FASTER THAN A KISS
Chapter 2 – Makan Malam bersama Sang Noona
Kyungsoo berhasil keluar dari kamar setelah ia meyakinkan diri bahwa Kai telah masuk ke kamar mandi. Ia masih mengenakan setelan maid café, namun telah melepas wig serta bandana kelincinya. Ia tahu, wajah prianya mungkin akan mengagetkan Kai jika ia masih mengenakan baju yang sama namun tanpa sebuah wig. Walau demikian, Kyungsoo tak peduli. Ia tengah disibukkan dengan sup macaroni buatannya yang hampir matang.
Jam 8 lewat sepuluh menit telah tercatat di buku panduan Kyungsoo sebagai jam makan malam Kim Kai - tepat setelah Kai mandi dari kepulangannya latihan dance di klub khusus sekolah. Kai pernah mengatakan bahwa noona-nya lah yang selalu menyiapkan makan malam untuk Kai. Bukan hanya menyiapkan, namun juga memasak langsung untuk adik kesayangannya tersebut. Beruntung Kyungsoo sangat pandai memasak. Ia terbiasa hidup mandiri selama di panti asuhan dulu, bahkan setelah ia berhasil memasuki sekolah internasional sekalipun, ia tetap masih membiasakan dirinya untuk memasak makanan favoritnya di sela-sela waktu senggangnya.
Selama ia bersekolah di sekolah internasional, sebenarnya Kyungsoo mendapatkan fasilitas asrama yang cukup mewah. Fasilitas tersebut diperuntukkan bagi semua siswa yang mendapatkan beasiswa di sekolah itu, lengkap dengan menu makan dari pagi hingga malam hari. Namun, pihak sekolah membolehkan para murid yang tinggal di asrama untuk menggunakan dapur umum jika mereka tidak berselera mengambil jatah makan di gedung asrama. Pada saat itulah Kyungsoo memanfaatkan kemahirannya untuk memasak, bahkan para murid-murid di asrama ada yang sengaja menunggu Kyungsoo untuk memasak makanan untuk mereka. Masakan Kyungsoo telah terkenal di kalangan murid-murid asrama. Beberapa guru sekolah juga ada yang mengetahui hal ini. Namun karena jabatannya sebagai ketua OSIS, Kyungsoo tak memiliki waktu banyak untuk mengembangkan hobi memasaknya tersebut.
Malam ini, Kyungsoo mencoba salah satu resep andalannya untuk disajikan kepada Kai. Sebenarnya, mudah saja memasak makanan untuk Kai. Di dalam buku resep milik noona-nya Kai telah tercatat rapi semua resep masakan favorit Kai yang semuanya menggunakan bahan utama ayam. Pada halaman pertama di dalam buku resep masakan itu, telah tertulis besar-besar bahwa Kai hanya akan memakan makanan dengan bahan utama ayam. Sayangnya, Kyungsoo baru sempat membuka buku resep masakan itu setibanya ia di apartemen Kai, jadi ia baru tahu bahwa Kai hanya akan memakan masakan berbahan utama ayam sementara ia telah terlanjur membeli bahan masakan seadanya di supermarket dekat sekolah.
Kyungsoo pikir, mungkin tak apa jika sesekali Kai memakan masakan selain ayam. Lagipula ini sudah malam dan sudah waktunya Kai makan. Jika ia lapar, ia pasti akan memakannya bukan?
Baru saja Kyungsoo akan meletakkan mangkuk besar berisi sup macaroni ke meja makan, ia merasakan seseorang tengah berdiri di belakangnya.
“Jangan berbalik sebelum aku selesai memakaikan wig ini untukmu …” ucap Kai sambil memasangkan wig di kepala Kyungsoo. Ia lalu membalikkan tubuh Kyungsoo dan merapihkan wig itu hingga pas di wajah Kyungsoo.
“Oh Tuhan, apa harus serepot ini mengurus dirimu?” keluh Kyungsoo sambil memutar bola matanya.
“Kau ingat kan, kalau kau berhutang padaku?” ancam Jongin dengan wajah memprotes karena Kyungsoo tidak menyukai dirinya yang baru saja memasang wig di kepala pria mungil itu.
“Aku harap sih aku lupa …” celetuk Kyungsoo sambil berjalan ke arah meja makan dan meletakkan semangkuk sup macaroni lengkap dengan steamed herb potatoes yang telah ditata rapi.
“Makanan telah siap! Silahkan makan adik kesayangankuuuu …” ucap Kyungsoo masih dengan senyum semanis mungkin yang pernah ia buat. Entah sudah ke berapa kali ia merutuki nasib sialnya ketika ia harus melakukan semua ini di hadapan Kai. Ia berani bersumpah, harga dirinya sebagai murid berprestasi nomor satu di sekolah serta jabatan ketua OSIS yang disandangnya saat ini, akan runtuh sesaat ketika semua murid di sekolahnya tahu apa yang tengah dilakukannya bersama Kim Kai di apartemen ini. Beruntung Kai benar-benar tidak akan menceritakan hal bodoh ini kepada siapapun –terkecuali dua makhluk gay di samping apartemen Kai, Chanyeol dan Baekhyun, yang tak lain adalah ketua serta wakil ketua resmi fanclub Kai di sekolah. Mereka satu-satunya yang antusias dengan ide gila dari Kai dan Kai memanfaatkan “jiwa sasaeng” Chanyeol dan Baekhyun yang sudah pasti akan mendukung serta melakukan apapun yang diinginkan oleh Kai. Termasuk membantu Kyungsoo dalam mengenakan pakaian-pakaian cosplay yang diinginkan Kai setiap harinya.
“Aku tidak melihat ada ayam …” protes Kai sesaat ketika matanya sama sekali tak melihat ada makanan favoritnya tersebut di meja makan.
“Aaahh … bagaimana menjelaskannya ya, seharian ini aku mencari ayam potong tapi susah sekali menemukannya. Jadi, aku membeli saja yang bisa kutemukan. Lagipula aku tak punya waktu untuk berdandan seperti ini jika harus mencari ayam kemana-mana. Kupikir … kau pasti akan lebih marah kan, jika aku tidak berdandan seperti ini?” Kyungsoo merapatkan tubuhnya serapat mungkin dengan tubuh Kai. Ia bahkan menggelayut manja pada lengan kanan Kai, berharap bahwa aegyo-nya dapat menjadi jurus ampuh bagi Kim Kai. Sesungguhnya ia ingin muntah melakukan semua ini, namun ia tahu bahwa kelemahan Kai adalah melihat segala sesuatu yang sangat imut di depannya.“Ah begitu ya … baiklah aku akan memakannya …” ujar Kai tak tega melihat bibir imut Kyungsoo mengerucut. Mendengar perkataan Kai, Kyungsoo menghela napas lega. Ia tersenyum ceria, dan dengan cepat menjauhkan diri dari Kai, kemudian beranjak pergi dari meja makan.
“Baiklah kalau begitu aku sudah bebas yaaa … Aku akan ke kamar. Selamat maaaa ….”
“Hei noona … Kau pikir semudah itu ya …” sahut Kai sambil menarik punggung baju Kyungsoo dari belakang. Pria itu mendudukkan Kyungsoo pada kursi di sebelahnya dan Kyungsoo kembali pada raut wajah murungnya.
“Noona biasanya akan menemaniku makan. Ia akan menceritakan apapun kegiatannya sepanjang hari itu padaku …” ucap Jongin sambil melahap sup macaroni di hadapannya.
Kyungsoo hanya diam. Ia tak menanggapi perkataan Jongin. Bibirnya mengerucut lagi, bahkan ia memalingkan wajah dari pria di sampingnya tersebut.
“Hei, kau tidak makan?” tanya Jongin di sela-sela dirinya memakan sup.
“Aku sudah makan …” jawab Kyungsoo seperlunya. Ia masih tak menoleh ke arah Kai.“Ngomong-ngomong, sup buatanmu sangat enak. Kau bisa memasak ya?”
“Tentu saja …”
“Apa kau tahu, ini adalah makanan pertamaku tanpa ayam. Sepertinya tidak buruk.”
“Kau seharusnya lebih bisa menjelajahi dunia …”
“Kupikir makanan terenak di dunia ini hanya ayam …”
Kyungsoo memutar bola matanya. Demi Tuhan, pria di sampingnya ini sangat butuh kursus untuk semua kuliner terenak di dunia ini. Apa benar-benar yang ia tahu hanya ayam?
“Jangan bilang kau tidak tahu pizza? Sushi?” Kali ini Kyungsoo menatap Kai yang sedang makan.
“Oh … aku tahu pizza. Aku hanya akan pesan pizza dengan rasa ayam. Kalau sushi, sepertinya aku tidak pernah memakan itu …”
“Baguslah kau masih tahu makanan-makanan itu …”
“Noona ya, kau bisa membuatkan aku sushi? Setelah memakan masakan ini, aku percaya bahwa kau bisa memasak apapun yang ada di dunia ini …” sahut Kai antusias begitu selesai dengan makan malamnya. Hal itu membuat Kyungsoo melambung tinggi. Ia tak mengira bahwa Kai akan memuji dirinya seperti ini. Kedua pipi Kyungsoo memerah namun ia berusaha untuk tidak menunjukkan kegirangan hatinya yang menggebu-gebu tersebut.
“Hmmm … mungkin … Akan kucoba …” jawab Kyungsoo sambil berpikir apakah ia bisa memasak sushi untuk Kai atau tidak. Jujur saja, Kyungsoo belum pernah memasak sushi sebelumnya, sehingga ia tak berani jamin bahwa Kai dapat menyantap makanan itu semudah Kai menyantap sup macaroni-nya malam ini.
“Gomawo …” ucap Kai sambil memasangkan bandana kelinci di kepala Kyungsoo. Pria itu tersenyum manis pada Kyungsoo lalu menggelayut manja layaknya ia yang selalu diperlakukan lembut dan penuh kasih sayang oleh noonanya dulu.
Lagi-lagi Kyungsoo ingin membuang benda konyol itu dan mendorong jauh-jauh tubuh Kai. Namun, begitu Kai menyandarkan kepala pada bahu Kyungsoo, hatinya tiba-tiba melembut. Kyungsoo tak mengerti mengapa setiap kali Kai memperlakukannya seperti ini, maka saat itu pula Kyungsoo merasa bahwa ia perlu menjaga Kai dengan baik-baik.
Sejauh ini, Kyungsoo memang masih tak memahami sedekat apa hubungan Kai dengan noonanya dulu, namun yang dapat ia saksikan bahwa pria yang terlihat keren di sekolah itu justru sangat berubah drastis ketika berada di dalam apartemennya. Dan hanya Kyungsoo yang dapat menyaksikan semua itu.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Faster Than A Kiss
FanficSemua murid sekolah tahu, bahwa Kyungsoo adalah murid berprestasi nomor satu dan Ketua OSIS di sekolahnya. Namun siapa yang mengira jika kehidupannya akan sangat berbeda 180 derajat saat ia berada di dalam apartemen Kai? Tak peduli bahwa Kyungsoo a...