FASTER THAN A KISS
Chapter 5 - SESEORANG YANG LAIN
Kai baru saja memarkir Ferrarinya pada halaman parkir di sebuah rumah sakit. Segera setelah Ferrarinya tersebut berjajar rapi dengan mobil lain, Kai melangkahkan kaki dengan amat terburu-buru memasuki rumah sakit. Ia seperti mengalami déjà vu. Sebelumnya, ia pun pernah mengalami situasi yang sama saat Noona-nya dikabarkan mengalami kecelakaan satu bulan lalu.
Perasaanya mendadak amat buruk begitu ia kembali mendengar kabar kecelakaan yang lain. Entah mengapa, setiap kali mendengar kata “kecelakaan”, selalu ada perasaan takut yang berlebih pada dirinya. Ia begitu gugup dan takut jika saja kejadian serupa kembali terulang lagi dalam hidupnya. Namun, sebisa mungkin Kai tidak memikirkan hal itu.
Sesampainya di depan sebuah ruangan, Kai mengintip dari kaca kecil yang berada di pintu. Masih ada seorang dokter dan dua orang perawat yang tampak memastikan kondisi pasien di dalam ruangan. Tanpa ragu, Kai memasuki ruangan dan mengatur napasnya yang terasa begitu lelah.
“Kai –aah … Akhirnya kau datang …” sapa seorang pria sambil tersenyum ceria pada Kai. Kurang lebih 1 tahun Kai tidak melihat senyum ceria itu. Senyum khas dari seorang pria manis yang sangat Kai rindukan. Bahkan di saat seperti ini pun, pria itu masih mampu memberikan senyum khasnya yang selalu menjadi favorit bagi Kai. Pria itu bernama Xi Luhan.
“Hyung, apa kau baik-baik saja? Apa yang sebenarnya terjadi? Dimana orang yang menabrakmu? Paling tidak, aku akan meminta pertanggungjawaban darinya atas kecelakaan ini!” tanya Kai panjang lebar sambil mengecek setiap detail luka pada pria di hadapannya itu.
“Shhh … jangan berisik! Kau tahu kan ini di rumah sakit?” sahut Luhan sambil berusaha menenangkan Kai yang kini terlihat makin panik begitu melihat adanya balutan perban di kaki kiri Luhan.
“Tapi kau bisa lihat kan, kau ini sedang terluka Hyung. Kemana orang itu, huh?? Akan kuberi pelajaran dia. Kenapa dia bahkan tidak ada di rumah sakit ini?!” seru Kai kembali. Luhan hanya tertawa kecil menanggapi sikap pria yang sudah dianggapnya sebagai dongsaeng tersebut. Satu tahun tidak bertemu, ternyata sikap dan karakter Kai masih tidak berubah. Ia masih sama seperti Kai yang dulu.
“Ne … Ne … Aku tahu. Karena itu aku meneleponmu. Kau bisa membantuku jalan, kan? Dokter bilang aku tidak perlu menginap di rumah sakit. Jadi, bisakah kau mengantarku pulang?” tanya Luhan begitu dokter dan para perawat yang semula berada di ruangannya berpamitan dan meninggalkan ruangan.“Kalau begitu, menginap saja di apartemenku. Bagaimana mungkin kau tinggal di apartemenmu sendiri sementara kakimu seperti ini?” usul Kai sambil membantu Luhan yang mulai menurunkan kakinya dari tempat tidur ke lantai dan bersiap memasukkan beberapa barang pribadinya ke dalam tas.
“Apa kau tidak keberatan jika aku tinggal di apartemenmu?” tanya Luhan meyakinkan.
“Tentu saja tidak! Apa kau tahu, sejak noona tidak ada, aku bahkan kesepian dan tidak ada yang menemaniku di dalam apartemen …” ucap Kai dengan gaya bicara seperti mengadu.
“Jadi, maksudmu kau ingin aku menemanimu?” tanya Luhan usil dan hal tersebut berhasil membuat wajah Kai merah. Entah mengapa, Kai mendadak ingat pada perasaannya yang dulu pernah ia ungkapkan pada Luhan. Ia tidak mengira jika bertemu dengan hyungnya kali ini akan membawanya kembali pada perasaan yang dulu pernah ia lupakan.
“Kenapa? Kau sepertinya sedang mengenang memori kita ya?” tanya Luhan seolah dapat menebak apa yang sedang Kai pikirkan saat ini.
“Anni! Aku hanya …”
“Mianhaee, jeongmal mianheee karena aku harus mengakhiri hubungan kita yang dulu. Tapi aku janji, kali ini aku akan mencarikan seseorang yang jauh lebih baik untukmu. Apa kau setuju dengan perjanjian ini?”
![](https://img.wattpad.com/cover/114005027-288-k3c1fe9.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Faster Than A Kiss
FanfictionSemua murid sekolah tahu, bahwa Kyungsoo adalah murid berprestasi nomor satu dan Ketua OSIS di sekolahnya. Namun siapa yang mengira jika kehidupannya akan sangat berbeda 180 derajat saat ia berada di dalam apartemen Kai? Tak peduli bahwa Kyungsoo a...