4. Mr. Kim

1.1K 162 8
                                    

Jam makan siang hari ini Seulgi gunakan untuk bertemu dengan Mingyu yang berkata bahwa desain taman sudah jadi.

Maka, disinilah Seulgi sekarang, di rumah makan Korea yang pernah ia kunjungi dengan Mingyu. Seperti biasa, sembari menunggu ia memesan kopi dan membuka ponsel pintarnya untuk sekedar terhubung ke butik, mengawasi pekerjaan.

"Kau sudah menunggu lama?" Suara berat yang kini sudah Seulgi hapal di luar kepala menyapa indra pendengarannya.

Seulgi meletakkan ponselnya. Mingyu sudah duduk manis di seberang meja.

"Baru sepuluh menit" Seulgi menunjuk kopi, "mau pesan kopi? Atau makan saja?"

Mingyu terlihat berpikir sejenak, "kopi saja, aku tidak lapar"

Seperti kemarin saat pertemuan pertama, Seulgi memesankan kopi Mingyu, lalu mereka terlibat pembicaraan mengenai taman.

"Jadi ini desainnya" Mingyu menunjukkan print out desain taman yang ia buat.

Seulgi mengamati desain itu. Taman ini terlihat seperti papan catur, dengan warna putih dari batu dan warna hitam diganti dengan rumput. Untuk pion diganti bunga-bunga. Seulgi suka sekali dengan desain ini.

"Bagus, aku suka" Seulgi mengangguk-angguk semangat.

Mingyu tersenyum melihat hal itu, "oke, aku akan segera memberikan desain ini pada pelaksana agar segera dikerjakan"

Seulgi kembali mengangguk.

Mingyu tertawa, "jangan terlalu banyak mengangguk, lehermu bisa sakit"

Seulgi ikut tertawa, "eh, kau benar-benar tidak mau makan dulu?"

Mingyu menggeleng, "tidak, kalau kau ingin makan, silakan saja"

"Tidak, aku juga tidak terlalu lapar"

Kemudian istirahat makan siang hari itu Seulgi habiskan bersama Mingyu.

_______

Yeri tengah asik memakan sekotak donat yang Seulgi bawa sepulang bekerja. Tangan kanan gadis itu menggengam donat dengan toping keju sementara tangan kirinya menggengam donat dengan toping coklat kacang.

"Jadi, hari ini kau bertemu dengan arsitek tampan itu?" Kata Yeri setelah berhasil menelan donatnya.

"Yap. Dia sangat menyenangkan untuk di ajak bicara" Seulgi ikut mengambil donat. Sebenarnya ia tidak terlalu suka makanan dengan lubang di tengah itu, tapi melihat betapa Yeri lahap memakannya, tak urung ia ingin mencicipi juga.

"Dia tampan dan menyenangkan untuk di ajak bicara, hmmm..." mata Yeri menyipit memandang Seulgi "hati-hati, nanti kau malah jatuh cinta padanya"

Seulgi tersedak donat. Segera Yeri meyodorkan segelas air putih di depannya.

"Kalau bicara di saring dulu!" Mata Seulgi melotot, "aku sudah punya Chanyeol"

Yeri terkekeh, "maaf...maaf, aku kan hanya memperingatkanmu. Jangan terlalu dekat, kalau kau nyaman dengannya bisa gawat"

Seulgi meletakkan donatnya yang masih separuh. Ia terlalu kenyang. "Tenang saja, aku bukan orang yang seperti itu. Aku sudah cukup bahagia dengan Chanyeol"

Yeri mencebik, "cukup bahagia? Kemarin kau menangis kan? Biar ku tebak, pasti bertengkar dengan Chanyeol"

Seulgi kaget, "kau menyadari aku menangis?"

"Oh, ayolah Kang Seulbear, kau dan aku sudah berteman berapa tahun? Aku tidak akan bisa kau bohongi dengan concealer itu, maaf saja" Yeri berdiri, mencuci tangan.

Sementara Seulgi masih terpana dengan kemampuan sahabatnya itu. Yeri memang luar biasa!

-ToBeCo

🍃🍃🍃🍃

Sedikit ya? Gak apa-apa ya, wkwk 😂
Kritik saran serta kalian sangat saya tunggu 💕
Sampai disini, kalian lebih suka Seulgi-Chanyeol atau Seulgi-Mingyu? Atau jangan-jangan malah Nayeon-Chanyeol? Wkwk

Terimakasih sudah membaca dan vote, 💕

Out of Tune [ChanSeul]  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang