A Bunch Of Demons Who Fall In Love (Part 3)

245 28 0
                                    


#Di hari yang sama, S21.

      Laki-laki setinggi 174cm itu berlari mengelilingi sebuah bangunan yang dianggap aman sebagai tempat perlindungan pasukan kecilnya. Ia melihat beberapa tembok yang runtuh, namun sama sekali tidak terlihat membahayakan. Ia menyisir dengan seksama. Sebuah papan kecil yang pinggir-pinggirnya terbakar menyita perhatiannya: "Immanuel". Ia mendongak usai membaca tulisan yang terukir di papan, mengamati bangunan yang masih kokoh meski halamannya rusak parah. Itu sebuah gereja, gereja yang lambang salib di atasnya sudah terkubur di reruntuhan tembok bangunan sebelah.

     "Mungkin di sini akan baik-baik saja. Aku masuk, S21 masuk ke jaringan radio. Aku menemukan sebuah gereja yang bangunannya masih cukup kokoh. Y21, bagaimana kalau semua berkumpul dulu di sini?" S21 melibatkan dirinya dalam diskusi jaringan pasukan U21, lalu mendapat tanggapan cepat dari kepala pasukannya.

     "Lakukan!" perintah Y21.

     S21 kemudian mencoba menelusur ke dalam gedung gereja. Bangunan itu sungguh berdebu. Entah berapa lama Jikjik mengalami bencana ini, yang pasti rentang waktu perkiraannya tidak mungkin hanya sekitar satu atau dua minggu. Hal lain yang terpikirkan oleh S21 adalah jika Jikjik mengalami kerusakan parah, padahal menurut informasi yang diterimanya masih banyak orang yang selamat, lalu bagaimana dengan kota-kota lain sebelum ini?

     "S21!" sebuah suara menyadarkannya dari pemikiran yang tak disengaja.

     "L21.0, kau baik-baik saja?" tanyanya tiba-tiba.

     "Kurasa begitu. Di mana yang lainnya? Apa kau tidak menyadari bahwa sinyal radio kita sudah terputus sejak beberapa saat lalu?" Pandangan mata L21.0 meliar. Ia merasa tidak nyaman.

     "Sinyal radio?"

     "Ya. Mungkin ini terjadi di jaringan utama kita. Bukankah kau juga mendengar kode dari chip? Aku bahkan tidak tahu siapa yang mengirim kode itu dan berada di mana dia sekarang." L21.0, tangannya bergetar. Ini belum lama sejak mereka masuk ke Jikjik. Mereka bahkan baru mencari tempat untuk digunakan sebagai basecamp, tapi nyatanya Jikjik seperti permainan spin. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka dapat dan mereka hadapi.

     "Jika itu jaringan utama, bukankah sumbernya berasal dari Y21? Dia menelusur tempat bersama siapa?" tanya S21.

     "Aku tidak melihatnya pergi dengan seseorang di antara kita. Mungkinkah dia pergi sendirian?"

     Keduanya resah. Waktu yang mereka butuhkan untuk berkumpul sudah berlalu. Ini sudah lebih dari waktu yang disepakati setiap kali akan berada di titik kumpul. Langit yang berada tepat di atas kepala dua orang itu mendadak mengeluarkan gemuruh dari Selatan ke Utara, seolah menggiring sesuatu untuk segera melarikan diri. Dua kali kilat menyambar reruntuhan yang tak jauh dari halaman gereja. S21 dan L21.0 kemudian memutuskan menghindar, masuk lebih dalam ke area gedung gereja yang berdebu, dan kemudian tidak mendengar suara apa pun dari radio yang sinyalnya sudah benar-benar moksa.

(bersambung part 4) ~

[2017] A BUNCH OF DEMONS WHO FALL IN LOVE ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang