkinan dia akan membuatmu lebih hancur lagi. Sesuatu yang pernah patah lalu kau mencoba untuk memperbaikinya pasti membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Nah kalau patah untuk yang kedua kalinya kesabaran apa yang akan kamu keluarkan setelah hampir semua kekuatan kamu keluarkan pada patah yang pertama. Yan kenapa lo ngusik lagi pikirian gue

"Ca cacaa lo kenapa sih? Lo sakit?" ujar Ana
"Hmmm engga"
Caa gue serius khawatir nih sama lo habis buka hp kok muka lo kusut gitu kaya kertas yang habis dilipat-lipat ga jelas"
"iya memang hati gue lagi kaya kertas itu"
"ca lo kenapa sih? Gue ga maksud-"
"gapapa Ana gue emag belum mau cerita aja, tolong ngertiin ya"

***
Pikiran caca masih saja belum bisa tenang semenjak Rian datang lagi. Tugas kuliahnya pun terbengkalai yang dia mau sekarang hanya tidur dan tak mau memikirkan apapun. Keesokannya caca memasuki kelas dengan tidak semangat dan mata sembab.
"caaa kita disuruh bikin kelompok nih lima orang buat tugas keperawatan dasar 1, cari tiga orang lagi yuk! Ajak Ana
"tugas apaan? Dikumpulin kapan?"
"ca lo pura-pura lupa atau memang lupa sih?
"gue lupa beneran semalam gue ga enak badan jadi ga cek tugas"
"lo sakit atau habis nangis? Mata lo kok bengkak sih?"
"oh ini aku kangen mbak Ira pengen pulang aku, udah ayo cari teman" ujar caca mengalihkan

"oke kita sekarang nyusun dari mana dulu nih tugas ini?" ujar ana
"dari mana ya gue bingung habis dosen ngejelasin cepat amat kaya kereta" balas Cima
"gini aja kita buat grup gimana? Biar enak. Jadi sekarang kita kerjain sebisanya dulu, browsing dulu aja dah" sahut caca
"iya bikin grup aja" sahut mawar dan Dewi berbarengan
Mereka pun mngerjakan tugas dengan serius sampai mereka lupa kalau 2 jam lagi kelas akan ditutup. Sebentar lagi akan diadakan acara ulang tahun kampus yang mebuat mereka dipulangkan lebih cepat

Cecan Idi
Caca menambahkan Ana ke grup "cecan idi"
Caca menambahkan Cima ke grup "cecan idi"
Caca menambahkan Mawar ke grup "cecan idi"
Caca menambahkan Dewi ke grup "cecan idi"

Caca: selamat datang ciwi-ciwiku, btw tugasnya ngeselin gue ga ngerti
Ana: grup apaan ini plis cecan idi apaan?
Mawar: heeeei, cecan = cewek cantik, nah idi?
Dewi: ikatan dokter Indonesia, bener kan yaa?
Caca: idi emang kita dokter ? plis idi itu idiot hahahaha
Cima: gue cans ga idiot iyuuuh
Mawar: plis gue ga idiot tapi bego dikit hahaha
Dewi: anjir ca idiot apaan coba, gaje deh
Ana: kalian itu idiot tau buktinya tadi aja ngerjain tugas 5 jam ga kelar-kelar malah ngomongin kating, duh kak daniiii
Caca: itu bukti lo idiot kan haha, gaje apaan?
Dewi: ga jelas masa gitu doing ga ngerti
Ana: dasar idiot
Caca: dasar idiot (2)
Mawar: dasar idiot (3)
Cima: dasar idiot (4)
Dewi: dasar idiot (6)
Caca: eh abis 4 ya masa 6. Plis dew idiot lo jangan ditunjukin 🙁
Dewi: terserah gue lah gue yang nulis hahaha
Ana: guys kita baru kenal kok langsung akrab gitu ya? Sahabatan yuk, tapi jangan pernah ada yang disembunyiin, karena sahabat itu saling membutuhkan dan jangan mengambil apa yang udah jadi milik sahabat lo sendiri, janji?
Caca: janjiiii inces
Dewi: janji queen
Mawar: janji deh
Cima: janjiii sayangku

Akhirnya caca memiliki sahabat baru walaupun semua teman-temannya "idiot" haha. Aetelah mereka berjanji akan menjadi sahabat yang baik mereka pun mulai berdiskusi untuk tugas yang sempat tertunda dan keesokannya sudah mereka simpan di meja dosen.

Sebentar lagi acara ulang tahun kampus dan UKM SENI diwajibkan untuk mengisi acara itu. Maka semua anggota UKM SENI dikumpulkan di Aula. Sesampainya caca dan ana di aula ternyata salah satu kakak tingkat mereka sudah membacakan pengumuman dan mereka langsung duduk dikursi yang telah disediakan .

Pagiku Tak Seindah DuluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang