13. Happy or Sad Ending? (Chapter terakhir)

1.9K 141 22
                                    

Seulgi merasa tidak akan pernah menemukan kebahagiaan bila ia bersama dengan Mingyu dan diliputi rasa bersalah pada Chanyeol.

Ia tidak mau memberikan Mingyu cinta palsu. Ia tidak mau selamanya menjadi gadis kekanakan. Ia harus menyelesaikan ini.

Maka, dengan tekad yang kuat, Seulgi meminta bertemu dengan Mingyu.

Dua mangkuk sup iga dan dua gelas lemon tea telah tersaji di depan mereka. Terlihat nikmat untuk disantap. Tapi Seulgi benar-benar tak berminat dengan makanan tersebut karena ia ingin segera menyelesaikan ini. Tapi, demi kesopanan, Seulgi menghabiskan dulu makanan itu.

Saat makan, Seulgi hanya mendengarkan Mingyu bercerita. Sesekali ia tersenyum atau mengangguk-angguk.

Setelah menunggu, akhirnya Mingyu selesai makan.

For god's sake! Seulgi merasa amat bersalah pada orang lagi. Belum reda pada Chanyeol, kini rasa bersalah itu tumbuh untuk Mingyu.

"Setelah ini mau ke bioskop bersama?" Mingyu seperti biasa, memasang senyum manis.

Seulgi tersenyum, untuk kemudian menggeleng pelan, "tidak. Ehm, Mingyu, sebenarnya ada yang ingin aku katakan"

Dahi Mingyu terlipat, "katakan saja"

Jantung Seulgi berdetak kencang, ia takut, tapi ia harus segera mengatakannya.

"Sebenarnya...aku ingin kita putus" Seulgi menatap Mingyu dengan tatapan meminta maaf.

"Kenapa?" suara Mingyu terdengar kecewa.

Seulgi menghela napas. Mengatur kata-kata. "Aku selingkuh"

"Kau menyelingkuhi aku?" Mingyu kali ini terlihat shook.

"Tidak,tidak! Bukan, aku tidak berselingkuh darimu. Tapi kau adalah selingkuhanku" Seulgi mulai menjelaskan. "Dan...orang yang kuselingkuhi adalah sepupumu, Chanyeol"

Mingyu diam. Sepertinya ia begitu marah hingga kehilangan kata-kata. Mata Mingyu menatap tajam pada Seulgi.

"Kau...apa yang kau pikirkan?!" Mingyu mulai meluapkan kemarahannya.

Seulgi tidak akan mengelak jika Mingyu marah padanya. Dia tahu, dirinya pantas mendapatkan itu.

"Astaga Seulgi! Aku dan Chanyeol adalah saudara yang sangat dekat. Ia temanku bermain sejak kecil!"

Seulgi masih diam. Memberikan tatapan menyesal pada Mingyu.

"Kau tega sekali berselingkuh darinya. Kau bilang padaku kalau kau masih sendiri. Padahal...kau sudah punya kekasih!" Mingyu memijat keningnya.

"Maafkan aku Mingyu. Aku tahu kalau aku keterlaluan. Aku tahu aku memang gadis yang jahat dan bodoh. Aku tahu kalau ini semua salahku" Seulgi berkata dengan tulus.

Mingyu tidak menjawab apapun. Lelaki itu hanya berdiri lantas pergi meninggalkan Seulgi sendiri.

Seulgi masih duduk. Rasanya sedikit lega telah jujur pada Mingyu.

___________

3 bulan kemudian...

Seulgi sudah berada di bandara internasional Incheon, bersiap untuk pergi ke Jepang. Ia akan membuka cabang butik baru di negeri matahati terbit tersebut.

Petugas apron di bandara mengarahkannya ke kursi yang tertera di boarding pass, lalu ia masuk melalui pintu depan pesawat.

Seulgi segera mencari kursinya. Kursi nomer 10B.

Tidak perlu waktu lama untuk Seulgi menemukan tempat duduk dengan formasi 2-2 tersebut. Saat Seulgi sudah berada tepat di sebelah kursinya, ia melihat kurai 10A disebelah telah diduduki penghuninya.

Out of Tune [ChanSeul]  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang