Four

197 15 0
                                    

"Bagaimana?"

Aku melihatnya yang sudah dibalut dengan a little black dress. Sungguh cantik.

"Niall?"

Aku mengerjapkan mata, "Uh ya? ..." Aku menggaruk tengkukku. "Wow. You're so beautiful,"

.

.

"Don't be scared okay? Eleanor akan datang bersama Louis," aku mengelus punggung tanganya, it look that she is really nervous.

"Its just uh... you know-kind of nervous and scared..." akunya, dengan satu kecupan di bibir akan bisa menenangkannya. Itu jimatku,

"Sshh,,, you just smile at the red carpet and I will always with you okay?" she nodded, "Jangan dengarkan apa kata mereka jika ada yang mengatai dirimu atau kita." aku menangkup kedua pipinya,

"Good."

[Tarra's]

Holy crap. Flash light dimana-mana itu sangat menyakitkan mataku tahu. Smile Tarra, smile.

Oh my god there is Beckham jangan fangirling Tarra... Niall sudah berjanji untuk mengenaliku dengannya... Calm down!!! Oke. Ini kami sedang berdampingan dengannya, para media ingin kami berfoto ya jadilah seperti ini. Mungkin ini adalah salah satu senyuman ikhlasku dari pada yang tadi-tadi. This is the best night ever.

"Are you happy ladies?" tanya Niall begitu kami sampai di flat, "You are didn't stop to smiling!"

Aku memukul bahunya, "Yes I am."tanpa perintah kupeluk Niall,

"Thankyou babe, this is the best night ever!" ia melumat bibirku lembut.

"As long as you happy, I will do anything for you. Remember that,"

I shut my eyes and his lips touch mine, again.

.

"Satu minggumu tinggal besok." Gumamku disela sarapan kami,

"Don't be sad, selesai ini aku dapat 3bulan libur, kau mau kemana? LA? California? Dubai? NY? Jepang? Atau apa?" Tawarnya

"Anywhere, mau di flat kami saja tidak masalah. Asalkan bersamamu." aku mengukir senyuman terbaikku dan Niall mengecup pipiku.

"Kau belajar romantis dari siapa?" tanyanya membuatku tergelak

"Am I romantic? Oh no..." ucapku dramatis

"Oh yes you are, Tarra my sunshine."

Kali ini kami akan pergi ke suatu tempat, uh-sebenarnya kami belum menentukan tempat apa yang akan kami kunjungi. Berhubung ini hari terakhir Niall berada di London sebelum ia melanjutkan tour dunianya bersama teman-temannya, kau tahu kalau aku belum siap ditinggal lagi. Aku ingin bersamanya, jika iya sama saja aku masuk ke dalam kandang singa. Kau tahu lah huhunganku dengan Niall membuat para fansnya geram-seperti singa kelaparan. Oke maafkan aku harus memakai perumpamaan singa kelaparan. Meskipun hanya 9%-mungkin yang setuju denganku dan Niall. So tragic right?

"What are you thinking babe?"

I'm thinking how ironic my life.

"You." Niall tergelak mendengar pernyataanku, "Whats funny Niall?!"

"Alr-alright sorry." ia meredakan tawanya, "Ada angin apa kau memikirkanku? Aku berada di depanmu babe,"

Niall meraih tanganku dan mengecupnya sekilas, kau tahu sekecil ini perbuatannya mampu membuatku blushing.

"Emm-entahlah..." gumamku. Lalu kami hening dalam perjalanan-hanya ada suara radio saja sih.

.

Little Things That I Love // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang