Three

183 14 0
                                    

"Scars?" tanya Zayn. "Serius?" Aku mengangguk seadanya,

"Apa ia pernah melakukan ini sebelumnya?" Zayn menggeleng, ia sama kagetnya denganku.

Kebetulan ia belum tidur jadi aku menceritakan apa yang kulihat tadi di kamar.

"So, whats wrong with her?" gumamku yang kujamin tidak terdengar jelas oleh Zayn.

"You should ask her first," ujarnya, dugaanku salah. "Tapi dengan cara yang lembut, aku tidak ingin memicu pertengkaran diantara kalian... Minimal beri ruang dan waktu dulu untuknya dan juga kau..."

"She is so sensitive right?"

Aku adalah korban dari ke-sensitivan gadisku ini. She likes to talk anything, from an important until the shitty talk. And this is why I love her.

.

.

"Movie premiere?" tanyanya terkejut, "Harus aku ikut?"

Aku meraih tangan mungilnya, "Yes. And yes. Management memintaku agar kau ikut bersamaku baby,"

Wajahnya berubah drastis seperti yang akan mengucapkan Wow-i'm-surprise-to-hear-that. Sudah kuduga, ia pasti terkejut jika mendengar kata management begitupun aku.

"What movie?" tanyanya,

"Class of 92." Ujarku mantap membuatnya tersenyum senang, aku tahu ia tidak mungkin menolaknya karena ia ingin sekali bertemu dengan David Beckham. "Silent it means yes." Ujarku, aku mengajaknya pergi berbelanja mengingat acaranya akan diadakan lusa.

Kami mengendarai Range Roverku menuju hm.. Soho? Ah ia pasti senang ku ajak ke tempat itu because ya-you-know-girls. Sesampainya aku menggunakan snapbacks dan kacamata hitamku, aku tidak ingin terlalu mencolok. I want to quality time with my girl. Kami memasuki salah satu toko favoritnya, forever21. Ia terlihat sibuk memilih dress dan kawan-kawannya.

Tarra mengacungkan beberapa dress kepadaku, menyuruhku untuk memilihnya "I think the black one is good for you babe," usulku ia mengangguk lalu bergegas mencobanya.

Aku menyibukkan diriku untuk mencari beberapa baju untuk Tarra tentunya, she will love it. Ia keluar dengan dress yang kupilih and it just perfect you know. Tanpa menunggu lama ia sudah memilih beberapa pasang baju-begitupun aku uh just tank top and one t-shirt.

Aku memberikan credit card kepada sang kasir tanpa mempedulikan Tarra yang mungkin sudah keluar bola matanya, ia langsung mengambil credit cardku dan mengembalikannya,

"What? Not again Niall! I pay it myself.."

"Tarra let me pay it okay?"

See? Kami selalu begini jika berbelanja, ia selalu tidak ingin aku bayarkan belanjaannya. I mean, why not? Tidak ada wanita yang tidak mau belanjaannya dibayar oleh sang pacar! Tetapi susah untuk berkompromi dengan gadis satu ini. Well, karena tidak ingin membuat keributan aku biarkan ia membayar sendiri. Aku sedang tidak ingin bertengkar tahu, because we're in public. Tarra is different.

Setelah acara belanja-belanja kami memutuskan untuk pulang, we will cooking at our flat. It sounds fun! And I'm very excited!!

.

"Morning sunshine," aku mengecup pipinya kemudian ia menggeliat. "You have a plan for today?" tanyaku

Ia menyipitkan matanya, tanda masih mengantuk. Rambut brunettenya yang berantakan dan pipinya yang lembut ingin sekali aku mencubitnya! She is so cute!

"Mmh... Aku tak tahu Ni, I just want go sleepp" gumamnya tidak jelas, Nah kalau begini ia memang sangat malas untuk bangun. I let her sleep for a while.

Hm kali ini aku akan membuat sarapan, tuna sandwiches her favourite!

Little Things That I Love // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang