"warna ini bagus ga? nanti dikasih warna emas buat bunganya"
"bagus sayang simple kamu selalu tau apa yang aku suka"
"alah kamu emang males aja ya kan disuruh milih?
"beneran sayang apapun yang kamu suka aku juga suka"
Caca POV
Ikhlas itu memang butuh pernafasan panjang, ikhlas itu berat, berat banget, apalagi mengikhlaskan kamu sama dia. Tapi yakin cepat atau lambat aku pasti bisa. Dan kelak aku akan menemukan seseorang yang lebih baik dari kamu. Dan sekarang aku menemukan orang itu.
Sebulan sudah setelah Mirza melamarku, iya aku menerima lamaran itu. Hari ini lamaran bersama keluarga besar kami. Persiapan sudah 90% selesai. Aku memilihmu Mirza. Ya, memilihmu. Aku tau Tuhan memberikan yang kita butuh bukan yang kita mau. Karena apa yang kita suka belum tentu baik menurutNya. Dia Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak.
Aku akan memulai kehidupan baruku mulai hari ini, Melupakan kenangan kita. Bukan, bukan kenangan kita tapi kenanganku bersamamu, karena hanya aku yang merasa memiliki kenangan, sedangkan kamu tidak.
Jangan tangisi mereka yang meninggalkanmu demi orang lain. Jika merasa cukup bodoh melepasmu, kamu harus cukup pintar melupakannya.
Dibalik sebuah cinta yang tulus terdapat sebuah pengorbanan yang besar pula, itu juga yg terjadi ketika kita aku mulai ikhlas menerima semua takdirNya.
POV end
"ayniiii gue dilamar mirza dong sahabat gue dari jaman dulu itu"
"hah mirza yang udah lo kenal 9 tahun itu?"
"iyaa gue harus jawab apa dong?"
"lah elu katanya kalau ada yang serius lo bakal mau walau pun lo ga suka?"
"ya sih tapi ga segampang itu, ini demi masa depan gue"
"gini deh lo tahajjud sama istikharah seminggu ntar hasilnya apa ya itu yang lo lakuin"
"oke deh bismillah yaa"
Seminggu kemudian
Marsha febria Putri: yaaaan sibuk gaaaa
Ariandi Pamungkas: iya ca, engga nih kenapa
Marsha Febria Putri: aku dilamar sahabatku dan aku nerima lamaran itu
Ariandi Pamungkas: wiiihhh selamat selamat, sahabat yang mana? mirza?
Marsha Febria Putri: iyaa, maaf aku yang mundur soalnya aku tau aku ga bakal dapet apa yang aku mau, aku yakin pernikahan tanpa cita itu bisa
Ariandi Pamungkas: semua itu udah keputusanmu dan kamu harus tau apa yang udah disatukan Tuhan itu ga bisa dipisahkan manusia apapun nanti yang terjadi harus kamu hadapi dan kamu harus bertahan
Marsha Febria Putri: iya aku tau ini semua keputusanku tapi kita tetep bsa berteman kok, di ngebolehin aku tetep berteman sama kamu
Ariandi Pamungkas: iyaa ca kita tetep berteman kok
Marsha Febria Putri: dateng pas akadku ya?
Arandi Pamungkas: pas resepsilah kalau pas akad berat
Marsha Febria Putri: berat? kenapa?
Ariandi Pamungkas: iya lebih menjaga perasaan
Marsha Febria Putri: perasaan siapa? perasaanku atau perasaanmu?
Ariandi Pamungkas: perasaan orang tuamu. nanti aku berangkat sama siapa ya? cari cewek duu ah
Marsha Febia Putri: ihhh sama cowok aja nanti aku cemburu
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagiku Tak Seindah Dulu
Novela JuvenilCaca gadis pendiam yang rela berpindah kota demi melupakan segala kesakitan di masa lalunya, terutama kesakitan kehilangan Mamanya, Rian malaikat yang membuat hidup Caca kembali bersinar tapi mereka dihadapkan pada pilihan sahabat atau agama. Kenapa...