Chapter 2

3.2K 311 24
                                    

Aku berusaha mencari oksigen yang seakan hilang dari penciumanku,
dadaku sangat sesak.

Kejadian itu kembali berputar dipikiranku. sangat menyakitkan mengetahui bahwa semua impian kami bersama tidak akan pernah terwujud.
Air mataku kembali menetes menyadari bahwa dia tak lagi disampingku. menemaniku dan menjagaku dengan sepenuh hatinya. Mengerikan bahwa saat ini aku tidak lagi bisa melihatnya tersenyum dan memarahiku...

aku berusaha kembali melihat nama seorang lelaki yang kupuja terpampang jelas diatas batu keramik bewarna hitam pekat.

"SAMUEL" hatiku terpecah mengetahui bahwa namanya lah yang terukir disana... Oh tuhan kenapa harus dia?...

3 tahun...

sudah tiga tahun dia pergi meninggalkan ku, ia pergi ketempat yang sangat jauh hingga ku tidak bisa menggapainya. Ingatan saat dia menyatakan perasaan nya selalu saja terbayang.
kupikir saat itu dia adalah akhir kebahagiaanku, akhir perjalananku dimana saat aku kelah menghadapi dunia ini dia adalah tempat pertama yang ku kunjungi untuk sejenak beristirahat... namun manusia tetaplah manusia kita hanya bisa berencana dan menunggu takdir.

aku menarik nafas agar mengurangi sakit di dadaku, aku merasa semacam ada sebuah batu yang selalu saja menghantam keras hatiku saat kejadian" dimasa lalu kembali kuingat.
"sam?... hari ini tepat 3 tahun kau meninggalkan ku" ku usap pelan ukiran namanya...

"apakau bahagia disana? samuel... mengapa dulu kau berjanji untuk selalu bersamaku jika nyatanya kau malah pergi. katamu saat aku terluka hatimu juga akan tersakiti. tapi... tapi kenapa sekarang kau malah ingkar?"

tangan ku semakin erat menggenggam rumput yang tumbuh disekita makam. aku berusaha bertahan agar tidak jatuh saat ini, aku benar" hilang arah dan terluka.
terlampau hampa rasanya tidak ada dia disampingku...

Bahagia ku hilang seiring pergi nya samuel.

Lagi lagi kuhapus air mataku yang seakan telah terkontrol untuk keluar sesuka hatinya. Suaraku seakan menghilang hatiku seakan remuk ternyata begini sakitnya kehilangan seseorang yang engkau sayang.
Kata orang didekatku semua akan cepat berlalu seiring dengan berjalan nya waktu.

OMONG KOSONG!!!.

Mereka semua tak tau bagaimana rasanya! kalau memang begitu sampai sekarang aku tidak akan seperti ini. Semua cara telah kulakukan untuk sedikit demi sedikit mengurangi rasa sakitku tapi apa yang kudapat?... hanya ada luka, hanya ada ketidakrelaan bahwa sesungguh nya dia telah pergi.

sakit yang amat menyesakkan bukan saat dia meninggalkanku namun saat kenangan bersamanya kembali terbayang.
Satu hal yang kutahu! dia tidak akan pernah hilang dari jiwa dan ragaku.

Aku mengecek arlojiku yang ternyata telah menunjukkan pukul 03.45 waktu terasa amat cepat berlalu, aku harus segera pergi walaupun merasa berat melangkahkan kakiku.

"samuel sepertinya aku harus pergi... hari sudah semakin sore pemakaman pun akan ditutup. Maafkan aku tidak bisa berlama-lama denganmu, maafkan juga tidak bisa selalu menemanimu".

"Baik-baiklah disini jangan khawatir aku akan selalu menyebut namamu dalam doaku. Selamat tinggal sam.. Aku menyayangimu" aku mencium namanya cukup lama sesaat aku benar" akan meninggalkan nya lagi.

Tolong ajarkan aku sejenak saja cara meninggalkan jejak tentang kenangan bersamamu...

Aku merindukan mu samuel....

************************************

Hai guysss kita ketemu lagi hehe makasih yang udah vote di chapter yang pertama kemarin.

Dan sabar yah moment panwink belum ada di chapter" pertama.
Karena gua masih fokus untuk ceritain masa lalu dari jihoon dan gue juga miss ama samuel :"):"):")

Kalo gitu happy yah bacanya. Gue butuh support kalian bye bye :-*:-*:-*

PANWINK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang