Chapter 3

1.2K 97 4
                                    

FASTER THAN A KISS

Chapter 3 – Pagi yang kacau !

“Aaaaaakkkkkk!!! Keluar kau mesum! Keluaaaarrr!!” teriak Kyungsoo sambil memukul-mukulkan guling tepat ke wajah Kai.

“Yahh! Apa yang kau lakukan?!” balas Kai kaget begitu dirinya terbangun dan merasakan adanya hantaman keras di seluruh wajahnya.

“Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan tanpa baju, huh? Dan juga … kenapa kau tidur di ranjang ini?! Kau bilang, kau akan tidur di sofa!!” bentak Kyungsoo dengan mata membulat. Pria mungil itu baru saja terbangun dan ia sudah menemukan sesosok tubuh tanpa baju tertidur pulas di samping tubuhnya. Seingat Kyungsoo, semalam Kai lebih dulu tertidur di sofa, sesuai perjanjian mereka bahwa Kyungsoo akan tidur di tempat tidur, sementara Kai akan tidur di sofa. Sejak awal perjanjian konyol mereka, Kyungsoo hanya meminta satu persyaratan bahwa ia tidak akan berbagi tempat tidur dengan Kai. Kyungsoo telah mengakui bahwa dirinya adalah gay, karena itu ia berusaha sebisa mungkin agar menghindari kontak fisik yang begitu intim dengan Kai. Ia tidak ingin menguji dirinya apakah ia mampu atau tidak, bertahan dari sosok tampan dengan proporsi tubuh sempurna dari seorang Kim Kai. Para gay di sekolahnya pun tahu, pria seperti Kim Kai adalah target nomor satu bagi mereka untuk dikencani dan Kyungsoo pun berpikiran yang sama dengan mereka. Namun Kyungsoo masih lebih waras, mengingat ia hanyalah murid beasiswa di sekolah milik Kai dan ia tidak ingin terlibat kisah cinta yang merumitkan dengan anak pemilik sekolahnya itu.

“Oh itu … Aku tidak bisa tidur di sofa. Jadi aku memutuskan untuk pindah saja …” terang Kai tanpa merasa bersalah sedikitpun.

“Walau begitu, kenapa kau harus membuka baju?!” sahut Kyungsoo sambil melirik dada bidang Kai yang begitu sempurna. Tiba-tiba saja otaknya membayangkan bagaimana jika dirinya bersandar pada dada bidang tersebut.

“Aku memang tidak pernah memakai baju saat tidur …” jelas Kai dengan wajah masih mengantuk. Sepertinya ia tidak sadar bahwa Kyungsoo benar-benar membesarkan matanya hanya untuk menyaksikan lekuk tubuh Kai yang begitu mempesona. Sesekali Kyungsoo bahkan menelan ludahnya sendiri, serta menahan agar degup jantungnya tetap stabil.

“Mwo?? Tapi kau kan tahu kalau dikamar ini ada aku …”

“Memang kenapa jika ada kau?”

“Itu … itu …” Wajah Kyungsoo tiba-tiba memerah. Ia tidak mengerti mengapa pertanyaan Kai membuatnya menjadi salah tingkah. Dilihatnya Kai masih menunggu jawaban darinya.

“Kau tidak lihat dirimu sendiri? Kau sendiri hanya memakai celana dalam saat tidur…” celetuk Kai seraya membaringkan kembali tubuhnya di atas tempat tidur. Mendengar ucapan Kai, Kyungsoo mendadak gugup. Dengan cepat Kyungsoo menarik selimut dan menutupi bagian kaki mulusnya yang semula ter-ekspos di hadapan Kai. Sesaat ketika selimut itu ditarik, Kyungsoo kembali membuka mulut dan matanya secara bersamaan.

“YAAHH!! KIM KAIII!! PAKAI CELANAMU!!!” teriak Kyungsoo begitu tubuh bagian bawah Kai terlihat oleh kedua matanya. Spontan, Kyungsoo memejamkan mata kembali.

“Jinjja!! Apa urusanmu jika aku tidak memakai baju dan celana?!” kesal Kai pada Kyungsoo. Hal itu membuat wajahnya kembali disambut dengan lemparan guling dari Kyungsoo, sementara Kyungsoo sudah berlari ke kamar mandi dengan wajah pucat.

“Jinjja! Jinjja! Jinjja!! Ini benar-benar bahaya!”

“Bulu-buluku semua berdiri! Kulitku menegang!! Jantungku berdebar! Dan bagian bawahku … eotokhee …??” Kyungsoo tak henti-hentinya berbicara pada dirinya sendiri. Ia mondar mandir di depan cermin kamar mandi sambil memegang bagian bawahnya yang terasa memanas.

“Bagaimana bisa dia membuka bajunya seperti itu? Apa dia tidak sadar bahwa aku gay? Demi Tuhan, tubuhnya benar-benar membuatku tegang …”

“Anni! Anni! Kau tidak boleh tegang! Kau tahu, dia adalah anak pemilik sekolah! Kau tidak boleh tergoda sedikitpun, Doh! YA! DOH KYUNGSOO! Kau bahkan sudah melakukan kesalahan dengan menabrak Ferrari mewahnya! Jadi dengarkan aku, okay?” ucap Kyungsoo sambil mengintip bagian dalam pada celana dalamnya. 

Faster Than A KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang