Seorang lelaki berkulit putih dengan tinggi berkisar 183 memasuki gerbang sekolah dengan santai nya, seragam sekolah yang pas, dan rapih akan selalu menggoda ketika melekat di tubuh jangkung nya itu.
Saat tadi turun dari mobil, ia sudah mendapat tatapan cinta dan kagum dari beberapa siswa yang berada di sekitar tempat ia berada.
Namun ia hanya menatap diam dan terus melangkahkan kakinya masuk menuju kelas nya dengan cepat.Saat dirinya tepat berjalan di koridor sekolah, tentu saja semua pasang mata tertuju padanya, entah itu wanita maupun pria, tapi sayang nya.
Lelaki ini tak peduli dengan pujian pujian dan tatapan-tatapan menggebu dari semua orang yang berada disekitar nya.Bagaimana tidak? Hal hal seperti ini sudah sering kali ia terima, bahkan saat baru pertama kali menjadi murid di sekolah ini.
Awalnya sih dia senang mendapat perlakuan yang baik di sekolah dari semua siswa, malah kadang urusan nya bisa cepat terselesaikan hanya dengan meminta bantuan yang tentu saja pasti mereka sanggupi, tapi semakin lama dirinya pun mulai terganggu dengan kejadian kejadian yang ia dapatkan.Contoh nya seperti bangku yang di penuhi tulisan tulisan dan hadiah tiap hari nya, bahkan itupun masih belum cukup untuk menujukkan kecintaan mereka.
kadang kendaraan nya pun dipenuhi dengan coklat, bunga, kotak kado, baju dan lain lain.Pernah sekali dia menegur dan mengatakan bahwa dia tidak suka diperlakukan seperti itu, alasan nya diri nya repot untuk selalu membereskan hadiah hadiah mereka yang entah dia bingung mau menyimpan nya dimana lagi karena rumah nya sudah terlalu full menyimpan hadiah hadiah itu.
Tapi tak mempan... Ya memang tak mempan karena besok nya dia tetap mendapatkan hadiah lagi.Jadi sekarang pilihan yang tepat bagi nya ialah membiarkan mereka seperti itu.
kadang mereka juga berkelahi dan saling memukul satu sama lain entah itu wanita dan wanita, pria dan pria, atau wanita dan pria, hanya karena mempertahan kan delusi mereka yang tidak akan pernah terjadi.
Tapi ya itu? Kan dia sudah bilang tidak akan peduli lagi jadi, apapun yang mereka lakukan yah terserah mereka saja.
"ah shit!... Dia tiap hari makin tampan saja...astaga!"
"dia adalah suamiku dia suami ku!..."
"aish betapa beruntung seragam itu bisa menempel di tubuh nya... "
"dasar! Mereka semua itu sadar tidak sih? Aku ini calon pacar nya tau! Masih saja berharap!"....
Lelaki itu hanya bisa menarik nafas dan menghembuskan nya dengan pelan mendengar perkataan-perkataan yang keluar dari mulut teman satu sekolah nya.
"ayolah ini masih pagi dan aku sudah ingin muntah mendengar mereka."
Lelaki itu hendak mempercepat langkah kakinya, namun langsung terhenti karena tangan nya tengah dipegang oleh seseorang, dia ingin menoleh tapi sedetik kemudian ia segera menutup telinga nya dengan kedua tangan besar miliknya.
"WOY AA HUU!!"
Seseorang tengah berteriak tepat di samping kiri kepala nya, sambil menggoncang goncang kan tubuh milik nya ke kanan dan ke kiri.
"SIAL KAU BANGSAT! STOP!"
dia membalas berteriak dan menutup mulut dan hidung seseorang yang berada dekat dengan nya.
"hmp hmp! " tangan nya dipukul oleh orang tersebut untuk memberi isyarat agar melepaskan tangan nya karena sulit untuk bernafas.
"ahk! Huuff huff! Haish! Kurang ajar. Aku hampir pingsan tau! Sadar tidak? Tangan mu itu lebar, panjang dan besar lai guanlin! dan itu bisa saja membunuhku kalo kau menutup hidung ku dengan tangan raksa- AW!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PANWINK!
Fanfictionini adalah cerita tentang jihoon & guanlin. dan bagi yang lagi suka sukanya sama panwink silahkan baca yah ;-). jangan lupa buat vote and comment nya yah guys. Bagi yang gak suka cerita macam ginian gak usah baca yah. Dan kemungkinan bisa jadi chap...